(10) Menjenguk [REVISI]

59.7K 3.4K 25
                                    

“'Perasaan.. tidak pernah salah, tidak pernah bisa diatur. Cara menyikapi dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak.”

-Fiersa Besari-

***


Garry mendial nomor seseorang di ponsel milik Anna. Nama Renata yang cowok itu panggil hanya untuk memberitahukan kondisi sahabat mereka.

"Halo, Re. Ini gue, Garry."

"Ah.. kenapa Gar? Gue kira ini Anna. Dia sama lo, ya?" tanya Renata tanpa jeda.

Garry terkekeh, "Iya, dia ama gue. Oh iya, tolong izinin Anna dulu, ya. Dia enggak bisa masuk, dia sakit.

Renata membulatkan matanya kemudian memandang Agatha "Apa?! Anna sakit?" tanya Renata tak percaya.

"Heem. Lo sama Agatha bisa dateng ke rumah sakit kota. Anna dirawat disana. Oh iya, ada satu hal yang mau gue tanyain juga."

"Oh, oke-oke. Balik sekolah gue langsung ke sana ya sama Agatha."

Setelah sambungan terputus, Agatha bertanya panik pada Renata. "Melody sakit?" tanya Agatha dengan suara sekecil mungkin.

Renata mengangguk. "Gue yakin Garry udah tahu penyakit Melody," balas Renata berbisik.

Leon Cs yang melihat Renata dan Agatha saling berbisik segera menghampiri. Dia menepuk bahu Agatha membuat dua sahabat Melody itu tersentak.

"Tegang banget lu berdua. Kenapa?" tanya Leon datar.

Renata cengengesan tak jelas, "Hehe, enggak kok. Kita tegang karena grogi disamperin kalian, hehe." Agatha juga ikut terkekeh canggung.

"Ada yang kalian sembunyiin?" tanya Jo.

Renata dan Agatha menggeleng cepat. "Nggak ada, tuh!" ucap keduanya kompak.

Renata dan Agatha saling berpandangan seakan berkata, 'lo ngapain ikut-ikutan?'

"Dari cara kalian nyanggah, ada sesuatu yang disembunyiin." Jo mendekati salah satu dari mereka, lebih tepatnya Renata. "Kasih tahu kita apa itu."

Renata memandang mata tajam Jourell. "Emh.. gue, maksudnya kita.. kita enggak ada rahasia apapun." Renata mencoba tenang dihadapkan dengan tatapan Jo.

Agatha memilih menjauh dari Renata dan Jo. Sementara Leon, Alvin, dan Boy hanya diam memperhatikan.

"Kasih tahu kita, Renata.. " bisikan tajam di telinga kiri Renata membuat kaki cewek itu lemas.

Ngadepin Nandan dengan sikap ketusnya lebih baik daripada Jo dengan ketajamannya, batin Renata tanpa sadar membandingkan antara Jo dan Nandan.

"Gue enggak suka dibanding-bandingin sama orang lain. Apalagi dibandingin sama mantan lo, Renata."

Renata membulatkan matanya mendengar ucapan Jo. Mulai sekarang, jika dekat Jo dia tidak akan membantin atau apapun, pikirnya.

"Oke-oke." Renata menjauh dari Jo yang mulai melepaskan tangannya. "Oke gue kasih tahu."

Agatha melotot mendengar ucapan Renata. Sementara Renata memandang satu persatu cowok didepannya. "Melody sakit. Jadi.. dia enggak masuk."

Leon membulatkan matanya. "Sakit?" beonya yang diangguki Renata. "Sejak kapan?" tanya Leon lagi.

"Kemarin.. mungkin. Karena dari kemarin Melody belum balik," sahut Agatha kemudian berdiri di samping Renata. "Melody enggak balik, kita lupa kalau Melody punya sahabat. Nah, Melody sama dia," lanjut Agatha.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang