(14) Sahabat yang Mencintai [REVISI]

47K 2.4K 82
                                    

“Aku, kamu, dan dunia kecil kita. Berisi hal-hal yang biasa saja. Ini sudah lebih dari cukup. Kamu sudah lebih dari cukup.” 

-Fiersa Besari-

***

Garry memandang Melody yang tidak berhenti melihat ke arah bawah. Garry merasa sangat yakin, jika Melody tengah memandang Leon. Musuh bebuyutannya, yang dulu sahabat untuknya.

"An, gue khawatir sama lo, tapi lo malah liatin cowok lain?" sarkas Garry masih mempertahankan posisi duduknya di sofa kamar Melody.

Melody berjalan menghampiri Garry. "Gar, cukup, ya! Gue enggak suka lo selalu bawa kekerasan sama semua orang! Apalagi ini soal cewek," tegur Melody tanpa ingin tahu permasalahannya. Tetaoi, satu kesimpulan Melody. Seorang perempuan.

Garry bangkit dari duduknya dan memandang Melody, "cukup, An! Gue mohon, jangan belain si brengsek, Leon!" kesal Garry menumpahkannya pada Melody.

Melody memandang Garry tak terima. "Apa lo bilang? Brengsek?! Siapa yang brengsek, Gar? Siapa?!" tanya Melody meninggikan suaranya.

"Leon!" teriak Garry marah.

Kemudian, pintu kamar Melody terbuka dan memperlihatkan Pamela memandang khawatir ke arah mereka.

"Ada apa, ini?" tanya beliau saat berada di samping Melody.

Tanpa memandang wajah Garry, Melody meminta Pamela mengusir sahabatnya itu."Suruh Mars pulang, Mah! Anna enggak mau liat dia!"

Kemudian, Melody berjalan ke arah balkon. Sementara Garry, cowok itu mengambil tasnya kasar kemudian keluar setelah berpamitan pada Pamela.

"Cepet sembuh, An."

Hanya tiga kata itu yang Garry ucapkan sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan Melody. Sementar Melody, cewek itu memilih menangis dalam diamnya.

Pamela menghampiri Melody kemudian mengusap bahu putrinya lembut. "Jangan nangis, nanti Mamah ikutan sedih, sayang."

Tangis Melody semakin pecah.  Melody memeluk Pamela begitu erat seakan sakitnya tak bisa disembunyikan.

"Mah... siapa Ayah kandung Anna?" bisiknya namun Pamel tak mendengar.

"Mamah sayang sama Anna, gak usahsedih ya, sayang." Pamela ikut meneteskan air matanya. "Nanti siang kamu ikut jenguk adik kamu?" tanya Pamela.

Melody mendongak seraya mengangguk, "iya."

***

Garry di terdiam di kantin SMA Kencana. memilih memainkan gitarnya sembari bernyanyi dengan suaranya yang sangat menenangkan. Bahkan, beberapa ada yang dengan sengaja memvidio Garry.

Untukmu yang selalu ada
Untukmu yang slalu ku damba
Inilah lagu, yang ku ukir dari lubuk hatiku

Kau tak pernah jauh dariku
Kau ajarkan aku cinta
Kau memelukku, disaat aku tak berdaya

Tiba-tiba, di pikiran Garry terbayang Anna-nya yang selalu mengadu padanya. Entah hal kecil atau besar. Tetapi Garry adalah orang pertama yang cewek itu cari.

Wahai kau yang slalu aku cinta
Wahai kau yang slalu ku inginkan
Namun dirimu tak pernah menyadari
Dan selalu bersama yang lain

"Garry, gue tuh kesel tahu enggak sama Rere! Dia nyebelin!"

"Garry, gue sakit, enggak mau jenguk gue, apa? Jahat!"

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang