19. Heejin's Plan

710 83 7
                                    

Kim naik keatas kasur dan bersiap untuk tidur. Sebelum tidur, ia berniat untuk mengajak Hyunjin video call. Video call dengan Hyunjin adalah kebiasaan baru yang sebentar lagi akan sering ia jalani.

"Hyunjin" Panggil Kim sembari rebahan.

"Sayang kamu udah pulang?" -Hyunjin.

"Udah.. Aku siap-siap mau bobo" Kata Kim.

"Aku ngga bisa bobo nih.. Aku lagi ngumpul di Pos sama temen-temen aku.." -Hyunjin.

"Ngapain?! Udah malem Hyunjin ih!" Kata Kim.

"Main bentar doang kok yang.. Aku juga lagi bareng Yunseong.." -Hyunjin.

Hyunjin mengarahkan ponselnya ke arah Yunseong yang lagi maen catur bareng Beomgyu.

"Hai Kim!" -Yunseong, Beomgyu.

Hyunjin kembali mengarahkan layarnya ponselnya ke wajahnya.

"Tuhkan.." -Hyunjin

"Kamu tinggal dimana sih? Rumah kamu di Palembang deketan ya sama mereka?" Tanya Kim.

"Aku tinggalnya di Batalyon.. Rumah yang disediain khusus buat TNI itu lhoo.." -Hyunjin

"Ohh gitu.. Kalian jadi tinggal bareng ya?" Tanya Kim.

"Aku sama Yunseong aja sih yang tinggal di Batalyon.. Kalo Yeji tinggal sama Ayah di Perumdam.." -Hyunjin.

"Batalyon apa namanya?" Tanya Kim.

"Arhanud, yang.." -Hyunjin.

"Ohh gituuu.." Kata Kim.

"Gimana hari ini? Menyenangkan?" -Hyunjin.

"Nggak.." Kata Kim.

"Kok gitu?" -Hyunjin.

"Tadi pagi aku kan mau nyuci kotak makan.. Trus aku ngeliat ibu-ibu nangis-nangis di Nurse Station.. Pas aku liat ternyata Tante Mina.." Kata Kim.

"Hah? Tante Mina? Itu istrinya Om Mingyu bukan sih?"-Hyunjin.

"Iyaa istri om Mingyu.. Dan aku kaget banget ternyata Minju Overdosis obat-obatan terlarang.. Tante Mina ngga bawa dompet sama sekali karena panik.. Jadi Minju ditelantarin gitu aja di UGD.. Akhirnya aku yang nolongin.." Kata Kim.

"Trus gimana Minju nya?" -Hyunjin.

"Minju meninggal, jin.." Kata Kim.

"Innalillahi.." -Hyunjin.

"Aku ngerasa berdosa banget sama Om Mingyu dan Tante Mina.. Inget ngga sih Minju pernah nyelamatin aku dari Tante Chaeyeon.. Keluarga mereka banyak banget jasa sama keluarga aku.. Tapi aku ngga bisa balesnya.." Kata Kim.

"Udah dong.. Jangan nyalahin diri kamu sendiri.. Kematian seseorang itu ngga ada yang bisa prediksi.. Semua balik lagi ke Allah.. Kita selaku umatNya cuman bisa pasrah dan ikhtiar.. Semuanya udah ada garisnya.." -Hyunjin.

"Ihhh Jangan gituuuuuu" Kata Kim sembari menyembunyikan wajahnya dibakukan bantal.

"Apanya?"-Hyunjin.

"Kamu tuh kalo lagi ceramah gitu gantengnya nambah.. Huhuuu jadi pengen pelukkk.." Kata Kim.

"Ayo sini peluk.. Peluk online heheee.." -Hyunjin.

"Oh iya, kalo kamu ada waktu coba kerumahnya Om Mingyu.. Paling nggak dateng tahlilannya aja.. Aku ngga enak aja ngga bisa dateng kesana.." Kata Kim.

"Palingan Lusa aku bisanya.. Nanti aku cari tiket deh ke Jakarta.." -Hyunjin.

"Gitu donggg.." Kata Kim.

