28. Heejin-Hwall

650 74 3
                                    

Hwall melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit. Sudah waktunya pulang. Kirin sudah pulang terlebih dahulu karena sedang tidak enak badan. Jadi Hwall pulang sendiri.

Hwall mengendarai motor dengan kecepatan sedang. Ia harus cepat pulang karena Kirin sedang sakit. Ia sebenarnya bisa saja mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tapi ia masih sayang dengan nyawa.

Saat diperjalanan, Hwall otomatis ngerem melihat ada seorang laki-laki terbaring dijalanan. Hwall berpendapat jika laki-laki itu adalah korban tabrak lari. Jiwa perawatnya seketika muncul.

Ia menyetopkan motornya dan turun menghampiri laki-laki itu.

"Pak, apa bapak baik-baik saja?" Tanya Hwall.

Laki-laki itu terus meringis kesakitan dan Hwall berusaha membantu apa yang bisa ia bantu.

"Bapak tahan.. Saya mencoba mengobati luka bapak.." Kata Hwall.

BRAKKK!

"Arkhhh!"

Seseorang memukul bahu Hwall dari belakang. Hwall tersungkur dan merasa kesakitan.

Laki-laki yang Hwall kira korban tabrak lari itu membantu temannya untuk memukul Hwall hingga babak belur.

Hwall merasa lemas dan tidak sanggup lagi membuka mata. Hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.


🌈






"Kim.. Kapan Hyunjin akan kesini?" Tanya Jaehyun disela kegiatan makan malam mereka.

"Secepatnya pa.. Hyunjin masih harus ngurus Siyeon.." Kata Kim.

"Iya papa tau.. Tapi waktu kalian tinggal 4 hari lagi.. Papa ngga akan bela kamu lagi jika dalam 4 hari ini, Hyunjin belum nemuin papa.." Kata Jaehyun.

"Sabar, pa.. Kita kan tau Hyunjin itu seorang tentara.. Dia pasti berusaha membagi waktunya.." Kata Jiho.

Selepas makan malam, Kim segera masuk kedalam kamar. Ia harus meminta kepastian lagi dari Hyunjin.

"Sayaaaaang"

"Hyunjinnn.. Kangeeen"

"Iyaaa sabar sayangg.. Besok aku otw ke Korea.."

"Beneran?!"

"Iyaa sayangg.. Aku sudah dapet cuti.."

"Baguslah kalo kek gitu.."

"Sayang, Jeno tadi dateng pas Siyeon dimakamkan.."

"Heeeee? Sumpah? Dia ngga ngomong apa-apa lo"

"Serius.. Aku aja kaget.. Dia bener-bener hancur, yang.. Dia nggak berenti nangis.."

"Dia nginep dirumah siapa?"

"Dirumahnya Ryujin.. Pak Wonho nyuruh dia nginep.."

"Ohh baguslah.. Setidaknya dia bisa cerita leluasa ke Ryujin.. Ryujin kan sahabatnya.."

"Iyaaa.. Aku sempet nawarin mau tinggal sama aku di Batalyon apa nggak? Eh ngga taunya udah ditawarin Pak Wonho"

"Hmmm.. Jin, besok kalo udah sampe di Bandara, kamu pergi sendiri yaa kerumah aku.. Aku ada operasi besar di rumah sakit.. Aku kirim nanti alamatnya.."

"Okee ngga papaa.. Lagian selama disini, aku udah lumayan menguasai bahasa Korea.."

"Baguslahh.."

"Sayangg, aku udah bilang ke Ayah kalo aku mau lamar kamu.."

"Gimana katanya?"

"Kamu harus ubah warga negara dulu, baru bisa aku nikahi.. Dan proses nya itu ngga gampang"

[2] When The Heart Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang