"Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka."
-FiersaBesari-
***
Aku double upp lohhh😘😘
Sepulang sekolah, Agatha dan Renata segera meluncur ke tempat mereka berjanjian dengan Melody. Sebuah cafe yang tak jauh dari sekolah sekaligus tempat Melody bekerja paruh waktunya."Re, menurut lo, Melody bisa ketemu keluarganya?" tanya Agatha saat lampu merah.
Renata mengangguk, "Pastilah bisa. Kita pokoknya harus bantu Melody semampu kita. Lo paham?"
Agatha mengangguk sembari kembali menjalankan motornya. "Iya paham-paham."
Setibanya di tempat tujuan, Renata segera turun dan menunggu Agatha yang memarkirkan motornya. Kemudian, mereka berjalan beriringan memasuki cafe.
"Itu Melody," ucap Renata saat matanya melihat Melody berbincang dengan salah satu pegawai cafe sekaligus teman Melody.
"Mel," panggil Agatha membuat dua perempuan itu menoleh serempak.
"Eh, udah nyampe. Sini-sini, sekalian gue kenalin sama Vita." Melody menyuruh Agatha dan Renata mendekat.
"Gue Renata." Renata memulai perkenalannya dengan Vita.
"Vita." Vita membalas dengan senyum manisnya.
"Gue Agatha." Agatha memandang Vita dengan senyum tipis.
"Vita." Tatapan Vita teralih pada Melody. "Gue lanjut kerja lagi, ya. Oh iya, semoga lo bisa secepatnya ketemu sama keluarga lo, ya." Vita pergi setelah berpamitan pada ketiganya.
"Mel, gimana?" tanya Renata.
"Gue udah keluar dari cafe ini, biar gue tambah fokus aja, sih. Oh iya, rencana pertama kita mulai, ya." Melody mulai merencanakan beberapa rencana untuk mencari informasi mengenai keluarganya.
Sementara di tempat lain, Felix sudah kembali menaiki mobilnya setelah berpamitan pada istri dan putrinya untuk pergi ke Bangkok selama tiga hari. Ingin berpamitan pada Melody, Pamela sudah melarangnya.
Justru, di dalam mobil Felix mengirimkan pesan pamitnya pada Melody.
"Mah, bagus nih kalau Papa pergi ke Bangkok. Kita bakalan gampang nyakitin Melody, 'kan?"
Pamela mengangguk, "Kamu bener, Jen. Kita harus buat rencana lainnya. Kalau bisa, bunuh aja sekalian si Anna, biar cepet nyusul wanita gak tahu diri itu ke neraka."
Jennifer terkekeh sinis, "Bener, Mah. Waktu itu Jenni celakain di, eh, dianya malah masih hidup."
"Enggak papa, kita rancang rencana lain lagi," ucap Pamela menenangkan.
Memang benar. Pamela sudah tahu penyebab kecelakaan Melodyn, dan itu adalah ulah putrinya yang sengaja mendorong Melody dalam keadaan cewek itu pusing.
"Mamah mau, 'kan bantu Jenni lakuin rencana ini?" tanya Jennifer.
"Degan senang hati." Kemudian, Pamela merangkul bahu Jennifer masuk ke dalam rumah.
***
Sementara itu, di basecamp Leon tengah berisik dan tak terkontrol. Mereka asik dengan aktivitas mereka. Ada yang berkumpul dengan satu laptop di hadapan mereka dan mengeluarkan suara-suara menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔
Teen Fiction#1 JATUH CINTA/220720 #2 GOOD GIRL/220720 ||BOOK 1|| "𝙇𝙤 𝙩𝙚𝙢𝙗𝙪𝙨." *** "𝙇𝙤 𝙘𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠. 𝙂𝙪𝙚 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖." *** 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗻𝗶𝗮𝘁 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗹𝗮𝗴𝗶𝗮𝘁! 𝗘𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗿𝘂𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁𝗽𝘂𝗻 𝗯...