Bagian 10

1.5K 111 16
                                    

Lisa menatap dirinya di pantulan cermin dengan perasaan yang gugup. Jantungnya juga tak henti-hentinya berdetak dengan cepat. Dengan balutan kebaya putih dan banyaknya bunga yang menghiasi rambutnya di tambah dengan riasan tak terlalu tebal membuat dirinya terlihat sangat anggun.

Namun, lagi lagi hatinya ragu untuk menghadapi hari yang mungkin akan menjadi sejarah dalam hidupnya mengabdi sebagai seorang istri dan seorang ibu. Padahal, ini tak pernah terfikirkan oleh lisa karen memang umurnya juga yang masih muda.

Lisa menoleh saat terdengar suara pintu terbuka, dan ia pun tersenyum tipis saat seseorang yang membuka pintu itu berjalan menghampirinya.

"Lis udah siap? Sebentar lagi Calon suami lo dateng sama keluarganya!". Ucap rose yang mengenakan kebaya ungu dan rambutnya yang di sanggul dengan anggun.

Lisa hanya tersenyum samar, membuat rose mengerutkan dahinya.
"Kenapa?". Tanya rose lembut.

Lisa meraih tangan rose, dan tatapannya juga sangat terlihat sendu menatap rose.
"Gue takut!". Lirih lisa dengan air mata yang terbendung di sudut mata.

Rose menghela nafas panjang.
"Gue tau kok apa yang lo rasain lis! Tapi mau gimana lagi? Gue, jennie sama jisoo juga gak bisa bantu apa-apa! Dan bener kata jennie, cuman ayah lo yang bisa bantu lo dengan masalah ini! Ya mungkin ini jawabannya lis, lo menikah dengan laki-laki yang bahkan nggak lo kenal sama sekali!". Kata rose menghapus air mata lisa dengan ibu jarinya di pipi lisa.

"Tapi gue takut ros! Gue takut suami gue nanti gak terima anak ini, dan setelah gue melahirkan dia akan ninggalin gue! Sama aja rose, itu yang bikin gue gak tenang!". Balas lisa semakin deras air matanya.

"Lis! Lo harus positiv thinhking! Gue sebenarnya tau, lo itu takut berhubungan sama cowok karena ini kan?". Tunjuk rose pada perut lisa. "Bahkan sekarang lo gak mau ketemu bobby sahabat lo karena lo trauma dengan laki-laki yang hamilin lo! Gue paham betul lis, tapi gak semua laki-laki itu sama kaya laki-laki bajingan itu yang beraninya buat lo kaya gini! Gak semua laki-laki terlihat jahat karena udah bikin lo begini! Buktinya ayah lo laki-laki, tapi dia sangat menyanyangi lo lis!". Lanjut rose menasehati.

Lisa masih menunduk, pikirannya kembali terombang ambing, jujur saja dalam hatinya ia merasa senang karena masih ada laki laki yang mau menerima keadaannya, bahkan laki laki itu mau menjadi ayah dari anak yang di kandungnya. Tapi, di sisi yang lain ia takut, jika yang di fikirkan laki laki itu baik, nantinya akan membuatnya semakin menderita.

"Lis!". Panggil rose mendongakkan wajah lisa. "Kalo lo emang belum siap jalanin ini, lo gak perlu paksain ini lis! Gue akan bilang sama ayah lo, buat batalin pernikahan ini!".

Lisa membulatkan matanya mendengar ucapan barusan dari mulut rose, ia pun segera menggelang tak setuju.
"Gak ros! Jangan bilang ke ayah! Gue gak mau buat ayah kecewa! Gue udah yakin kok! Lo gak perlu ngomong sama ayah!". Cegah lisa.

"Lo yakin?".

Lisa mengangguk cepat, sedangkan rose hanya tersenyum dan membelai wajah lisa lembut.
"Ya udah sekarang lo siap siap ya! Bentar lagi kayanya rombongan calon pengantin pria nya datang deh!". Kata rose membantu lisa untuk segera bersiap-siap.

🍁

"Deka! Ayok nak cepat kita sudah di tunggu sama om seung hyun!". Seru dara masuk ke dalam kamar deka.

Dara membulatkan matanya, karena ia melihat deka belum mengenakan baju pengantinnya sama sekali justru deka memejamkan matanya tidur di atas ranjang.

"Deka!!!". Seru dara menahan emosinya, menarik deka agar segera bangun dari tidurnya.

"Apa sih ma???". Bentak deka dengan kesal.

Pregnant (Donglis) [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang