"Capek, jin.. Duduk dulu yok" Kata Beomgyu terduduk.
"Alah gitu aja capek.. Semangat dong!" Kata Ryujin.
Jadi ceritanya Ryujin sama Beomgyu lagi Jogging. Ryujin yang ngajak. Daripada bengang bengong di Posko, mendingan jogging.
Udah dari jam 7 pagi mereka jogging dan sekarang udah jam 9 pagi. Tenaga Beomgyu udah terkuras habis, sedangkan Ryujin ngga ada tanda-tanda capek.
"Plis, jin.. Udah mau mati gue.." Kata Beomgyu.
"Yaudah.. Duduk sono aja.. Adem keknya" Kata Ryujin nunjuk pohon besar.
Ryujin dan Beomgyu duduk. Mereka berbagi minum. Beomgyu jadi mikir, makan apa sih atasannya ini? Kagak ada capek-capeknya.
"Kuat bener sih lo.." Kata Beomgyu.
"Ya kuatlah.. Emang dikira cowo aja yang kuat.. Gue juga bisa nih.." Kata Ryujin menunjukkan kedua otot lengannya. Beomgyu cuman ketawa.
Ryujin ini pantang menyerah buat nunjukkin perasaannya ke dia. Beomgyu kadang terharu. Tapi sayangnya, dia ngga bisa bales perasaan Ryujin.
"Saya nggak akan pernah mengizinkan Ryujin berhubungan dengan laki-laki yang pangkat nya dibawah putri saya.."
Lagi lagi kalimat itu terngiang-ngiang diotak Beomgyu. Beomgyu tersadar dan akhirnya berdiri.
"Mau kemana?" Tanya Ryujin.
"Saya baru ingat jika tadi saya dicari Kapten Hyunjin.. Saya harus kembali, Letnan.." Kata Beomgyu lalu berjalan meninggalkan Ryujin.
Ryujin menghela nafas. Ini semua karena kata-kata kasar Ayahnya pada Beomgyu. Ayahnya selalu saja tidak setuju jika dia berdekatan dengan Beomgyu.
Ryujin memejamkan mata sejenak. Ia lelah dengan semua aturan yang harus ia jalani. Ayahnya itu terlalu kolot dan kejam.
"Shin Ryujin"
Matanya terbuka ketika melihat seorang laki-laki didepannya.
"NGAPAIN LO DISINI?!" Pekik Ryujin.
Laki-laki itu mengusap telinganya karena suara Ryujin menyakiti nya.
"Bisa ngga sih kalo ngomong jangan ngegas?" Kata nya.
"YA LO NGAPAIN DISINI?! IH GUE TUH SENGAJA IKUT INI BIAR NGGA KETEMU SAMA LO! LO KENAPA NYUSULIN GUE, KANG TAEHYUN!" Kata Ryujin dengan nada ngga selo.
"YA NGGA USAH MENCAK MENCAK JUGA, SETAN!" Kata Taehyun yang akhirnya ikutan ngegas. Ryujin menghela nafas. Tidak ada gunanya ia bertengkar dengan cecunguk itu.
"Lo ngapain disini? Sama siapa?" Tanya Ryujin yang akhirnya memelankan suaranya.
"Gue dateng sama Bapak lo! Bapak lo yang ngajak gue kesini! Puas lo?!" Kata Taehyun. Mata Ryujin membulat dan otomatis langsung berdiri.
"Hah? SI WONHO ADA DISINI?!" Kata Ryujin yang langsung ditabok pelan oleh Taehyun
"Bapak lo itu, anjing! Lagian dia juga atasan kita.." Kata Taehyun.
"Beneran dia disini?" Tanya Ryujin sekali lagi.
"Ya iyaaa.. Cepetan sana!" Kata Taehyun.
Ryujin langsung lari kearah Posko. Sedangkan Taehyun terkekeh. Ryujin selalu saja seperti itu. Taehyun tidak memiliki rasa apapun pada Ryujin. Ia menganggap Ryujin tidak lebih dari seorang sodara. Orang tua mereka lah yang ingin sekali menjodohkan mereka.
Sesampainya di Posko, Terlihatlah Kolonel Shin Wonho yang tengah memarahi Kapten Hwang Hyunjin, Mayor Kevin Moon dan Serda Park Siyeon.
"Saya menyuruh kalian kesini untuk membantu mencari korban, bukan mencari jodoh" Kata Wonho. Pembawaannya terlihat tenang, namun kata-kata yang dia keluarkan sangatlah pedas.
"Siap, Maaf kan kami.." Kata mereka serempak.
