Mereka tidak pernah tau, kalau selama ini Mark lebih banyak menanggung kesalahan anak sekolah. Bukan tanpa sebab Mark mengomeli dan menghukum mereka kalau anak sekolah mulai keluar jalur. Itu amanah dari atasan. Dan Mark menanggung beban itu sendirian.
Apalagi saat ingat yang dikatakannya kemarin. Ketika Ketua Taeyong memukulinya dan mengatakan pukulan itu adalah yang terakhir, berarti hal itu bukanlah yang pertama. Itu juga pertanda kalau anak sekolah kini serentak masuk NCT dan bukan lagi menjadi tanggungan Mark.
Mark justru menolak. Ia beranggapan anak-anak belum semua siap untuk itu, terutama Jisung.
Percaya atau tidak, magnae itu menangis. Menangis deras selayaknya anak kecil di hadapan Haseul noona. Memang sedari mereka disekap oleh 3 gadis menyeramkan, Jisung tidak mengucapkan sepatahkatapun, ia hanya diam, gemetaran.
Dan ketika mengantarkan Mark ke dokter Doyoung, bertemu Haseul yang keibuan, Jisung barulah menumpahkan segalanya.
***
"Pulang gih, biar Haseul yang jaga Mark" suruh Dokter Doyoung pada ke-6 anak yang duduk di kursi tunggu ruang rawat Mark.
Hari sudah menjelang siang tapi mereka sama sekali belum pulang sejak semalam. Renjun, Haechan, Jeno dan Jaemin bahkan belum tidur. Berbeda dengan Jisung yang langsung tidur setelah menangis ataupun Chenle yang sanggup tidur dimanapun dan dalam keadaan apapun.
"Kasian itu duo magnae, posisi tidurnya ga nyaman" tambah Haseul
00 line saling bertukar pandang, seakan berkata "Kau saja yang pulang, aku yang jaga Mark"
Setelah saling tunjuk-tunjukan tanpa suara, merekapun sepakat bahwa Haechan dan Jaemin menetap. Renjun, Jeno, Chenle dan Jisung pulang. Doyoung sampai menelpon salah satu member NCT untuk mengantar mereka ke rumah markas.
Jaemin dengar sih namanya Woojae. Agak aneh juga mendengar Doyoung menyebutkan nama, biasanya kan dirahasiakan.
Setelah Renjun dan yang lain pulang, posisi Jaemin dan Haechan tidak berubah. Masih saling diam. Haseul memberikan mereka sekotak nasi dari cafetaria rumah sakit. Dan seperti anak-anak pada umumnya, mereka makan dengan lahap.
Hei, terakhir mereka makan adalah Hotpot buatan Renjun, itupun Haechan tidak makan sampai habis. Lalu kejadian luar biasa yang dialami Jaemin semalam, sangat menguras fisik dan pikiran, wajar kalau mereka kelaparan.
Haechan menegak habis botol minum didepannya. Menutup lalu meletakkannya lagi diatas meja.
"Yang selesai terakhir, beresin!" kata Haechan, merasa menang. Iapun bangkit berdiri, mulai merenggangkan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 1 || NCT WAYV LOONA
Fiksi PenggemarGenre : Fanfiction, Fantasy, Action, Horror, Mystery, AU, Angst, thriller. *** Bisa dibilang, Haechan memang anggota baru dan masih kurang pengalaman. Tapi dia yakin bisa membantu banyak jika masuk ke tim inti mereka. Apapun itu, Haechan bisa melaku...