"Kemungkinan kamu akan melahirkan di pertengahan bulan ini lisa, bayi kamu aktif dan posisinya juga sudah tepat di bawah, jadi kamu akan melahirkan secara normal!". Jelas daesung ke lisa dan deka yang kini duduk tepat di depannya.
Lisa yang mendengar itu, ia tersenyum senang dan memeluk lengan deka. Sedangkan deka ia mengusap rambut lisa lembut.
"Gak sia sia ya kak, selama ini kak deka temenin lisa olahraga pagi sama sore, akhirnya bayi lisa bisa bergerak ke bawah!". Kata lisa antusias ke deka.
"Bayi aku juga lis!". Balas deka, membuat lisa tersenyum dan mengangguk.
"Jadi kamu harus banyak banyak istirahat lisa, kamu gak boleh stres dan jangan melakukah hal hal yang berat, karena tanggalnya sudah dekat, kurangi pekerjaan yang membuat kamu cepat lelah, sebisa mungkin sih akhir akhir ini kamu cukup duduk santai sampai waktunya tiba kamu akan melahirkan!". Pesan daesung ke lisa.
Lisa mengangguk.
"Iya om lisa bakalan istirahat cukup kok, lagian kan lisa ada suami yang selalu bantuin lisa!". Ucap lisa menatap manik mata deka.Deka tersenyum.
"Itu udah pasti!". Balas deka.Daesung ikut tersenyum hangat.
"Ya syukurlah lisa! Tapi kamu harus ingat pesan yang saya sampaikan ya, oh ya jangan lupa kamu harus tetap minum kapsul penambah darah ini supaya nanti waktu kamu melahirkan kamu tidak banyak kehilangan darah!". Daesung menyerahkan selembar bungkus obat ke lisa.Lisa menerimanya.
"Iyaa om terimakasih ya!". Ucap lisa, daesung mengangguk. "Kalo begitu lisa sama suami lisa pamit dulu..". Pamit lisa dan berjabat tangan dengan daesung. Begitu juga deka, ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya saat berjabat tangan dengan daesung.Lisa dan deka akhirnya keluar dari ruangan kerja milik daesung itu setelah selesai memeriksa kandungan lisa serta konsultasi sebelum lisa melahirkan.
Sekarang mereka di dalam mobil. Dan kali ini, dekalah yang menyetir. Setelah deka bisa melihat, pekerjaan lisa sudah mulai berkurang dimana deka kini yang bergantian melayani lisa. Mulai dari belanja bulanan dan pekerjaan rumah lainnya. Lisa tidak di perbolehkan melakukannya, karena di satu sisi perutnya yang sudah terlampau besar dan sebentar lagi akan melahirkan.
"Kak deka lisa mau itu dong?". Tunjuk lisa saat matanya melirik ke luar jendela pada penjual bubur ayam di pinggir jalan.
Deka tersenyum dan menghentikan mobilnya.
"Kamu tunggu sini ya? Aku beliin dulu!". Kata deka yang meraih gagang pintu mobilnya.Namun, baru deka membuka sedikit pintu mobilnya langkahnya terhenti ketika tangannya di tahan oleh lisa.
"Lisaa ikutt?". Rengek lisa menunjukkan puppy eyesnya.
"Kamu di sini aja sayang, ntar kamu kecapean perut kamu udah besar itu!". Tolak deka.
"Gak mau, lisa ikut kak!". Rengek lisa lebih manja. "Lagian kan ntar lisa duduk di sana!".
Deka hela nafas dan menatap mata lisa. Lalu ia pun mengangguk.
"Ya udah ayok!". Deka pun pasrah dan membiarkan lisa ikut dengannya.Deka dan lisa beringin berjalan menuju penjual bubur itu dan lisa duduk di tempat yang sudah di sediakan. Sedangkan deka pergi untuk memesankan keinginan lisa.
Di saat lisa tengah menunggu deka. Ia pun memilih untuk melihat lihat sekitar. Matanya seketika menyipit di saat ia mendapati seseorang yang ia kenal berada tidak jauh dari ia duduk.
"LISAAA??". seru orang itu melambaikan tangannya pada lisa.
Lisa memperhatikannya, ia meyunggingkan senyumnya saat orang itu berlari menghampirinya.