"Deka kamu kenapa?". Cemas dara langsung menghampiri deka.
"Kak deka? Kak deka kenapa?". Lisa juga ikut panik ia memeluk deka, namun deka justru mendorongnya.
"ARRGHHH...". erang deka sembari memegang kepalanya yang terasa begitu berdenyut ketika melihat wajah lisa.
Lisa menangis, dan semua orang juga menjadi sangat khawatir. Seung hyun pun bertindak cepat merogoh tasnya mencari suntikan obat penenang.
"Kak deka.. ini lisa kak! Hiks..". Tangis lisa semakin deras.
"Lisa kamu yang tenang dulu sayang..". Peringat dara menenangkan lisa.
Seung hyun segera menyuntikkan jarum di lengan deka. Sedangkan deka, yang tadinya masih meringis lama kelamaan ia mulai terdiam dan menutup matanya.
"Kak dekaaaa". Seru lisa langsung memeluknya.
"Dokter seung hyun sebenarnya deka kenapa? Kok dia bisa kesakitan seperti itu? Apa ada hal lain yang di alami deka dok?". Tanya dara panik ke seung hyun.
"Lisa mukanya serem kali? Makanya si deka ketakutan!". Bisik june ke jinan yang ada di sebelahnya.
"Sembarangan lo! Kita tunggu aja penjelasan dari dokter seung hyun!". Balas jinan misuh misuh ke june.
"Iya deh iya!". Pasrah june.
Seung hyun menyuruh lisa untuk minggir sebentar dari deka, lalu ia mulai memeriksa keadaan deka dengan mengecek matanya yang terpejam dan detak jantungnya. Setelah selasai, ia tersenyum.
"Deka gak papa! Dia cuman kelelahan aja! Dia butuh istirahat!". Jawab seung hyun yang membuat semuanya menjadi lega.
Namun, tidak dengan lisa. Wanita berbadan dua itu masih terus sesegukan melihat suaminya yang memejamkan matanya.
"Lisa kamu gak usah khawatir, deka baik baik aja! Nanti juga deka baik lagi! Kamu jangan nangis lagi, kasian bayi kamu kalo kamu stres!". Tegur seung hyun menarik lisa dalam pelukannya.
"Tapi lisa khawatir yah! Lisa khawatir kak deka kenapa kenapa? Hiks..". Tangis lisa semakin deras membuat seung hyun mengelus lembut rambutnya.
"Tidak apa apa lisa! Sudah biarkan deka istirahat dulu, kamu juga istirahat!". Balas seung hyun lagi.
"Iya lisa.. kamu istirahat ya! Kasian kandungan kamu, biar mama yang jaga deka! Nanti kalo deka udah bangun, mama pasti panggil kamu ya!". Bujuk dara ikut menasehati lisa.
"Bener lis! Biarin deka istirahat! Yang paling penting kan sekarang deka udah bisa liat! Lo gak perlu sekhawatir ini! Gue sama temen temen gue mau balik dulu!". Sambar bobby sekaligus pamit pada lisa.
Lisa hanya mengangguk. Dara tersenyum dan menuntun lisa masuk ke kamarnya. Sedangkan deka, mereka biarkan untuk istirahat setelah tadi ia baru saja pulang dari rumah sakit.
●●●
Sepasang mata yang baru saja bisa melihat cahaya perlahan terbuka sedikit demi sedikit. Ia mencoba menetralkan sorotan lampu yang hampir memenuhi penglihatannya, hingga akhirnya matanya terbuka lebar dan melihat ke sekeliling.
Kamar dengan nuansa dengan ornamen abu abu itu masih sama seperti yang ia lihat sebelumnya sebelum penglihatannya dulu hilang. Ya.. itu kamar deka.
Deka beranjak duduk dari terbaringnya dengan kepalanya yang ia sandarkan di kepala ranjang. Tatapannya teralih saat pintu kamar di dorong seseorang.
"Kak deka..". Seru orang itu mendekati deka.
Deka sedikit syok dan memundurkan badannya saat lisa menghampirinya.