(08) Melody🚫 [REVISI]

78.1K 4.1K 95
                                    

WARNING!

KATA-KATA DI PART INI BANYAK YANG KASAR! TIDAK UNTUK DITIRU! JANGAN KOTORI MULUT KALIAN DENGAN UNGKAPAN KASAR YANG TERTERA!

***

"Leon, pulang sekolah geng vigor ngajak perang," kata Alvin saat mereka kelima serangkai itu berkumpul di kantin.

"Ambil." Leon meneguk kopinya santai.

Jo menghembuskan napas kesal, "Kayaknya tuh cowok sengaja nantang kita lagi, bukannya malem itu mereka kalah, ya?" tanyanya pada yang lain.

"Iya," sahut Boy. "Lo, 'kan tahu mereka gimana, mereka itu enggak mau ngalah, jadi tetep nantang kita." Kali ini Boy serius.

"Sa ae lu! Tumben serius, nyet?" tanya Alvin cekikikan.

"Ini masalah harga diri, broh. Harusnya mereka itu ngerti, dong." Boy menyanggah.

Alvin mengangguk. Kemudian, tatapan cowok itu terarah ke pintu masuk kantin. Di sana, Jennifer tengah memojokkan seorang gadis yang tidak terlihat jelas oleh Alvin.

"Si Jennifer makin cakep, ya," ungkapnya sembari terus menatap Jennifer yang tertawa bersama gengnya.

Leon, Boy, dan Jo mengalihkan tatapannya ke arah tatapan Alvin. Leon memicingkan matanya guna memperjelas apa yang dilihatnya. Kemudian, mata cowok itu menajam melihat Melody menunduk dengan terigu yang sudah membaluri seluruh tubuh dan seragamnya.

"Brengsek!" umpat Leon membuat ketiga sahabatnya menoleh bingung.

"Jennifer emang cantik kali, enggak usah ngumpat dia juga!" kesal Alvin tak terima idola cantiknya diumpati Leon.

"Bukan itu, bangsat! Liat cewek yang Jennifer bully! Dia Melody." Leon mengatakannya penuh penekanan kemudian cowok itu berdiri dan berjalan santai menuju kerumunan berada.

"Lo itu cuma sampah yang enggak pernah di harapkan sama Papa! Inget itu, Melody! Bahkan, gue jijik punya kakak sok kecakepan kayak lo!" hina Jennifer membuat hati Melody sakit.

Melody hanya bisa menunduk. Cewek itu memang dikenal galak namun juga pendiam, tetapi jika sudah membawa-bawa keluarganya, Melody tak terima.

"Angkat muka lo! Mana Melody yang galak?! Mana?!" Jennifer berteriak tepat di depan wajah Melody.

Diam bukan berarti kalian. Begitulah ungkapan yang tepat untuk Melody. Melody hanya sedang tidak ingin bermasalah dan masuk ke dalam BK.

Leon tidak langsung memisahkan Melody dan Jennifer. Leon ingin melihat, apakah Melody akan diam saja saat dihina adik tirinya, atau justru melawan?

"Lo itu anak haram tahu, enggak! Siapa coba ibu, lo?! Dia mati karen--"

Plak

Mata Melody memerah dan berkaca-kaca. Bahkan wajahnya pun sudah sangat merah karena emosi pada Jennifer yang sudah menghina dirinya juga .. Bundanya.

"LO ENGGAK TAHU APA-APA, SIALAN! GUE BUKAN ANAK HARAM! JAGA MULUT KOTOR LO, JENNIFER!"

Baru kali ini, baru kali ini seluruh murid melihat Melody mengamuk kesetanan seperti ini. Kemudian, tangan cewek itu terangkat menarik rambut Jennifer yang tertata rapih.

"Nyokap lo hadir dalam keluarga gue tanpa tahu malu! Dan lo adalah kesalahan yang seharusnya enggak ada di dunia ini, Jennifer! Bahkan, nyokap lo tahu kalo nyokap gue itu sahabatnya! Munafik tahu, enggak?!" teriak Melody tanpa menghiraukan situasi sekitarnya maupun ringisan Jennifer.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang