04. We Know it

1.2K 132 14
                                    

















"Apaan sih peluk peluk!"

Kim mendorong Hyunjin hingga pelukan mereka terlepas. Kim berusaha untuk tidak menatap mata Hyunjin dan berjalan meninggalkan nya.

Namun bukan Hwang Hyunjin jika tidak menahan tangan Kim. Ia menahan tangan Kim dan memeluk Kim dari belakang.

"Salah kalo aku kangen?" Tanya Hyunjin mencium rambut Kim. Ia merindukan aroma ini.

"Jangan pegang pegang! Nanti apa kata orang!" Kata Kim kembali melepas pelukan Hyunjin.

"Gausah peduli kata orang! Aku disini kangen!" Kata Hyunjin.

Kim tertawa getir lalu menatap Hyunjin.

"Enak ya bilang gitu! Kemarin sama Heejin terus sekarang sama aku? Gitu?" Kata Kim.

"Ngga gitu-"

"Udahlah! Aku kesini karena mau cari Heejin dan nge laksanain tugas aku! Bukan mau ketemu kamu.." Kata Kim sebelum pergi.

Hyunjin menghela nafas. Ia tidak menyangka jika Kim menaruh benci yang teramat mendalam padanya. Salahnya karena telah mengkhianati janji persahabatan mereka.

Kim berjalan hingga akhirnya bertemu dengan Jeno.

"Kamu darimana? Aku khawatir loh kamu belum balik ke tenda.." Kata Jeno mengusap kepala Kim.

"Dari Pantai.. Tadi aku udah ijin sama om Seungmin.." Kata Kim.

"Yaudah istirahat gih.. Biar besok fit.. Aku sama Yireon yang bakal jaga.." Kata Jeno.

"Oke.. Tapi aku maunya tidur bareng Heejin" Kata Kim.

"Yaudah ngga papa.." Kata Jeno.

Kim segera pergi ke Posko 3 dan mendapati Heejin yang tengah makan disuapin oleh Yunjin.

"Udah ngga papa, Perawat Yunjin.. Biar aku aja yang suapin Heejin.." Kata Kim.

Yunjin memberikan mangkuk nya pada Kim dan tersenyum.

"Saya permisi, dokter.." Kata Yunjin lalu berlalu dari hadapan Kim maupun Heejin.

"Gimana keadaan kamu? Mendingan?" Tanya Kim mengaduk-aduk bubur Heejin.

"Alhamdulillah mendingan.." Kata Heejin.

Kim menyuapkan bubur kedalam mulut Heejin.

"Makan yang banyak biar cepet sembuh.." Kata Kim yang dianggukki Heejin.

"Aku kenyang.." Kata Heejin.

Kim menaruh bubur di nakas dan membantu Heejin untuk minum. Untuk sejenak, Kim melupakan semua masa lalunya dengan Heejin. Lagipula, jika dipikir pikir, tidak baik menyimpan dendam terlalu lama.

Ini sudah saatnya untuk memaafkan Saudaranya, Jung Heejin.

"Aku mau bobo disini.." Kata Kim.

"Ayo sini sini.." Kata Heejin sedikit bergeser agar Kim bisa tidur disebelahnya.

"Aku tidurnya duduk aja.. Kalo aku tidur di ranjang, nanti kamu ngga nyaman.." Kata Kim.

"Nyaman kok nyaman.. Udah ayo sini.. Sakit semua tuh badan kalo tidur dalem posisi duduk.." Kata Heejin.

Kim melepas Jas Dokternya dan naik ke Ranjang tidur disebelah Heejin. Heejin tersenyum dan berbagi selimut dengan Kim. Ia memeluk Kim lalu mengusap kepala adik tirinya itu.

"Ayoo bobo.. Aku tau kamu pasti besok sibuk banget.." Kata Heejin. Kim mengangguk dan mulai memejamkan matanya.

Melihat Kim memejamkan mata, Heejin ikut memejamkan mata. Tanpa mereka berdua sadari, Hwall memperhatikan mereka berdua. Hati Hwall menghangat melihat interaksi dua saudara itu.

[2] When The Heart Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang