Lalisa.
Begitu sebutan namanya pada gadis yang kini masih tertidur lelap dengan selimut putih yang menutup seluruh tubuhnya, hingga semburat cahaya mentari yang masuk lewat cela-cela jendela menusuk indra penglihatannya dan memaksanya agar cepat-cepat membuka matanya.
Perlahan-lahan ia membuka matanya, sembari merenggangkan otot-otot sendinya yang terasa sangat pegal. Entah apa yang terjadi semalam padanya, hingga ia merasakan sangat pegal di pagi ini. Namun, ada hal aneh pada tubuhnya.
"Ahhhhhh sakit sekaliiiii.....". Ringisnya saat merasakan nyeri di bagian bawahnya.
Ia membulatkan matanya, ketika ia baru saja tersadar bahwa dirinya kini tak memakai sehelai benang pun di tubuhnya, hanya saja masih tertutup dengan selimut putih yang di kenakannya.
"Ada apa dengan aku ini?". Gumamnya kebingungan. "Apa yang terjadi dengan ku? Kemana pakaian ku? Kenapa vagina ku terasa sakit sekali? Ahhhhh kenapa rasanya seperti di sobek?". Ringisnya terus mengaduh kesakitan.
"Ahhhhhh!!". Ia meremas sprai kasur itu kuat sekali, saat ia akan berdiri dari ranjang namun rasa sakit itu masih terasa sangat nyeri.
Akhirnya ia pun bisa berdiri, dan menatap ke arah jendela. Matanya ia sipitkan, masih mencoba mengingat-ingat kejadian apa yang terjadi padanya, padahal baru semalam ia di ajak keluar oleh teman kuliahnya untuk mengunjungi suatu pesta ulang tahun teman lainnya, namun saat pagi menjelang ia kebingungan kenapa tiba-tiba ia berada di sebuah ruangan yang terasa asing baginya.
"Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?". Tanyanya pada dirinya sendiri. "Dan kenapa aku bisa di sini? Ini dimana?". Bingungnya lagi melihat seisi kamar.
"Ahhh Bobby?". Gumamnya ketika ia baru saja mengingat, siapa orang terakhir yang membawanya pergi malam tadi.
Ia pun bergegas memunguti pakaiannnya yang ada di lantai, tak lupa dengan tas yang masih berisi lengkap tanpa ada barang satu pun yang hilang.
Setelah ia berpakaian, ia pun bergegas meninggalkan hotel itu yang entah ia tak tahu siapa yang membawanya ke situ. Ia pun segera menghentikan sebuah taxi untuk di tumpanginya, lalu ia melenggang pergi menuju suatu tempat.
🍒🍒
Cerita baru, tentu latar suasananya juga baru ya.
Entah kenapa beberapa hari ini, khayalan tentang cerita ini bermunculan dan ada terlintas ide juga pingin buat cerita yang melankolis dan banyak mengandung bawang😆..Ada sedih, bahagia, akan bercampur di cerita ini..
Aku harap sih aku bakalan dapat respon yang baik di cerita yang ini dan sama seperti cerita-cerita sebelumnya..
😅🙏🙏🙏