Setelah 3 hari tinggal di rumah sakit, Lisa sudah di perbolehkan pulang untuk rawat jalan di rumah saja untuk memulihkan kesehatannya, lagi pula ayah lisa juga seorang dokter untuk merawatnya. Hanya saja, tubuhnya nampak lebih kurus dan pipinya yang sedikit cekung.
Tapi, sekarang selama 2 hari berdiam diri di rumah menimbulkan kebosanan, tak ada kesibukan apa-apa karena memang kondisinya yang belum sepenuhnya total, terlebih juga ada seorang bayi yang tengah di kandung lisa, membuat ia mau tidak mau mengurung diri di kamar.
"Lisaaa!".
Lisa menoleh saat seorang lelaki paruh baya membuka pintu kamarnya dan berjalan masuk menghampirinya.
"Ayok nak sarapan! Ayah sudah buatkan bubur untuk kamu". Tanya sang ayah sembari mengelus lembut rambut putrinya.
Lisa dan tersenyum dan mengangguk pelan.
"Iya yah! Ayah duluan aja, lisa mau bersih-bersih badan dulu!". Ucap lisa membalas ucapan ayahnya.Ayah hanya mengangguk, ia pun keluar dari kamar lisa di susul lisa yang meraih handuknya dan masuk ke dalam kamar mandinya untuk membersihkan diri.
Setelah lisa selesai membersihkan diri, ia pun segera menyusul ayahnya yang tengah menikmati sarapannya tak lupa dengan snelly yang ada di sandaran kursi meja makan, pertanda ia akan segera pergi untuk bertugas.
Lisa berjalan pelan dan mendaratkan bokongnya di kursi meja makan itu dan mulai menikmati bubur yang sudah ayahnya siapkan untuknya.
"Lisa kemungkinan hari ini ayah akan pulang malam! Karena banyak sekali pasien yang harus ayah tangani, dan ayah juga harus mengoperasi beberapa pasien juga! Ayah harap kamu bisa menjaga diri kamu baik-baik ya!". Ucap sang ayah merasa khawatir meninggalkan lisa sendiri.
Lisa kembali tsrsenyum.
"Iya yah.. gak papa kok! Lagian lisa juga udah sedikit membaik! Ayah gak perlu khawatir, ayah kerja aja yang tenang ya!". Kata lisa dengan senyum yang terus menempel pada bibirnya."Ahh ya sudah! Kalo begitu kamu makan sarapan kamu, karena ayah harus segera berangkat!". Ujar ayah beranjak dari duduknya dan meraih snellynya kemudian melangkah pergi.
"Ayah!!". Seru lisa membuat sang ayah berhenti dari langkahnya dan menoleh ke arah lisa yang berjalan ke arahnya.
"Iya lisa ada apa?". Tanya ayah.
Lisa menunduk, entah apa yang di pikirkan gadis itu ia memanggil ayahnya dan ketika ayahnya bertanya ia justru menunduk.
"Sebenarnya lisa malu mengatakan ini pada ayah.. tapi..". Ucap gadis itu menggantung.
Dahi ayah terlihat berkerut, masih menunggu sang anak melanjutkan ucapannya.
"Kenapa sayang? Ada masalah?". Tanya ayah.
"Emm.. bukan yah!".
"Lalu?".
"Emmm...lisa cuman mau minta tolong sama ayah! Gak tau kenapa hari ini lisa pingin banget makan mangga muda! Kalo gak keberatan lisa boleh gak pulang kerja nanti ayah beliin mangga muda untuk lisa?". Kata lisa dengan ragu.
"Hahha....". Ayah tertawa membuat lisa mengerutkan dahinya.
"Jadi kamu ini sedang ngidam ya?". Tanya sang ayah, dan di jawab anggukan kecil oleh lisa. "Haha.. iya kamu tenang saja! Nanti pasti ayah belikan untuk kamu!". Lanjut ayah sembari mengacak rambut lisa gemas.
Lagi-lagi lisa tersenyum, ia beruntung karena ayahnya kembali menjadi ayah yang begitu menyayanginya, meskipun keadaannnya ia sekarang sudah tak seperti dulu, setidaknya ia tak lagi kehilangan sosok kasih sayang dari sang ayah.