Hari hari yang begitu pahit untuk deka, dimana sekarang deka jarang sekali memperlihatkan senyumnya yang semanis dulu saat penglihatannya belum kembali. Pikirannya terus berkalut mengingat, gadis yang ia tiduri malam itu adalah istrinya sendiri.
Rasa bersalah terus menghantui pikirannya, bagaimana tidak?. Ia sudah mengambil semua mimpi mimpi lisa, bahkan lisa di buatnya hampir membunuh dirinya dan bayi yang ada di kandungannya karena tak tau lagi harus berbuat apa di saat masa masanya ia mencari laki laki yang menghamililnya.
Tak terasa bulir air mata terhempas begitu saja dari pelupuk matanya. Rasanya sangat getir, dengan kenyataan itu. Ia menunduk dalam dalam kepalanya di antara tumpuan kedua tangannya di atas meja.
"Kak deka?".
Deka terlonjak ketika mendapati tangan seseorang meraba pundaknya.
"Lis.. lisa?". Kagetnya segera mengahapus air matanya.
"Kak deka nangis?". Tanyanya khawatir.
Deka segera menggeleng dan menangkup wajah lisa.
"Nggak kok sayang.. aku gak nangis! Aku cuman kelilipan aja tadi..". Kata deka."Tapi mata kak deka merah? Mata kak deka sakit?". Tanyanya lagi lebih sarkas.
"Oh ya? Aku gak papa lis.. aku beneran tadi cuman kelilipan aja!". Balas deka. "Em.. tolong kamu tiupin ya mata aku..!". Pintanya ke lisa agar lisa tak curiga dengannya.
Lisa tersenyum dan mengangguk, lalu ia mulai meniup mata kiri deka dengan perlahan lahan. Setelah merasa cukup baik, deka membalas senyum lisa.
"Makasih..". Ucapnya sambil senyum.
"Iyaa kak sama sama!". Balas lisa. "Lisa boleh kan duduk di sini?". Tanya lisa, yang justru membuat deka terkekeh.
"Kamu tuh istri aku lisa.. masa mau duduk aja pake izin segala..". Kekeh deka lagi.
Lisa menyengir dan duduk di sebelah deka.
"Kan kali aja gak boleh..". Katanya sembari menunjukkan deretan giginya.Deka mengacak rambut lisa gemas.
"Lucu banget sih istri aku ini..". Pujinya yang membuat semburat merah di pipi lisa."Kak deka..". Panggil lisa.
Deka yang baru saja akan menyeruput kopinya, ia menoleh ke lisa.
"Kenapa sayang?". Tanyanya."Akhir akhir ini lisa liat kak deka kayanya murung terus deh,, kak deka juga sering sendiri.. kak deka ada masalah ya? Kak deka gak mau cerita sama lisa?". Kata lisa bertanya dengan perubahan deka akhir akhir ini.
Deg...
Perasaan deka mulai bercampur aduk. Ternyata lisa sudah mulai curiga dengan sikapnya sekarang, ia memang lebih banyak sendiri dan melamun dan kemungkinan juga lisa sering memperhatikannya. Lalu, apa yang harus di lakukan deka? Apa dia harus jujur dan mengatakannya sekarang?. Namun, deka masih takut, ia belum siap menceritakannya.