Hari ini adalah hari yang penting untuk Hyejoo. Sidang Kasus perdana yang akan ia bela hari ini resmi digelar. Dengan memakai baju yang dominan warna merah-hitam-putih, ia mondar-mandir untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Seluruh media tak ingin ketinggalan meliput berita fenomenal ini. Tak sedikit yang menghujat kenapa Hyunjin masih hidup, padahal sudah divonis mati.
Yang lebih parah, mereka membawa-bawa nama Kim dimana Kim pernah meninggalkan Hyunjin dan menikah dengan Jeno. Mereka mengatai Kim dengan sebutan wanita bodoh karena meninggalkan Jeno demi terpidana seperti Hyunjin.
Selama 2 minggu sebelum sidang digelar. Banyak sekali rintangan yang dihadapi Xiaojun, Hyejoo dan Hendery.
Xiaojun sempat kecelakaan motor dan menyebabkan kakinya keseleo. Ditabrak orang, trus orang itu lari. Untung ngga papa. Dia sih dateng ke sidang perdana nya Hyejoo. Tapi ya gitu, jalannya pincang-pincang.
Lalu ada Hendery yang sempat ditampar keras oleh Yeji karena ikut campur dalam masalah Hyunjin. Bukan apa-apa, Yeji hanya takut terjadi sesuatu pada putranya.
Plak!
"Mama kan udah bilang jangan ikut campur! Kamu tuh ngga ngerti ya dibilangin mama!" Kata Yeji setelah menampar keras Hendery.
"Tapi aku cuman nolong om Hyunjin.. Apa salahnya sih maa?" Kata Hendery.
Yeji dengan perlahan memeluk putra tunggalnya itu.
"Mama tuh khawatir.. Heejin itu wanita ular.. Mama ngga mau kamu berhubungan dengan dia.. Mama udah hampir kehilangan Om Hyunjin, dan sekarang mama ngga mau kehilangan kamu.." Kata Yeji. Hendery sekarang mengerti. Dibalik sifat keras Yeji yang merupakan seorang tentara, ada sifat lembut dan sayang terhadap keluarga nya.
Lalu ada Hyejoo, dimana mamanya sempat drop dan masuk rumah sakit. Rasanya Hyejoo ingin mengundurkan diri dan menyuruh Hendery untuk maju sendiri. Tapi Junho melarangnya.
"Ini kesempatan bagus, kak.. Kakak jangan sia-siain lagi.. Mama biar aku yang urus.." Kata Junho.
Dan sekarang inilah waktunya. Inilah puncak dari segala penantian nya.
"Jun, cewe lu noh.. Daritadi mondar-mandir.." Kata Hendery..
"Biarin aja.. Ngilangin rasa gugup itu.." Kata Xiaojun.
Kalo Hendery sih santai. Dia kan emang pengacara yang lebih senior dari Hyejoo. Kalo Hyejoo kan baru tamat kuliah.
"Joo, duduk buset.." Kata Hendery.
"Ngga bisa, heng.. Gugup gue.." Kata Hyejoo.
Xiaojun mengambil sebotol air minum dan membuka tutupnya.
"Minum dulu, yang.. Aku emang ngga ngerti gimana rasanya.. Mungkin karena aku bukan pengacara kali yaa.. Tapi minum air putih keknya bisa ngilangin gugup.." Kata Xiaojun
"Makasih yaa.." Kata Hyejoo lalu meminum air yang diberikan Xiaojun.
"Gimana Tante Yeji kemaren?" Tanya Xiaojun ke Hendery.
"Buset ditampar gue sama emak.. Dia marah bener karena gue yang jadi pengacara om Hyunjin bareng Hyejoo, tapi ngga lama dia meluk gua.. Katanya dia tuh bukannya ngelarang, dia cuman khawatir.. Tante Heejin itu bukan orang main-main.. Dia itu bisa ngelakuin apa aja yang dia mau.." Kata Hendery.
"Lah, sampe ditampar.. Sorry Heng.. Tau gitu gue ngga usah ngajak lu.." Kata Hyejoo merasa bersalah.
"Udahlah selaw.. Karena lo, gue jadi sadar kalo keadilan itu harus ditegakkan.." Kata Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] When The Heart Choose ✔
FanfictionKisah Hwang Hyujin yang harus memilih Dimanakah hatinya akan berlabuh.. Pada Jung Heejin atau Kim Hyunjin? Atau tidak pada keduanya?