(21) Pesta Ulang Tahun [REVISI]

38.5K 2K 38
                                    

"Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya."

-FiersaBesari-

***


Leon, Alvin dan Boy baru saja tiba di kediaman Jo. Mereka segera melangkah masuk. Tetapi, tatapan Leon terpaku pada seorang gadis yang baru saja tiba dengan menggandeng seorang pria, juga satu gadis lainnya yang terlihat kesal.

Cantik. Enggak ada alesan buat gue nolak lo, Mel. Lo cantik, baik, teguh pendirian, dan pastinya lo itu cewek terkuat yang pernah gue temuin. Bahkan ... lo lebih kuat dari dia, batin Leon tak mampu mengalihkan tatapannya dari Melody.

Boy sedari tadi terus melambaikan tangannya di depan wajah Leon yang terpaku menatap satu titik. Boy dan Alvin saling bertatapan sesaat kemudian menatap satu titik yang sama dengan Leon.

"Aje gile! Melody cantik banget, sumpah!" gumam Alvin yang diangguki Boy.

"Bener, Al. Melody bener-bener cantik malam ini." Boy ikut menimpali.

Leon memandang dua sahabatnya yang juga terpaku oleh penampilan cantik Melody. Tanpa sadar, Melody, Garry dan Agatha sudah berdiri di depan mereka.

Melody memandang Leon dan Garry yang justru saling melempar tatapan tajam masing-masing, "Eits, enggak boleh ada tonjok-tonjokan, atau ketemu enggak sengaja. Kalian pokoknya harus jauh!"

Ucapan Melody ditujukan untuk geng Leon dan Garry Cs. Karena, tanpa sengaja Melody melihat anak buah Leon yang juga turut hadir di acara ulang tahun Ibunda Jo.

"Karena lo udah jemput Melody, sekarang giliran gue yang di samping dia," ucap Leon yang sedetik kemudian menarik lengan Melody agar berdiri di sampingnya.

Melody yang belum siap justru harus rela menabrak dada bidang Leon yang selalu membuatnya mabuk karena nyaman.

Ini posisi jahat! batin Melody yang menyuruh untuk menjauh. Tetapi sayang, hatinya menginginkan pelukan lebih erat dan hangat.

Ngomong apa lo, Mel?! batin Melody.

Tak ingin melepas, Garry kembali menarik Melody tetapi Leon justru menahannya kuat. Sementara itu, Agatha hanya mampu menggigit kukunya gemas.

Boy yang menyadari lebih dulu segera menarik lengan Agatha yang membuat cewek itu tersentak.

"Eh?"

Boy memandang Agatha yang kaku. "Kenapa? Mau terus nonton drama itu?" tanyanya yang dibalas gelengan Agatha. "Mending kita masuk."

Tanpa membantah, Agatha mengikuti tarikan Boy yang terkesan lembut dan hati-hati. Juga, Alvin yang segera berlari menyusul Boy dan Agatha tanpa ingin memperhatikan dua ketua geng yang masih saling tarik-menarik seorang gadis.

***

"Halo, Tante. Alvin ucapkan selamat birthday, ya." Alvin memeluk Alena Manfred, Ibunda Jo.

"Alvin, terima kasih, sayang." Alena memeluk Alvin. Begitulah Alena, sosok lembut yang selalu memperlakukan siapapun dengan penuh kasih sayang.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang