Benar dugaan Jeno. Haechan tidak benar-benar pergi karena urusan NCT. Mark bilang tidak ada kumpul rapat apapun.
"Hyung sibuk?" tanya Chenle --yang akhir-akhir ini bertugas sebagai narahubung mereka dengan Mark
"Lumayan, aku akan berkunjung kalau kalian jadi anak baik"
Jeno mengangguk mengizinkan Renjun, Jaemin dan Jisung berangkat keluar markas untuk mengikuti jejak Haechan. Sedangkan Chenle memegang kendali laptop. Jeno yang terluka hanya akan bertanggung jawab apabila Mark datang.
Yah, mau gimana? Jeno ikutpun yang ada malah menghambat.
"Kalau begitu hyung tidak usah berkunjung" balas Chenle, nyengir pada Jeno
Jeno mencubit lengannya, bodoh banget emang si dolphin ini.
Mark memang cukup lama untuk mengerti, tapi dia kan tidak sebodoh itu
"Aku datang"
PIP, sambungan dimatikan.
Tuh kan, ucapkan selamat tinggal pada kedua kaki Jeno.
Lagi-lagi mereka melanggar.
Lagi-lagi mereka nekat.
Dan lagi-lagi mereka ikut campur urusan Haechan.
Tapi aneh bukan? NCT tidak sedang ada rapat atau urusan apapun, dan Haechan bilang urusan NCT.
Ketahuan bohongnya.
Lalu ancaman itu, kalau emang urusan NCT ya mereka ngapain ngikutin? benar kan?
Udara yang dingin membuat Jaemin mengeratkan sweaternya. Hari sudah malam dan jalanan begitu sepi. Renjun, Jisung dan Jaemin mulai meningkatkan kewaspadaan pada hal-hal kecil disekitar.
Ya, seperti yang kalian tau, malam adalah waktu paling berbahaya.
Renjun melangkah di depan sedangkan Jaemin dibelakang. Mata mereka tak henti melirik kesana kemari untuk melihat keadaan.
Padahal tidak ada yang bisa dilihat juga. Tidak ada siapapun.
"Depan belok kiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 1 || NCT WAYV LOONA
FanfictionGenre : Fanfiction, Fantasy, Action, Horror, Mystery, AU, Angst, thriller. *** Bisa dibilang, Haechan memang anggota baru dan masih kurang pengalaman. Tapi dia yakin bisa membantu banyak jika masuk ke tim inti mereka. Apapun itu, Haechan bisa melaku...