(11) Sesak [REVISI]

58.1K 3.2K 29
                                    

“Mencari keramaian, terpaku internetan. Karena di kenyataan, terlalu kesepian.” 

-FiersaBesari-

***

"Sorry gue telat, gue jemput Shila dulu," ucap orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan Melody.

Dengan segera, Melody dan Agatha memandang Renata yang berdiri kaku di antara mereka. Agatha mengenggam jemari Renata lembut.

Nandan. Dia pria yang baru saja memasuki ruangan Melody bersama seorang gadis bernama Shila. Kemudian cowok itu mendekati sofa yang di duduki Steven dan Kelvin.

"Ashila Kusuma. Pacar gue," ungkap Nandan mengenalkan gadis yang di ajaknya.

Renata semakin membatu di tempatnya berdiri. Air matanya susah payah Renata tahan agar tidak terjatuh.

Melody memandang Renata yang matanya sudah memerah. Segera, cewek itu merentangkan kedua tangannya. "Peluk gue, Na. Gue kangen sama lo," ucap Melody dengan suaranya yang bergetar.

Bertepatan dengan air mata Renata yang terjatuh, Renata menyambut pelukan sahabatnya, melody. "Gue juga kangen sama lo, Mel."

Agatha menunduk melihat drama yang sangat apik di hadapannya. Kemudian, mata cewek itu teralih pada Nandan yang sibuk memberikan perhatiannya pada Shila, kekasih barunya.

Cowok brengsek! batin Agatha memaki Nandan. Baru saja Agatha akan beranjak mendekati Nandan, Melody meminta cewek itu juga untuk memeluknya.

"Jangan buat keributan disini," bisik Melody yang hanya bisa di dengan dua sahabat cantiknya.

"Makasih, Mel." Renata berbisik tanpa menghapus air matanya.

"Selalu, my bestie." Melody semakin mengeratkam pelukan pada dua sahabatnya.

Setelah pelukan mereka terlepas, Leon bersuara. "Kemarin, waktu lo ribut sama Jennifer, orang tua lo dateng," ucapnya.

Melody mengangguk. "Gue tahu." Melody menghela napasnya, "Dan gue juga tahu, kalo gue di skors sama sekolah."

Agatha mengangguk. "Emang iya, tapi tenang aja. Kita akan selalu nemenin lo, kok." Agatha tersenyum pada Melody.

Melody tersenyum sampai memperlihatkan gigi putihnya. "Enggak apa-apa, gue juga pengen istirahat dulu. Oh iya, jangan kasih tahu orang tua gue, kalo gue masuk rumah sakit lagi."

°

Agatha dan Renata berdiri mematung di depan pintu dimana Jennifer dirawat. Bukan tanpa alasan keduanya datang, mereka bermaksud untuk meminta maaf pada Jennifer dan orang tuanya atas permintaan Melody.

"Assalaamualaikum," ucap Agatha dan Renata bersamaan.

Beberapa orang di dalam ruangan itu menoleh. "Waalaikumussalam."

"Ada apa? Kalian sahabat Anna, 'kan?" tanya Pamela mendekat pada keduanya.

Dua gadis itu mengangguk membenarkan. "Iya, Tante. Kami datang kesini untuk melihat keadaan Jennifer dan meminta maaf," ujar Agatha.

Felix mengalihkan tatapannya, kemudian memandang Jennifer yang masih belum sadarkan diri. "Dimana Anna? Kenapa dia tidak ikut?" tanya Felix melihat ke arah jendela.

"Iya, kami juga belum melihat Anna, apa dia tidak tahu adiknya sakit?" tanya wanita paruh baya. Dia adalah adik dari Felix, Santi Mackenzie.

"Ah, emh.. Anna.. dia.. dia ada kerjaan, Tan. Dia punya tugas sekolah yang belum selesai. Iya, gitu." Meski gelagapan, tampaknya Santi mempercayainya.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang