"Hyung, kau yakin waktu naruh motor tidak ada siapapun?"
"'Benda itu' sama persis. Hyung tidak tau ada 'benda itu' disana?"
"Hyung, apa benar rumah itu kosong dan tidak ada yang menem--?"
"HUANG RENJUN BISA DIAM TIDAK?" -Kun
Renjun menciut, seketika dia diam.
Oke memang seperti yang sudah mereka bahas, Kun dan Lucas tidak menemukan siapapun hari itu. Mereka menaruh motor begitu saja di jalanan sepi tapi Lucas yang kadar kebucinannya tingkat dewa pada si motor membuatnya menaruh di halaman rumah kosong dengan alasan takut kepanasan.
Alasan, padahal maksudnya biar ga kena maling.
Dan Kun tidak sempat mengecek keadaan rumah kosong itu, membiarkan Lucas menaruh kuncinya sembarang, menutupi motornya dengan dedaunan lalu mereka pergi begitu saja.
Semua sudah dibahas dan Kun tidak tahu apapun. Masa bodo dengan Lucas menaruh motor beserta kuncinya dimana, Kun sudah cukup kesal karena kesalahan Lucas.
Begitu Renjun datang dengan rentetan pertanyaan dan kalung bulan sabit yang dia bawa membuat Kun panik dan juga makin pusing. Dia sempat khawatir. Renjun di rumah kosong itu tanpa pengawasan atau kamera apapun. Bagaimana kalau anak itu tiba-tiba meninggal? dibunuh oleh Ha Sooyoung yang ternyata ada disana?
Oke, kalau memang Ha Sooyoung sih Kun tebak Renjun tidak akan kabur. Anak itu pasti akan menghubungi Kun agar mereka semua segera datang dan bisa menangkapnya. Mengingat bagaimana kesalnya Renjun pada Ha Sooyoung karena sudah dikerjai berulang kali.
Tapi bagaimana kalau lebih parah? Bagaimana kalau Ha Sooyoung disana tidak sendirian? Bagaimana kalau lebih buruk dari semua itu?
Untungnya, Renjun buru-buru kabur. Tidak nekat langsung masuk ke rumah kosong untuk melihat keadaan. Kalau senekat itu mungkin Kun akan jauh lebih stress.
Tapi perlu dicatat disitu, Renjun memilih kabur. Kenapa?
Jelas karena Renjun sendiri merasa ada yang tidak beres dengan rumah tersebut. Entah karena berhantu atau karena hal lain. Kun tidak tahu.
Selama perjalanan membawa motor Lucas ke salah satu markas mereka di Changchun-- dekat bandara Longjia Changchun, Renjun mengaku kalau dia merasa dibuntuti dan diawasi padahal sepanjang jalan hanya dikelilingi hamparan tanah kosong tanpa ada kendaraan berlalu lalang. Dan meskipun Renjun sampai di keramaian, ia tetap melaju karena perasaan 'seperti di kejar' itu terus menghantuinya.
Itu aneh, iya kan?
Ketika sudah di markas dan sudah melaporkan semuanya pada Kun, Winwin dan Lucas, perlahan Renjun membaik. Ia tidak panik lagi. Tapi mulutnya tidak mau berhenti membahas rumah kosong itu sehingga membuat Kun terpaksa membatalkan tiket pesawat mereka ke Incheon dan memilih menggunakan pesawat pribadi milik NCT.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 1 || NCT WAYV LOONA
FanfictionGenre : Fanfiction, Fantasy, Action, Horror, Mystery, AU, Angst, thriller. *** Bisa dibilang, Haechan memang anggota baru dan masih kurang pengalaman. Tapi dia yakin bisa membantu banyak jika masuk ke tim inti mereka. Apapun itu, Haechan bisa melaku...