"Saya tidak habis pikir dengan apa yang saya lihat. Kalian berduaan dengan orang yang bukan suami atau istri kalian.. Oke, memang Mayor Kevin tidak melakukan hal itu, namun ia bertanggung jawab atas apa yang terjadi disini.." Kata Letkol Do Kyungsoo yang berdiri tak jauh dari Kolonel Shin Wonho.
"Saya kecewa dengan apa yang dilakukan Kapten Hwang Hyunjin dan Serda Park Siyeon.. Sungguh tidak profesional!" Kata Wonho.
Kyungsoo memergokki Hyunjin dan Kim tengah duduk berduaan. Sedangkan Wonho memergokki Siyeon dan Jeno tengah saling berpelukan.
"Siap, Kolonel Shin Wonho.."
Semua orang menoleh kearah Ryujin. Wonho tersenyum dan memeluk putrinya.
"Putriku.." Lirih Wonho.
"Ayoo aku buatkan teh di Posko.." Kata Ryujin menenangkan Wonho. Ia sedang berusaha menyelamatkan teman-teman nya dari amukan sang ayah dan pamannya.
"Baiklah baiklah.." Kata Wonho.
"Ayo paman Kyungsoo.." Kata Ryujin. Kyungsoo pun mengangguk
Ryujin berhasil mengajak Wonho dan Kyungsoo pergi dari Hyunjin, Siyeon dan Kevin.
"Saya tidak ingin hal ini terjadi lagi.. Saya mohon kerja samanya.." Kata Mayor Kevin lalu berjalan meninggalkan Hyunjin dan Siyeon.
Masih lekat dalam ingatan Siyeon ketika ia memaafkan Jeno. Tidak apa-apa jika ia dimarahi atasan nya, yang jelas ia bahagia karena Jeno telah ingat padanya.
"Maafin aku, Siyeon.. Kasih aku kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya.." Kata Jeno dengan bersungguh-sungguh.
"Tapi Kim-"
"Aku akan berusaha cinta lagi sama kamu.. Aku janji.." Kata Jeno.
"Aku ngga tau, Jen.." Kata Siyeon
"Lagipula, Kim ngga pernah cinta sama aku.. Dia menghargai kamu, Siyeon.. Walaupun dia ngga pernah kasih tau aku soal hubungan kita, tapi dia ngga pernah ada niat buat ngerebut aku dari kamu.." Kata Jeno.
Siyeon terdiam. Terlihat sebuah ketulusan dari mata seorang Lee Jeno. Terlintas dibenak Siyeon, tidak ada salahnya kan memberikan kesempatan kedua?
"Aku memaafkan kamu.." Kata Siyeon.
Karena kebahagiaan yang menggebu-gebu, Jeno segera memeluk Siyeon dengan erat. Sebelum akhirnya dipergoki oleh Kolonel Shin Wonho.
"Aku pergi dulu, Yeon.." Kata Hyunjin lalu pergi dari hadapan Siyeon.
Siyeon memandangi Hyunjin dari kejauhan. Ia tau atasannya itu sedang memikirkan masa depannya dengan Kim Hyunjin yang banyak sekali ketidakmungkinan dalam hubungan mereka.
"Hyunjin.." Panggil Kim.
"Hmmm?" Sahut Hyunjin.
"Aku ini WNA loh.." Kata Kim.
"Ya terus kenapa?" Tanya Hyunjin.
"Kita ngga bisa nikah dong.." Kata Kim.
"Kata siapa? Bisa kok!" Kata Hyunjin mencoba berbohong.
"Jangan bohong.." Kata Kim.
"Jangan bahas dulu.. Aku pusing.." Kata Hyunjin.
Kim memegang tangan Hyunjin dan menatap Hyunjin seolah meminta sebuah kepastian.
"Aku nggak mau ya kamu phpin aku lagi.." Kata Kim.
"Ngga akan.. Aku udah janji.. Seorang Prajurit tidak akan pernah mengingkari janjinya" Kata Hyunjin.
"Hyunjin.." Lirih Kim.
"Ssssttt.. Aku mau senderan dulu ah.." Kata Hyunjin menyenderkan kepalanya dibahu Kim.
Hyunjin bersyukur karena Letkol Do Kyungsoo memergoki nya. Karena jika tidak, Kim akan bertanya lebih jauh dan itu hanya membuat kepalanya pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] When The Heart Choose ✔
Fiksi PenggemarKisah Hwang Hyujin yang harus memilih Dimanakah hatinya akan berlabuh.. Pada Jung Heejin atau Kim Hyunjin? Atau tidak pada keduanya?