Bagaimana jika orang yg ada dlm masalalu tiba-tiba hadir kembali?
Dia,seolah-olah masuk tanpa izin membuka kembali kotak kenangan penuh rindu di masalalu yg sudah hampir usang.
Lalu,bagaimana jika orang yang kamu cintai menilaimu dengan hal-hal nega...
Dalam hidup tidak semua fakta harus di ungkap saat itu juga,terkadang perlu di simpan dulu,hingga pada akhirnya bertemu waktu yang pas untuk mengungkap sebuah kebenaran.
Malam ini Kiyo sudah berada di dalam kediaman orang tuanya,menemui Mamanya untuk mengatakan apa yg dia tahu tentang Tifa.
Disana tak hanya Marta,tapi Fahri sang kepala keluarga dan juga Tifa ada di sini,sebuah moment yg sangat bagus bagi Kiyo untuk membongkar semuanya.
"Bagaimana keadaan Sasha?"tanya Fahri
"Kakak ipar sudah berangsur baik"jawab Kiyo dengan santai
Marta hanya mengamati anak bungsunya,sedangkan Tifa hanya menunduk,berusaha menghindar dari tatapan Kiyo,yg terkesan merendahkannya.
"Kapan kamu kembali ke Amerika?"tanya Fahri lagi
"Minggu depan kalau memang jadwal tidak berubah pa"jawab Kiyo
"Ekhmmm,aku di sini tidak ingin berlama-lama,aku sudah berjanji pada Ariana untuk membacakan dongeng sebelum dia tidur,karna Sasha masih di rumah sakit"lanjut Kiyo
"Kenapa harus Sasha?"tanya Marta sekarang
"Mama gak tahu?cucu Mama yg cantik itu sangat dekat dengan Sasha,selama mereka pindah di Indonesia,Sasha sdh berhasil mencuri hati ponakan aku"jawab Kiyo
"Yaa gimana yah?orang baik dan tulus itu dimana saja bisa di terima,Sasha org baik dan juga tulus,bukan seorang penjilat yg memanfaatkan orang lain demi keuntungan diri sendiri"lanjut Kiyo sembari menatap Tifa tajam.
"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?"tanya Marta
"Mama lihat aja,semua bukti ada d sini"jawab Kiyo dengan menyerahkan handphonenya pada sang Mama
Marta beserta Fahri segera melihat apa yg si berikan anak bungsunya,disana banyak sekali foto-foto Tifa saat mabuk berat,berkumpul dengan teman-temannya yg sosialita,berlibur ke luar negeri bersama seorang pria,bahkan tak hanya foto,Kiyo juga memiliki videonya.
Tentu saja apa yg dilihat Marta dan Fahri ini membuat keduanya terkejut,seperti mimpi di siang bolong,sedangkan Tifa menatap Kiyo dengan penuh amarah.
"Ma,pa,,semua itu bohong!"ucap Tifa
"Bagaimana bisa kamu bilang ini bohong?ini ada videonya juga,jelas-jelas di sini kamu,bukan org lain"balas Fahri
"Mampus kau pelacur!!"umpat Kiyo dalam hati
"Kamu dapat semua ini darimana?"tanya Marta
"Ma,,setiap aku pulang ke Indonesia,aku juga biasa masuk Bar utk minum bersama teman-temanku yg ada di sini,ayolah,please!! aku bukan anak kecil lagi yg setiap malam hrs minum susu,aku sudah bisa minum alkohol"jawab Kiyo
"Dan kamu Tifa,pacarmu bernama Diyas,laki-laki yg sering berlibur denganmu,laki-laki yg sudah memanfaatkan ATM mu utk berfoya-foya,aku tahu meskipun kamu anaknya org kaya,saldo ATM mu yg mengisi Bang Ale dan Mamaku,iya kan?"lanjut Kiyo
"Kiyo,kamu keterlaluan!!"seru Tifa
"Ma,aku mohon jgn percaya dengan dia,aku tidak seperti itu"lanjut Tifa memohon pada Marta
"Kalau Mama tidak percaya denganku,tidak masalah,aku tidak peduli,asal setelah ini Mama jangan ganggu urusan anak-anak Mama,dan jangan pernah menyalahkan Sasha dari semua masalah yg mama hadapi,Sasha tidak serendah yg Mama fikir"ungkap Kiyo
"Tifa!!Mama benar-benar kecewa sama kamu"ucap Marta
"Ma aku mohon Mama percaya sama aku"balas Tifa dengan berurai air mata.
"Aku harap kamu segera keluar dari rumah ini,kamu hanya mantan menantuku,sudah tidak ada kewajiban aku menampungmu disini"seru Fahri
Tifa masih bersimpuh di hadapan Marta,memohon dengan air mata,berharap agar Marta tidak mempercayai semuanya,minimal dia bisa mendapatkan kata maaf dr Marta.
"Kamu dengar apa kata suamiku,kemasi barang-barangmu dan keluar dari sini"ucap Marta
"Hahahahahaha,,akhirnya drama ini selesai juga,kamu sudah gameover Tifa"ucap Kiyo dengan tawa sumbang.
Kedua mata Tifa memandang Kiyo,dia begitu benci dengan Kiyo,dia tidak habis fikir bagaimana bisa?seorang Kiyo yg selama ini dia kenal cuek dan masabodoh di dalam rumah ini ternyata menyimpan banyak sekali rahasia tentang dirinya.
"Bye-bye"ucap Kiyo dengan suara lirih,kedua tangannya melambai,mengisyaratkan pada Tifa bahwa dirinyalah yg menang,sedangkan Tifa sudah kalah dari permainannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
