28 부 - Get Caught

1K 216 30
                                    

Pertemuan Renjun dengan orang yang mirip gadis Jilin membuat ingatannya kembali menguat, bukan hanya tentang si gadis tapi juga tentang semua hal.

Termasuk fakta dari Kun bahwa Renjun berasal dari Jilin.

"Ku kira kau fasih bahasa mandarin karena jenius, ternyata memang tanah kelahiran" dengus Haechan begitu mendengar cerita Renjun.

Haechan tidak terlalu terkejut dengan kabar itu, dia hanya lanjut memukul samsaknya penuh tenaga dengan mata yang tidak fokus. 

Ya, Renjun paham, kepala Haechan pasti dipenuhi hal-hal penting lain soal misi. Fakta ini tidak akan dianggap penting olehnya.

"Tapi apa kau tidak penasaran dulu kita gimana? Aku lupa semua hal tentang masa kecil. Apa kau juga?" --Yup tetap saja Renjun membahasnya, meskipun hal itu membuat konsentrasi Haechan terpecah, tapi Renjun tidak bisa menahan diri.

Pukulan Haechan berhenti. Nafasnya terengah. Ia menengadah dengan pandangan menerawang, seperti berusaha mengingat. 



"Aku ingat.." kata Haechan, akhirnya.





"..walaupun tidak ingin"





Pembahasan yang sensitif. Anak-anak sekolah tidak ada yang membicarakan soal masa lalu selama mereka bersama. Mereka hanya bermain dan bekerja. Berantem lalu hahahihi. Bercanda seperti anak-anak pada umumnya. Tak ada yang mengungkit permasalahan tentang keluarga atau semacamnya. Hal itu hanya akan menghadirkan wajah sedih, sendu, dan perasaan canggung. 



Seperti sekarang. 



Renjun tidak tau dulu Haechan gimana, tapi pasti sulit.



"Bersyukurlah kau lupa, aku bahkan sama sekali tidak ingin ingat" tambah Haechan, kaku.

"Ah, maaf"

"It's okay. Aku juga akan penasaran kalau jadi kau. Satu hal yang perlu kau tau, Doyoung hyung itu dokter gila dengan segala macam eksperimen dan penemuan-penemuan obat ilegal"

Renjun menoleh padanya tidak percaya, "Kau mencurigai Dokter Kim?!" pekiknya, kaget.

"Aku cuma memberitahumu. Mungkin semacam obat yang bisa membuatmu lupa atau semacamnya"

Wah, Haechan serem juga kalau curigain orang.

Renjun menunduk lagi. Ya agak aneh juga sih ketua tidak memberitahunya apapun. Kun dan Winwin saja kaget karena Renjun tidak tahu.

Ditambah lagi dengan dorongan Haechan yang terkesan mengomporinya barusan.

Renjun mau tidak mau terbawa arus.

Apa jangan-jangan atasannya di NCT menyembunyikan sesuatu dari mereka?, anggota tim NCT itu sendiri?

















Perbincangan mereka berhenti. Mark masuk ruang training.

"Loh? Udahan?" tanyanya bingung saat melihat Haechan yang melepas sarung tinjunya.

"Udah 2 jam, hyung. Renjun tuh duduk terus daritadi"

"Dasar tukang ngadu" Renjun hanya bisa mengumpat.

Mark terkekeh. Ya emangnya Mark harus apa? mereka kan sudah setim sekarang, jadi tidak ada training wajib lagi. Mark tidak akan mengomel. Terserah mereka mau ngasah kemampuan mereka kapan saja.



Mark meraih ponsel yang tertinggal di meja. Duduk disamping Renjun lalu mulai tenggelam dalam benda persegi itu.

Sementara Renjun diam mengawasinya, berpikir 'sebelum ketua, mungkin aku bisa menanyai hyung ini dulu'

MOON Volume 1 || NCT WAYV LOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang