Tepat satu minggu sudah lisa setelah melahirkan anaknya, dan sekarang deka membawanya pulang ke rumah. Tak lupa, bayi kecil juga yang menjadi pelengkap keluarga kecil mereka.
Namun, saat ini lisa terlihat sangat sibuk menenangkan bian, karena bayi kecil itu seharian ini terus menangis membuat lisa kewalahan mengurusnya dan menggendongnya. Di tambah lagi, sekarang deka yang sudah kembali mengajar menjadi dosen di kampusnya yang dulu.
Awalnya deka tidak tega meninggalkan lisa di rumah sendirian dan mengurus bian yang masih berumur satu minggu itu, tapi bekerja bukankah sudah kewajiban deka untuk menghidupi lisa dan bian?. Karena selama ini, deka hanya bergantung hidup pada mamanya.
Lisa terus menyusui bian dalam pangkuannya. Rasanya sangat lelah, karena bian yang terus menyedot air susu lisa dengan cepat.
"Bian... tidur lagi ya sayang. Ibu udah capek banget nak..". Ucap lisa sambil menimang nimang bian agar kembali tidur.
"E...e..oekk...".
"Syut syut iya sayang.. iya maafin ibu. Kamu minum susu lagi ya..". Ujar lisa lagi untuk menenangkan bian.
Entah mengapa, hari ini bian sangat rewel. Tidak seperti hari hari sebelumnya, bian anteng kalo ia sudah mendapat jatah asi dari lisa. Tetapi, tidak dengan hari ini. Bian menjadi agresif sekali dengan asi lisa.
Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya kini bian sudah kembali terlelap di gendongan lisa. Dengan sangat perlahan, lisa meletakkan bian di ranjang tidurnya. Saat di rasa, bian sudah nyaman lisa menghela nafas panjang.
Lisa duduk di sofa, tidak jauh dari anaknya yang kini tertidur pulas. Takut, jika nantinya bian kembali menangis dan dengan sigap ia akan menghampirinya.
Namun, kini lisa melamun. Tatapannya lurus ke arah ranjang bayi bian, dan perlahan air matanya mengalir mengingat sosok wanita yang tadi pagi mendatanginya.
Flashback on
Tok tok tok..
"Iya sebentar..". Seru lisa saat ia mendengar suara pintu yang di ketuk dengan keras.
15 menit yang lalu deka sudah berangkat bekerja. Lisa sempat berpikir, siapa tamu yang datang pagi pagi seperti ini?. Apa mungkin, itu dara sang mama mertuanya yang selalu membantunya untuk merawat bian?.
Lisa yang kini menggendong bian di tangan kirinya, ia membuka pintu dengan tangan kanan yang bebas. Ia sedikit terlonjak, seraut wajah perempuan yang ia temui seminggu yang lalu di rumah sakit kini tengah berdiri di depannya.
"Kat... katie..". Ucap lisa gugup.
Katie tersenyum.
"Iya lisa ini gue..". Jawabnya. "..maaf ya udah ganggu pagi pagi begini..". Lanjutnya.Lisa hanya terdiam. Ia masih tak percaya, kalo mantan kekasih dari suaminya itu kini datang menemuinya. Apa sebenarnya yang ia inginkan?. Jangan sampai, katie mengambil dan menculik bian seperti di film film untuk ia bawa kabur agar mendapatkan deka.
Ah pikiran lisa menjadi ngawur. Bagaimana tidak, sikap katie kemarin saja di rumah sakit sudah menunjukkan kalo katie memang harus di waspadai.
"Lisa?". Suara katie kembali menyeru, membuat lisa yang melamun langsung mendongak.
"Ahh iya katie?". Sahutnya membalas senyum katie.
Rasanya sungguh sangat awkward.
"Ada yang mau gue omongin sama lo..". Ucap katie, lisa mengerutkan dahinya.
"Soal apa?". Tanya lisa.
"Emm gimana kalo gue ceritainnya di dalam? Biar enak aja..". Kata katie.