"Diterima apa adanya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain, itu indah."
-FiersaBesari-
***
Senin sudah kembali datang, Melody sudah mulai bersekolah lagi. Semua sudah dijadwalkan oleh Melody, mulai dari bangun tidur, sekolah, dan bekerja. Semua sudah dijadwalkan.
Melody menyantap nasi goreng buatan Pamela yang menjadi menu makan pagi itu, "Yah, Anna mulai saat ini bakalan bawa sepeda, ya. Supaya menghemat waktu dan uang," ucap Melody disela makannya.
Felix mengunyah makanannya kemudian menjawab. "Baiklah, yang terpenting kamu harus hati-hati dan jangan kebut-kebutan. Kamu masih bekerja di cafe?"
Melody mengambil minumnya, kemudian meminumnya sedikit. "Sepeda itu kalaupun ngebut enggak bisa ngalahin motor kok, Yah. Dan Melody masih kerja di cafe itu."
"Berhenti kerja di cafe itu, ya," pinta Felix pada putrinya.
Melody menggeleng, "Enggak bisa, Yah. Melody udah janji buat bantu panti Bu Sinta."
Pamela terkekeh, "Putri kamu benar, Mas."
"Yasudah, tapi tetap jaga kesehatan ya, Sayang," amanat Felix.
"Baik, Ayah."
Tatapan Felix teralih pada putrinya yang baru saja menuruni anak tangga denganseragam lengkap. "Jenni mau sekolah juga?" tanyanya saat Jennifer mengambil duduk di samping Melody.
Jennifer mengangguk dengan senyum manisnya. Kemudian sibuk dengan ponselnya dan Pamela yang menyediakan nasi goreng untuknya.
"Sarapan yang banyak biar cepet pulih," ujar Pamela mengusap rambut Jennifer.
Di sampingnya, Melody membaca pesan yang terus mengirimkan itu-itu saja. Pergi sekarang juga! Atau kalau enggak lo lihat akibatnya, batin Melody membaca pesannya.
Melody melirik sedikit ke Jennifer. Dasar cewek gila! batinnya kemudian bangkit dari duduknya.
"Yah, Mah, Anna udah selesai. Anna pergi duluan, ya." Melody berjalan meninggalkan meja makan setelah berpamitan dan mencium punggung tangan orang tuanya.
Sudah tahu, 'kan siapa orang yang selalu membuat Melody pergi cepat-cepat? Ingat pesan sebelum-sebelumnya? Ya, itu dari Jennifer, adik tirinya.
Dengan berbekal sepeda, Melody mulai menuju sekolahnya. Tetapi, Melody menggunakan earphone bluetooth untuk menemani perjalanannya.
Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔
Teen Fiction#1 JATUH CINTA/220720 #2 GOOD GIRL/220720 ||BOOK 1|| "𝙇𝙤 𝙩𝙚𝙢𝙗𝙪𝙨." *** "𝙇𝙤 𝙘𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠. 𝙂𝙪𝙚 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖." *** 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗻𝗶𝗮𝘁 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗹𝗮𝗴𝗶𝗮𝘁! 𝗘𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗿𝘂𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁𝗽𝘂𝗻 𝗯...