"Kamu dateng juga yuk! Nanti kita ketemuan.. Aku pengen banget jalan-jalan ke Taman Safari.." -Hyunjin

"Hahahaa kamu pengen ketemu kembaran kamu yaaa.." Ledek Kim.

"Hah? Kembaran?" -Hyunjin.

"Monyeeeet hahahaah" Kata Kim lalu tertawa.

"Sayaaaaaangg..." -Hyunjin

"Becanda kok.. Tapi Jin, aku ngga bisa ke Jakarta bulan bulan ini.. Soalnya aku sibuk banget.." Kata Kim.

"Yahhh.. Sayang banget.."-Hyunjin.

"Bulan depan aja deh.. Janji.." Kata Kim.

"Yaudah ngga papa.. Yang penting kamu sehat-sehat disana.. Aku bakal jagain kamu dari jauh.." -Hyunjin.

"Uwuuuuuu sini sini aku peluk Online duluu" Kata Kim gemas dengan kata-kata Hyunjin.

"Yaudah kamu tidur aja sana.." -Hyunjin.

"Okee.. Bye byeee Hyunjin sayaaang.." Kata Kim.

"Byeeee" -Hyunjin.

BIP!

Kim mematikan sambungan Video Call nya dengan Hyunjin dan bersiap untuk tidur. Tanpa disadari oleh Kim, Heejin mendengar semua pembicaraan Mereka. Dan Heejin sudah tau apa yang harus ia lakukan.

Heejin menghampiri Jaehyun yang tengah sibuk dengan kerjaannya.

"Papa.." Panggil Heejin.

"Ada apa?" Tanya Jaehyun.

"Aku kangen sama Oma Jiyeon.." Kata Heejin.

"Coba kamu telfon.." Kata Jaehyun.

"Aku sih rencana nya mau ngunjungin oma di Indonesia.." Kata Heejin.

"Kamu serius?" Tanya Jaehyun.

"Aku janji deh pa.. Cuman 3 hari.. Ngga lebih.." Kata Heejin.

"Ngga gitu, Heejin-"

"Ayolah papaa.." Kata Heejin memohon.

"Ada apa sih ini?" Tanya Jiho sembari membawakan secangkir kopi dan cemilan untuk Jaehyun.

"Aku mau ke Jakarta ma.." Kata Heejin.

"Lho ngapain?" Tanya Jiho.

"Kangen oma.. Lagian, masih ada yang harus ku urus disana.. Cuman 3 hari doang kok.. Ya yaa?" Kata Heejin meyakinkan Jiho dan Jaehyun.

"Izinin aja lah pa.." Kata Jiho.

"Janji cuman 3 hari doang?" Tanya Jaehyun yang segera dianggukki Heejin.

"Yaudah.." Kata Jaehyun lagi.

"Yeaayyyy.. Makasih Papa.." Kata Heejin memeluk erat Jaehyun.

"Udah kamu mending tidur.. Udah malem.." Kata Jiho ke Heejin.

"Iyaa maa.." Kata Heejin lalu naik ke kamarnya.

Sesampainya dikamar, Heejin segera mencari ponsel nya dan berniat menelfon seseorang.

"Halo Hwall.." Kata Heejin.

"Ada apa?" -Hwall.

"Gue bakal pergi ke Jakarta besok.. 3 hari gue disana.. Selama gue disana, lo harus cari cara supaya Kim bisa suka sama lo.." Kata Heejin.

"3 hari? Lo gila?" -Hwall.

"Gue ngga mau tau, Hwall.. Lo harus ikutin rencana yang udah gue buat.. Lo harus intens deketin Kim.. Selama 3 hari itu lo harus berada disamping Kim.." Kata Heejin.

"Oke, gue akan coba.." -Hwall

"Gue ngga mau kalo sampe rencana kita gagal.." Kata Heejin.

"Oke" -Hwall.

Bip!

Heejin memutuskan sambungan telfonnya dengan Hwall. Kali ini ia yakin rencananya akan berhasil.

"Gue bakal buat lo bener-bener pisah dengan Hyunjin, Kim.. Gue ngga pernah main-main dengan kata-kata gue.."

[2] When The Heart Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang