“Jangan sampai terlalu sibuk menghidupi diri sendiri sampai lupa caranya menikmati hidup sendiri.”
-FiersaBesari-
***
Melody memasuki kelasnya dengan perasaan sedikit was-was. Bukan masalah Jennifer, tetapi masalah hubungan Jo dengan Renata. Melody tahu jika Bila tidak sepolos yang dilihat dari wajahnya.
Masalah Bila, gue yang akan turun tangan sendiri.
Meski Jo mengatakan dia yang akan mengurus Bila, Melody tetap saja was-was. Takut-takut Bila juga bertindak gila seperti Jennifer padanya. "Gue berdo'a buat hubungan Rere dan Jo. Semoga baik-baik aja," gumamnya sebelum dua sahabatnya berdiri di kedua samping Melody.
"Mel, gimana? Lo bakalan mulai malam ini, 'kan?" tanya Agatha.
Melody mengangguk. "Malam ini gue bakalam cari berkasnya di kamar Ayah. Gue harap, Mamah sama Jennifer enggak ada di rumah malam ini."
"Aamiin, Mel." Agatha dan Renata menjawab serempak.
"Nanti, kalau berkasnya udah ketemu langsung ke tujuan kedua, ya." Melody memandang satu persatu sahabatnya.
"Ashiap bosquee," jawab dua sahabatnya serempak. Kemudian, mereka bertiga menuju bangku masing-masing diiringi tawa mereka.
Sementara itu, di kelas Jennifer, Bila masih tetap tak terima keterdiaman Melody tadi. Hal itu membuat Lia dan Jennifer memutar bola matanya malas.
"Ish! Punya mulut kok enggak dipake! Kesel, gue!" kesal Bila memukul mejanya menggunakan pulpen. "Ish! Kalau gue psycopath, udah gue tusuk tuh mulut pake gergaji!" geramnya membuat Jennifer dan Lia bergidik.
"Bil, jahat boleh kita, tapi jangan crazy juga, dong," sahut Lia memandang ngeri Bila.
Bila meraung ke hadapan wajah Jennifer dan Lia membuat mereka tersentak mundur.
"Eh! Gila ya, lo!" kesal Jennifer mendorong kening Bila kesal. "Pantes Jo lebih milih Renata, goblok sih, lo!" ejek Jennifer membuat Bila memutar bola mata malas.
"Eh, Jen. Masih mending gue yang cuman kayak wacana gini. Lah elo?" ujar Bila menggantung ucapannya sembari memandang Jennifer.
"Gue apa?!" sewot Jennifer membuat Bila terkesiap. "Gue apa, ayo?!"
"Lo mah lebih crazy dari gue. Buktinya lo malah dorong Melody dengan begitu teganyaaa teganya teganyaaa.." balas Bila diakhiri sebuah lagu.
Jennifer dan Lia mendadak mual berdekatan dengan Bila. "Lia, temen lo. Maaf, gue enggak kenal." Jennifer mengalihkan pandangannya dari Bila.
Lia bergidik. "Hilihh ... jangan sampe gue punya keturunan kayak lo, amit-amit, Tuhan ... masih mending gue dapat kayak Renata." Lia membalikkan tubuhnya menghadap papan tulis.
***
Kring... kring... kring
Bel pulang berbunyi bergitu nyaring. Tiga sahabat yang selalu bersama itu dengan cekatan membereskan alat-alat tulisnya saat sang guru sudah keluar.
"Mel, lo langsung obrak-abrik dokumennya, ya." Agatha mengingatkan dengan manis.
Melody berdecak. "Enggak perlu diobrak-abrik juga kelless," kesal Melody membuat Agatha dan Renata terkekeh. "Lo berdua pulang bareng?" tanya Melody.
Renata menggeleng. "Maaf, Renata mah sama Jo." Renata melirik Agatha. "Bukannya lo enggak bawa motor, ya?" tanya cewek itu.
Agatha mengangguk sembari menyampirkan tasnya di bahu kanan. "Iya, gue pulang bareng Alvin."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔
Teen Fiction#1 JATUH CINTA/220720 #2 GOOD GIRL/220720 ||BOOK 1|| "𝙇𝙤 𝙩𝙚𝙢𝙗𝙪𝙨." *** "𝙇𝙤 𝙘𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠. 𝙂𝙪𝙚 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖." *** 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗻𝗶𝗮𝘁 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗹𝗮𝗴𝗶𝗮𝘁! 𝗘𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗿𝘂𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁𝗽𝘂𝗻 𝗯...