(33) Something [REVISI]

36K 1.9K 46
                                    

"Aku marah bukan berarti tak peduli."

-Renata-

***

Berbuka dulu dengan yang manis, ya?😂qpa udah selesai makan? Enggak apa-apa deh, sebelum teraweh liat cogan dulu. AWAS JANGAN SALAH NIAT PAS TERAWEH😂

Ada yang kangen Leon? Betewe, sejauh ini belum ada scene Garry sama Anna, ya, hehe😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kangen Leon? Betewe, sejauh ini belum ada scene Garry sama Anna, ya, hehe😁


Pagi di hari rabu menjadi hari yang berbeda untuk Melody. Semalam, Melody memutuskan tidur di rumah Austin dan akan segera pindah. Semalam ada Felix, tetapi pria itu memilih pergi tanpa pamit. Agatha dan Renata juga ada semalam dan bantuan dari Leon Cs dan Garry sangat berguna.

Melody merentangkan kedua tangannya sembari meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. "Huaa ... pagi ini gue bahagia banget, sih," gumamnya diakhiri senyuman secerah mentari pagi.

Pintu yang semula tertutup rapat harus terbuka saat dengan lancang seorang pemuda masuk dan membuka gorden serta jendela kamar Melody. "Bangun, An, jangan kebluk, lo."

Melody menggaruk kepalanya yang mulai lengket, "Dia enggak sadar apa gue udah bangun?" gumamnya.

Steven berbalik dan seketika terkejut. "Loh? udah bangun? Gue kira masih molor, An," ledeknya terkekeh.

Melody berdecak, "Lo aja yang enggak dipake matanya. Masa ada cecan di sini lo enggak liat," kesal Melody sembari turun dari ranjangnya.

"Aish, cecan dari hutan iya lo mah, An,"  ledek Steven lagi-lagi membuat Melody kesal.

"Tarzan dong, yha!" pekik Melody diakhiri cengiran.

"Yhaa! jadi tarzan lo!" Steven ikut-ikutan, "Udah, An, sekarang lo siap-siap. Oh iya, lo dianterin Papa, ya."

"Seragam gue masih di rumah Ayah, Stev. Gue sendiri aja, deh." Melody menolak halus.

Steven berdecak, "Lo jangan kayak orang susah, An. Lo belum tahu siapa bokap kita?" tanya Steven.

"Siapa, emang?" tanya Melody pura-pura penasaran.

"Papah kita itu sultan, An. Mau lo minta dibeliin Indonesia sama isinya juga tinggal bilang," kata Steven penuh percaya diri dengan senyum songong.

"Bisa dibeliin?" tanya Melody berharap dengan senyum manis.

Steven tersenyum, "Yakali."

"Bisa?" tanya Melody dengan ekspresi menunggu dan tak melunturkan senyumnya.

"Enggaklah!" jawab Steven tersenyum lebar sementara Melody menatap datar kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

"BANG! HUMOR LO ANJLOK, NJIR!!" teriak Melody.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang