"LISAAAAAAAAAAA!!!!!". Jennie dan Rose membelakkan matanya kaget saat mata mereka mendapati lisa yang terpapah merintih kesakitan memegang perutnya, terlebih kagetnya juga terdapat bercak darah yang mengalir dari kemaluannya merembes ke kakinya.
"Jis lisa kenapa bisa begini?". Tanya jennie pada jisoo yang juga sama paniknya melihat keadaan lisa, karena jisoo juga ada di situ bersama dengan lisa.
"I..itu..". Gagap jisoo yang mulai ketakutan, sedangkan jennie mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Jawab jis!!!". Paksa jennie mengguncang lengan jisoo.
"I..i..tu.. jen.. i..itu!".
"Apa jis? Lo apain lisa??". Bentak jennie di depan wajah jisoo yang menunduk.
"Li..lisa ma..mau gu..gurin ba..bayinya!!". Lirih jisoo gemetar. "Di..dia..minum ja..jamu!!".
"DAN LO YANG KASIH JAMU ITU???". Murka jennie tak habis fikir dengan apa yang jisoo lakukan.
"Gue lakuin itu karena gue gak bisa liat lisa menderita kaya gini jen! Lo tau? Anak-anak kampus udah pada tau masalah ini!!". Balas jisoo yang tak terima dengan bentakan jennie.
Plakkkk
Satu tamparan keras mendarat sempurna di pipi jisoo hingga wajahnya menoleh ke samping dan tak lagi berbicara.
"Lo gila jis!! Lo gila ngelakuin ini ke lisa! Lo lebih mentingin gengsi lo temenan sama lisa karena lisa terkenal di kampus! Tapi sekarang, lisa begini lo malah mau mencelakai lisa! Lo mau lisa mati?? Lo mau???". Jennie semakin tidak bisa mengendalikan emosinya, ia sungguh tak percaya dengan apa yang di lakukan jisoo sahabatnya.
"Maaf jen! Gue gak bermaksud gitu..hiks gue begini karena gue gak bisa liat lisa menderita karena kehamilannya..hiks! Sumpah gak niat begitu...". Isak jisoo yang mulai menangis.
"Tapi gak begini juga jis caranya! Ini sama aja lo mau bunuh lisa!!!".
"Bisa nanti gak sih kalian berantemnya? Liat lisa udah begini.. ayok bawa ke rumah sakitt!!!". Panik rose yang mengusap keringat yang membanjiri wajah lisa karena merintih kesakitan.
Jennie menatap jisoo sinis, ia pun segera membantu rose untuk membawa lisa menuju rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, lisa langsung di baringkan di brangkar dan di dorong masuk menuju UGD, ia masih terus merintih di tambah wajahnya sudah pucat dan badannya yang mulai membiru. Disaat itu juga, jennie, rose dan jisoo menangis sejadi-jadinya dengan apa yang terjadi pada sahabatnya. Terlebih, jisoo ia sangat terpukul dan menyesal telah memberikan minuman yang tidak seharusnya di konsumsi oleh ibu hamil pada lisa.
🍁
Lisa mengerjapkan matanya berkali-kali saat ia membuka kelopak matanya dan menatap langit-langit kamar. Kemudian, ia menoleh ke samping dan dilihatnya jennie, jisoo dan rose yang berdiri dengan mata sembab sembari mengucap banyak syukur dan tersenyum gembira karena lisa sudah terbangun dari tidurnya sejak kemarin.
"Dimana aku sekarang?". Tanya lisa yang suaranya lemah.
"Ada di rumah sakit lis!". Jawab rose mengelus rambut lisa.
"Ah kandunganku?". Tanya lisa yang baru saja ia ingat kalo kemarin dia berniat menggugurkan kandungannya dengan cara meminum jamu peluntur kandungan yang ia dapat dari jisoo.
Jennie tersenyum tenang.
"Kandungan lo gak papa lis! Cuman, kandungan lo lemah banget, kata dokter lo harus istirahat yang cukup!". Ucap jennie.Sepasang mata lisa itu kembali menetes. Masih di rasakan sisa rasa sakit di dalam kandungannya. Yang ia tangisi bukan karena rasa sakitnya, tetapi ia menangis mengingat ia akan menjadi seorang ibu yang kejam karena membunuh bayi yang tak berdosa itu.