berharap lebih

2K 141 15
                                    

Hari sudah sore,ini sudah menjadi hari ke lima Sasha di rawat,keadaannya sudah berangsur baik,wajahnya jg tidak sepucat tempo hari.

"Aku nganter Ibu sama Ambu ke bawah yaa?sendirian dulu gak papahkan"tanya Ale

"Iyah,gak papah kog mas"jawab sang istri

Kedua tangan Sasha segera merentang,memeluk Ibu sangat erat sekali.

"Jangan capek yah,jadi calon Ibu itu harus begini,banyak cobaannya,badan sakit semua,bengkak dimana-mana,anak Ibu pasti kuat"ucap Ibu memberi semangat pada anaknya

Sasha mengangguk dalam pelukan Ibunya,terkadang Ale merasa sangat terharu melihat mereka,kadang juga merasa iri,Sasha bisa memiliki Ibu seperti mertuanya,hangat sekali orangnya,tidak seperti Marta,sang Mama,yg selalu mengutamakan gengsinya hingga menjadi sosok orang yg ambisius.

Ale Pov

Setelah aku mengantar Ibu dan Ambu sampai ke bawah hingga memastikan mereka masuk ke dalam mobil,aku segera kembali ke ruangan istriku,rasanya rumah sakit ini sudah seperti rumahku,berangkat dan pulang kantor aku selalu dari sini dan kesini.

"Mas"

"Iyah"

"Kamu mau apa?"tanyaku

"Duduk sini deh,jangan jauh-jauh"jawabnya

Aku tersenyum,lalu menekan tombol off pada laptopku dan segera mendekati Sasha yg berbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Capek gak?"tanya Sasha dengan suara pelan ketika aku memeluknya dari arah samping

Aku menggeleng,lalu mengusap lengannya hingga akhirnya aku mengusap perutnya Sasha yg saat ini masih terlihat sedikit buncit,karena ada anakku di dalamnya.

"Di usap terus,jangan berhenti"ucap Sasha sedikit merengek seperti anak kecil yg sedang memohon meminta mainan baru

"Manja ih"balasku

"Bayinya yg mau"ucap Sasha

"Mamanya juga sebenernya mau"balasku lagi

"Mamanya maunya di cium,bukan di usap-usap aja"ungkap Sasha

Aku tertawa mendengar ungkapan istriku,tapi dalam hati aku sangat bahagia,hormon bayinya bisa membuat dia menjadi semanja ini padaku,tentu aku sangat senang,tidak merasa di repotkan,jarang sekali dia manja padaku.

"Mau di cium dimana?"tanyaku menggoda

Jari telunjuk Sasha mengarah pada kening,Aku segera mencium keningnya,selanjutnya jarinya menunjuk lagi pada pipinya,aku pun segera mencium pipinya,lalu tanpa di tunjuk dengan jarinya, aku segera mencium hidung dan terakhir aku mencium bibirnya.

Lidahku memaksa masuk agar Sasha memberiku akses untukku mempertemukan lidah kami berdua,hingga akhirnya kami benar-benar saling melumat hingga menimbulkan suara yg bisa masuk ke dalam genderang telinga kami,tanganku yang tadi mengusap perutnya kini sudah masuk ke dalam pakainnya, menyentuh kulit perut istriku hingga naik ke atas dan bertemu dengan buah dadanya,rasanya sudah sangat lama sekali aku tidak menjamah Sasha seperti ini.

"Mass"ucap sasha menghentikan lumatanku

Aku menatap kedua matanya begitu tajam,Sasha memang sangat cantik.

"Matikan dulu lampunya,aku takut Kiyo tiba-tiba masuk ke sini"ucap Sasha dengan suara serak.

Aku tersenyum,lalu mengangguk,benar apa yg di ucapkan istriku,biasanya di saat aku sedang asik mencumbu bibir istriku,dia akan masuk secara tiba-tiba seperti jailangkung.

Saklar lampu sudah ku padamkan,hanya ada pencahayaan dari lampu tidur yg berada di atas nakas sisi ranjang istriku,suasana ruang inap rumah sakit ini menjadi remang-remang.

Lalu aku melepaskan kaos yg ku pakai,aku tidak berfikir kami akan melakukan hal intim di sini,tapi setidaknya aku mengharapkan dapat kepuasan dari sentuhan-sentuhan jemari istriku.

Aku kembali memeluk Sasha,menghirup wangi dari rambutnya sekarang sudah panjang.

"Mau aku usap lagi perutnya?"tanyaku

Sasha tersenyum,lalu memukul dadaku pelan.

"Mau usap perut?apa atasnya perut?"ucap Sasha menggodaku.

Sungguh!sangat ajaib sekali hormon yg di bawa oleh anakku,Sasha sekarang sudah berani agresif,kan sekarang aku menjadi mengharapkan lebih dari sekedar petting?

"Dua-duanya,boleh?"tanyaku

Sasha mengangguk,lalu dia memelukku,dan memberi kecupan di dadaku,sungguh ini rasanya nikmat sekali,semenjak Sasha hamil kebutuhan seks ku memang kurang terpenuhi,karna keadaan Sasha yg tidak memungkinkan,namun malam ini?rasanya aku tidak menjamin kalau hanya sekedar saling meraba dan mengerang saja.

"Kamu dibawah saja,biar aku yg di atas okey?"ucapku berbisik

Sasha mengangguk,dan mengizinkan aku berbuat lebih,ini pengalaman pertamaku berbuat seperti ini di Rumah Sakit,sensasinya sungguh berbeda,semoga hal ini tidak mengganggu kesehatan Sasha.

#tbc,,,
Nakal-nakal yaa???

Semoga Mas Kiyo gak dateng tiba-tiba wkwkwk,,,

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang