keputusan

2K 126 4
                                    

Sasha Pov

"Hari ini km libur dulu,istirahat di rumah yaa?"kata Tara

Sedari jam 6 pagi dia sdh datang ke apartemenku.

"Iyah,makasih yaa"jawabku

"Oke,aku berangkat kantor dulu,love you baby"ungkapnya
Ketika dia akan mencium pelipisku,entah kenapa?aku reflek menghindar,Tara jelas terkejut atas sikapku.

"Aku blm mandi dan sekarang pengen pipis"ucapku memberi alasan,semoga dia percaya.

"Oke,bay-bay"balasnya

"Kamu hati-hati yaa"ucapku

Setelah aku memastikan Tara pergi dr apartemenku,aku bisa bernafas lega,rasanya aku seperti terbebas dr dosen pengawas,apa seperti ini rasanya selingkuh??

Disaat aku menetralkan detak jantungku,tiba-tiba hp berdering,panggilan dr Ale masuk.

"Halo"
"Aku d apartemen,hari ini gak berangkat ke kantor,Tara memberiku libur satu hari"
"Jangan,kita ketemu di luar saja,jam makan siang"
"Oke,love you to"

Hhuff,,,
Hidupku akan semakin rumit,aku sengaja tdk mengizinkan Ale datang ke apartemenku,aku tdk mau dia akan kebiasaan datang ke sini,biar aku temui dia luar saja,bagaimanapun aku masih memililki hubungan dgn Tara,yg entah bagaimana ke depannya?dr awal aku memang tdk pernah yakin bisa menerima Tara,namun Tara tdk pernah putus asa memberikan perhatian padaku,dan sekarang sebelum Tara berhasil,Ale sdh hadir kembali dlm hidupku,tentu saja Ale semacam memberi benturan begitu keras atas usaha Tara.

Ale pov

Lihatlah,gadisku sudah berumur 24thn,tp dia tetap terlihat seperti anak SMA,benar-benar menggemaskan.

"Sorry,nunggu lama?"tanyaku

"Enggak kog"jawabku

Saat ini aku mengajaknya makan siang di startbuck,aku memilih tempat yg lebih dekat dr apartemennya,agar dia tdk terlalu jauh menemuiku.

"Cantik bgt sii?"ungkapku

"Gombal terus"jawabnya

"Kog gombal,di puji selingkuhan itu hrs y terima kasih"

"Masss"rengeknya

"Yaudah calon suami deh"kataku

"Jadi makan gak?"tanyanya dgn raut wajah jengkel

"Iyah jadi"balasku.

Setelah ini,langkah yg akan aku ambil adalah menceraikan Tifa,mengembalikan dia ke org tuanya secara baik-baik,aku tdk peduli dgn mama.
Yg terpenting saat ini,aku menyelesaikan urusanku dulu,baru aku menyelesaikan ursannya Sasha bersama Megantara,aku berani bersumpah ini adalah sebuah permainan hidup yg sangat memacu adrenalineku.

"Beberapa hari jgn temui aku dulu yaa?"katanya

Aku menatapnya,tp setelah aku fikir-fikir memang ada benarnya.

"Iyah"jawabku

"Hanya beberapa hari kan?aku harap km tdk pergi dr hidupku lagi"lanjutku

"Iyah,aku tdk akan pergi"balasnya

Aku menggenggam tangannya,lalu mencium punggung tangannya dgn lembut.

                                    ***

Hari ini Ale berencana akan pulang ke rumah,utk bertemu dgn mamanya dan istrinya,dia ingin segera menyelesaikan masalahnya bersama dua wanita tersebut.

"Elu yakin lee?"tanya Aggy

"Yakin bgt gy"jawab Ale

"Oke,gue dukung elu kalo emang ini yg terbaik,gue rasa Tifa jg berhak bahagia bersama cowok yg bisa nerima dia apa adanya"ucap Aggy

"True!gue setuju,dia berhak bahagia,gak sama gue yg gak pernah ngehargain dia,tp di sini gue gak salah 100%,bukan gue yg minta nikah sama dia,dia yg ngejer-ngejer gue juga gy"balas Ale

"Iyah gue tau itu"kata Aggy
"Good luck yaa brow"lanjutnya

"Thanks brow"balas Ale lg.

                                    ***

Ale pov

Malam ini aku sudah berada di meja makan keluargaku,ada Papa,Mama dan Tifa,sudah sangat lama aku tdk makan malam bersama mereka memang.

"Kamu tumben pulang ke rumah lee?"tanya Papa

"Punya istri kog di tinggal-tinggal"timpal Mama

"Tifa hanya anak menantu kesayangan mama,bukan berarti dia jd istri kesayanganku"balasku

"Ale!!"ucap Mama tersulut emosi

"Kenyataan memang begitu,aku tdk mencintai Tifa dan mama memaksa aku menikahi dia kan??"tanyaku

"Tifa ini perempuan baik-baik,dia gadis yg sangat cantik,anggun,pinter dan sederajat dgn kita"balas Mama

"Ada perempuan yg lebih cantik,lebih baik,lebih pinter,lebih anggun dr dia,sayangnya dia hanya anak pembantu,dan Mama menganggap dia gak pantas untuk aku?"tanyaku yg juga tersulut emosi.

"Ale,km jangan bilang gitu sama mamamu"kata papa

"Aku muak pa,aku udh gede,aku udh dewasa,tp Mama tetap saja mengatur hidup aku,aku seperti anak kambing yg di peliara mama Pa"ungkapku

"Ale,jaga omongan kamu"bentak Mama

"Aku pulang ke rumah,karna ada satu hal yg ingin aku omongin,ke Mama dan juga ke Tifa"kataku

Semua terdiam,menanti sesuatu yg ingin aku ucapkan.

#tbc,,

Deg-deg.an gak???

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang