malam di apartemen

2.3K 151 9
                                    

Ale pov

"Tifa kamu dengerkan apa yg Mama omongin?"tanyaku

"Iya,aku denger"jawabnya

"Kamu gadis cantik,baik,pinter d-dan kamu punya segalanya dr segi materi,kamu berhak bahagia,BUKAN DENGAN AKU!!!"ungkapku dgn menekan kalimat terakhir

"Maksud km apa?"tanya Tifa

"Aku mau kita pisah,kita cerai dan lanjutin hidup kita masing-masing"jawabku yakin

Papa dan Mama tentu terkejut dgn keputusanku, begitu juga dgn Tifa.

"Kalau km blm bisa suka sama aku,cinta sama aku gak papah kog le,aku mau nunggu km sampek kamu bisa nerima aku"ucapnya

Sungguh!kepalaku rasanya mau pecah,bagaimana bisa?ada perempuan murahan semacam dia?aku memijit keningku sebentar.

"Please!!jgn buat aku semakin benci sama kamu"kataku

"Ale!!kamu itu ngomong apa'an sii?pernikahanmu dan Tifa baru beberapa bulan,Mama gak akan izinin km bercerai sama Tifa"balas Mama

"Ma,,selama ini aku selalu berusaha jd anak yg baik,aku turuti semua kemauan Mama dan Papa,meneruskan perusahaan keluarga dan mengabaikan cita-cita aku yg ingin menjadi seniman,kali ini saja aku mohon ke kalian,birin aku nentu'in apa yg terbaik utk aku"ungkapku memohon

"Dari awal Papa sudah menduga hal seperti ini akan terjadi,Papa percaya km bisa menyelesaikan masalah ini dgn baik"balas Papa,rasanya paru-paruku terisi dgn oksigen penuh,setidaknya Papa tdk menentang keinginanku,lalu bagaimana dgn Mama?

"Mama tdk setuju!"ucap perempuan paruhbaya yg telah melahirkan aku.

"Maaf ma,kali ini aku tdk peduli dgn keputusan Mama,aku berhak nentuin kebahagiaan aku sendiri"balasku

"Besok surat perceraian kita akan di antar ke sini,aku harap km bisa segera menandatangani surat tsb"lanjutku

Dan Tifa hanya diam,bahkan dia jg tdk menatapku,seharusnya dia bisa membenciku.

"Aku mau pulang"kataku

"Ale,ini jg rumahmu,kamu mau pulang kemana?"tanya mama

Aku segera menyambar kunci mobilku,dan berlalu.

"Ale,mama masih mau bicara dgn kamu"teriak mama

"Aku capek,aku muak d rumah ini"balasku dgn berteriak juga,beberapa pelayan di dlm rumahku tentu kaget mendengar pertengkaranku dgn nyonya besar di rumah ini.

Sepanjang perjalanan aku mencoba menghubungi Sasha,namun hingga panggilan ke 7 tdk ada jawaban dari dia,ini baru jam 8 mlm,seharusnya dia blm tertidur.

Aku segera mengarahkan mobilku ke arah The Queen Grand,apartemen yg Sasha tinggali,sudah 3 hari ini aku tdk bertemu dengan gadis itu,keadaan hatiku jg tdk lg baik,mungkin dgn bertemu Sasha,aku bisa sedikit membaik.

Sudah tiga kali aku memencet bel pintu apartemennya,namun tdk ada jawaban ataupun ada tanda-tanda pintu akan di buka.
"Dia kemana?semua pesanku jg blm dibaca"batinku

"Mas"

Aku segera berbalik,ada suara gadis yg sedang aku tunggu,benar!itu suara Sasha,aku segera menghambur memeluknya.

"Kamu kenapa?"tanyanya
"Kita masuk dulu yaa?jgn di depan sini,malu kalo ada org lihat"lanjutnya

Aku mengangguk,dan melepaskan pelukannya.

"Aku buatin kamu Teh hangat,di minum yaa?"ucapnya setelah memberikan aku secangkir teh hangat.

"Aku baru pulang,tadi lembur sampai jam 7,trs sebelum pulang aku makan malam ba-"

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang