01. Minta Izin

1.5K 145 1
                                    











Kim akhirnya sampe rumah setelah dianter oleh Jeno. Loh kok Jeno? Kebetulan, Rumah Pribadi Jaehyun dan Jiho deketan sama Rumah Jeno. Jadi ya sekalian nebeng. Jaehyun, Jiho, dan Kim ngga lagi tinggal dirumah Krystal, Jongin dan Seungmin. Mereka punya rumah sendiri.

Kim tersenyum kearah Jeno.

"Makasih yaa udah nganterin.." Kata Kim.

"Ngga usah Terima kasih gitu.." Kata Jeno.

"Hehee.. Yaudah aku turun dulu.." Kata Kim.

"Kim.."

Kim hendak turun, namun ditahan oleh Jeno. Kim menoleh kearah Jeno.

"Ada apa?" Tanya Kim.

"Gimana sama pertanyaan aku minggu lalu?" Tanya Jeno.

Kim terdiam sejenak lalu menghela nafas. Pertanyaan Jeno tidak bisa Kim jawab. Ia masih bingung jawaban apa yang harus ia kasih ke Jeno.

"Jen, maaf banget.. Lagi-lagi aku harus nolak kamu.. Aku ngga bisa.." Kata Kim.

Jeno tersenyum tipis dan mengusap kepala Kim.

"It's okay.. Aku bakal nunggu kamu sampe kamu mau jadi pacar aku.." Kata Jeno.

Kim bingung. Sudah 3 kali ia menolak seorang Lee Jeno. Namun Jeno tidak kunjung menyerah. Jeno laki-laki yang perfect dari segi fisik maupun otaknya. Sifatnya pun 11 12 dengan Kim Seungmin, Omnya. Namun ada satu yang membuat Kim menolak Jeno.

Jeno tidak seperti Hyunjin.

"Aku pulang.. Makasih banyak.." Kata Kim lalu keluar dari Mobil Jeno.

Jeno menghela nafas. Seperti nya ia harus berjuang lebih keras lagi untuk mendapat perhatian seorang Kim Hyunjin.

Kim masuk kedalam rumah. Disana sudah ada Jaehyun yang tengah makan malam bersama Jiho.

"Lho, Kim? Papa kira kamu Shift malem lagi.." Tanya Jaehyun.

"Ngga pa.. Tukeran Shift sama Dokter Chaeryeong.." Kata Kim.

"Yaudah sini makan.. Mama udah masak.." Kata Jiho. Kim pun duduk dimeja makan dan Jiho mengambilkan nasi untuk Kim.

Kim bingung harus memulai pembicaraan darimana. Ini bukan perkara mudah untuk meminta izin pergi ke Indonesia.

"Pa, maa.." Panggil Kim. Jiho dan Jaehyun otomatis noleh.

"Iyaa?" Sahut Jiho.

"Aku mau minta izin ke Indonesia boleh?" Tanya Kim. Jiho terdiam dan menaruh piring itu di meja Kim.

"Kenapa mau ke Indonesia?" Tanya Jaehyun.

"Udah nonton berita belum? Ada Tsunami di Banten dan Lampung.. Aku bakal jadi relawan disana.." Kata Kim.

"Bagus dong.. Ya kan ma?" Kata Jaehyun.

"Ya bagus ajaa.. Tapi-"

"Aku bakal jaga diri kok maa.." Potong Kim dengan cepat.

"Aish! Bukan masalah itu.. Mama jadi ingat Heejin.. Bukankah setahun yang lalu dia pindah tugas dari Yogyakarta ke Banten?" Kata Jiho was-was.

Sendok yang dipegang Jaehyun terjatuh. Ia masih ingat jelas tahun kemarin Jiho dan Jaehyun ditelfon oleh Heejin. Dia bilang ingin mengurus perusahaan Jaehyun yang ada di Banten.

"Heejin" Lirih Jaehyun.

Jaehyun hendak berdiri namun terjatuh. Jiho dan Kim reflek memegang tangan Jaehyun.

[2] When The Heart Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang