Seorang gadis dengan langkah yang terseok-seok di tengah keramaian kota terus menunduk, di sertai dengan cucuran air yang terus mengalir deras dari matanya jatuh ke pipi mulusnya.
Lalisa Choi.
Sejenak dia berhenti di pinggir jalan dan memandang banyak kendaraan yang berlalu lalang. Kembali lagi dia kebingungan, apa yang musti di lakukannya dengan keadaannya yang sekarang.
"Aku harus bagaimana?". Gumamnya lirih sambil kembali terisak dengan tangisnya.
Ia mengusap kasar air matanya, kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya lagi dengan tatapan lurus kedepan, lebih tepatnya ia berjalan sambil melamun.
TIN TIN...
Suara klakson mobil itu seketika mengagetkan perempuan itu yang hampir saja sebuah mobil nyaris akan menabraknya, ia pun segera minggir ke tepi jalan.
"Punya mata gak sih lo???". Pemilik mobil itu menatap tajam pada lisa di dalam mobilnya yang ia buka kaca jendela pintu mobilnya.
"Ma..maaf!". Kata lisa menunduk.
Pemilik mobil itu pun tak mempedulikannya, kemudian ia melaju pergi meninggalkan gadis itu.
Lisa menghela nafas panjang, bersyukur jika dirinya tak terjadi apa-apa dan ia pun memandang perutnya dan memegangnnya.
"Maaf nak! Ibu hampir saja membunuh mu!". Katanya sambil mengusap perutnya.
Kemudian, ia pun kembali melanjutkan langkahnya, namun baru beberapa langkah ia kembali terhenti karena di depannya ada seorang laki-laki yang berdiri di tengah jalan dengan tangan yang meraba udara.
Matanya membulat, ketika sebuah motor dengan kecepatan cukup kencang melaju ke arah laki-laki itu dan ia pun segera berlari menghampirnya.
"AWASSSS!!!!". Teriak lisa menarik tangan laki-laki itu ke pinggir untuk menyelamatkannya.
Breeeeeemmmmmm....
Lajuan motor itu semakin kencang saat lisa bangkit dan akan mengejarnya, namun sial gadis itu tak berhasil mengejar.
Ia pun kembali berjalan ke arah laki-laki yang di selamatkannya tadi.
"Anda tidak apa-apakan?". Tanya lisa khawatir memegang lengan sang pria.
Pria itu segera menepis kasar tangan losa dari lengannya membuat ia sedikit terpental karena dorongan kuat pria itu.
"LO SIAPA?? BERANI-BERANINYA LO PEGANG-PEGANG GUE!!". Teriak laki-laki itu bermaksud menunjuk lisa namun sasarannya tak tepat membuat gadis berponi itu mengerutkan dahinya.
"Saya di sini!". Kata lisa meraih tangan pria itu ke arahnya. Lisa baru menyadari kalo laki-laki di depannya kehilangan indra penglihatannya.
"Hah!!! Lo siapa??". Tanya laki-laki itu dengan suara yang masih dengan nada kerasnya.
"Saya yang baru saja menyelamatkan anda! Anda tadi hampir saja kesrempet motor! Apa anda baik-baik saja?". Jawab lisa sekaligus menanyakan keadaan laki-laki itu.
"Bajingan!!!". Umpat laki-laki itu, bukannya berterimakasih justru laki-laki itu mengatainya membuat lisa membulatkan matanya. "Kenapa lo selamatin gue?? Harusnya lo biarin gue mati!!". Teriak laki-laki itu lagi.
"Heeyyy apa yang kamu katakan? Tidak baik berbicara seperti itu!!!". Sahut lisa mencegah, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut laki-laki buta di depannya ini.
"Gue gak peduli!! Gue benci keadaan gue sekarang!! Gue gak bisa melihat apa-apa!! Gue buta!! Gue mau mati!!!".
"Heyyy kam~!".