15. Perpisahan

726 85 6
                                    

Rombongan Tim medis Korea Selatan sudah berangkat ke bandara. Mereka diantar langsung oleh TNI menggunakan mobil berwarna hijau. Menurut Kim, itu adalah mobil Dinas TNI mengingat ada plat dengan lambang bintang.

Ada 3 mobil yang dikerahkan untuk mengantar Tim medis. Mobil pertama berisi Yireon, Sanha, Kirin, Hwall. Yang menyetir mobil untuk mereka adalah Letnan Hwang Yunseong. Jujur, Yunseong masih sedih mendengar Yireon sudah memiliki kekasih. Rasanya ingin marah, tapi ngga tau ke siapa. Kalo marahnya ke Yeji, bisa-bisa ngamuk dia.

Mobil kedua ada Mia, Jungmoo, dan Sunwoo. Mereka diantar oleh Letnan Hwang Yeji. Awalnya Jungmoo menawarkan diri agar ia saja yang menyetir, namun ditolak oleh Yeji.

"Itu sudah jadi tugas saya" Kata Yeji.

Lalu mobil ketiga ada Kim, Jeno, Seungmin dan Heejin. Mereka diantar oleh Kapten Hwang Hyunjin. Jelas Kim duduk disebelah Hyunjin. Mereka sesekali melempar candaan yang akhirnya membuat Jeno dan Seungmin tertawa. Tapi tidak dengan Heejin.

Ia cemburu melihat Kim dan Hyunjin. Sekarang ia duduk diantara Jeno dan Seungmin. Ia ingin sekali duduk disebelah Hyunjin. Dulu, sebelumnya ia lah yang selalu berada disamping Hyunjin. Tapi sekarang? Hyunjin saja tidak pernah lagi menoleh kearah Heejin.

"Hoekk!"

Heejin tiba-tiba muntah. Hyunjin dan Kim mengalihkan atensinya ke belakang.

"Kenapa lo?" Tanya Seungmin masih salty ke Heejin.

"Aduh pusing banget.." Kata Heejin.

"Biasanya ngga pernah mabuk.. Aneh banget dah.." Kata Hyunjin

"Iya.. Lo kan anak orang kaya.. Masa naek mobil begini mabok.. Gue rasa Hyunjin juga bawanya pelan-pelan.." Kata Jeno menambahi.

Mulut Jeno sudah gatal ingin memaki-maki Heejin. Tidak salah jika jaman sekolah dulu ia sangat membenci Heejin. Kelakuannya saja bikin orang kesal. Tidak hanya Jeno sih yang benci, seluruh anak dikelasnya juga benci dengan Heejin. Bahkan Jeno masih ingat dengan julukan 'A Daughter of the bitch' pada Heejin.

Heejin merasa kesal karena tidak ada yang membelanya.

"Ngga gitu.. Tadi ngga sarapan aku.." Kata Heejin.

"Ya lo salah sendiri lah.. Mau pergi jauh malah ngga makan.." Kata Seungmin masih memainkan Game Hago.

"Nih minyak angin.." Kata Kim menyodorkan minyak angin ke Heejin. Semarah apapun Kim pada Heejin, ia akan selalu peduli dengan saudaranya itu.

"Keknya aku ngga bisa duduk sini.. Sumpek, ngga wangi sama sekali.." Kata Heejin.

"ANJINGG LO NGATAIN GUE BAU GITU?!" Kata Jeno.

"Jen.." Tegur Kim.

"Ngga gitu-"

"Mending keluar aja dah lo.. Banyak tingkah amat dari tadi.. Kesel gue.." Kata Seungmin.

"Ya terus sekarang maunya gimana?" Kata Kim

"Kalo boleh, maunya didepan.. Kan disitu ada wangi-wangi.. Kalo dibolehin sih.. Kalo ngga boleh ya ngga papa" Kata Heejin.

"Untung lu cewek, kalo ngga gue hajar lu.." Gumam Jeno yang membuat Heejin menatap sinis.

"Paan si lo.." Kata Heejin.

"Stop dulu, Hyunjin.." Kata Kim.

"Lah? Ngga mau yang.. Kamu disini aja.." Kata Hyunjin.

"Denger nggak aku bilang apa tadi?" Kata Kim yang akhirnya membuat Hyunjin pasrah. Ia meminggirkan mobilnya ke dekat trotoar.

"Ayo tuker.." Kata Kim.

"Hah? Serius?" Kata Heejin

"Cepet" Kata Kim.

Kim dan Heejin akhirnya bertukar tempat duduk. Kim duduk diantara Jeno dan Seungmin.

"Agak jaga jarak lo ama cewe gua.. Masih salty gua.." Kata Hyunjin ke Jeno.

"Yaelah, jin.." Kata Jeno dengan malas. Namun pada akhirnya memberi batasan ke Kim.

"Ga cemburu?" Tanya Seungmin pelan

"Ngapain cemburu.. Aku percaya kok sama Hyunjin.." Kata Kim.

"Nah gitu cara ngehadapin pelakor.. Turutin maunya dia.. Setelah dia ngerasa hebat, baru kita buang!" Kata Seungmin.

"Tapi dia sodara aku, om.." Kata Kim.

"Sodara darimana? punya hubungan darah aja kagak.. Dia itu anaknya penjahat.." Bisik Seungmin.

"Bisik apaan woy gue kagak diajak ini.." Kata Jeno dari tadi merhatiin Kim dan Seungmin.

"Bubar bubar ada Jeno.. Bubar!" Kata Seungmin.

"Yeee sialan lo!" Sungut Jeno.

Sesampainya di Bandara, Yeji memeluk Seungmin dengan erat. Setidaknya beberapa hari di Indonesia, Yeji sudah menjadi teman dekatnya.

"Terus hubungi gue ya" Kata Seungmin sembari melepaskan pelukan Yeji.

"Pasti.." Kata Seungmin.

Disisi lain, Siyeon udah nangis kejer melepas kepergian Jeno.

"Jangan lupain aku lagi.." Kata Siyeon.

"Ngga akan pernah, Yeon.. Aku janji aku bakal balik lagi kesini dan ngelamar kamu.. Sesuai dengan janji kita.." Kata Jeno.

"Aku percaya.. By the way, Hati-hati.." Kata Siyeon.

"Iyaaa.." Kata Jeno.

Ngeliat semua orang berpisah dengan kekasihnya, membuat Hyunjin menatap Kim. Berjauhan lagi dengan Kim membuat Hyunjin sangat takut. Takut akan kehilangan Kim.

"Tunggu aku ya, Dokter Kim.." Kata Hyunjin.

"Pasti Kapten.." Kata Kim sembari tersenyum.

Hyunjin mengecup puncak kepala Kim dan mengusap kepalanya.

"Aku pergi.." Kata Kim yang langsung dianggukki oleh Hyunjin.

Dan inilah awal dari semuanya. Pengkhianatan, kebohongan dan cinta akan dikorbankan.

[2] When The Heart Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang