Bagian 9

1.4K 107 6
                                    

"Lis gue kesana dulu bentar yah!". Kata jennie yang di angguki lisa.

"Gue tunggu di tukang rujak bebeg itu yah!!". Teriak lisa sembari menunjuk pedagang rujak keliling di pinggir jalan.

Lisa dan jennie kali ini keluar untuk membeli beberapa keperluan pernikahan lisa nanti, di mulai dari mencari baju dan beberapa perlengkapan lainnya. Meskipun, lisa masih berat untuk menerima perjodohan itu dan belum tau siapa calon suaminya nanti mau tidak mau lisa memang harus menjalaninya.

Sepenggal percakapan jennie dan lisa tadi, jennie meminta lisa untuk menunggunya karena ia harus mencari lagi beberapa outfit yang masih di perlukan untuk acara nanti dan karena lisa yang merasa capek ia pun meminta untuk beristirahat sebentar, lagi pula dia tengah hamil dan pasti akan cepat merasa lelah.

Lisa berjalan menuju penjual rujak bebeg itu dengan senyumnya yang mengembang, mungkin karena bawaan bayinya ia menjadi pengagum rujak dan buah-buah lainnya yang rasanya masam, padahal sebelumnya lisa tidak suka makan yang asam-asam.

"Pak rujaknya 1 dong! Buah mangganya banyakin yah!". Kata lisa pada penjual rujak itu.

Penjual rujak itu tersenyum sembari mengangguk dan segera mengambilkan permintaan lisa.
"Ini mba!". Kata penjual itu memberikan rujaknya yang sudah selesai ia buat.

Dengan senang hati lisa menerimanya dan memakannya langsung sambil duduk menunggu jennie kembali.

"Pak buah pepanya satu!". Ucap pembeli lain pada bapak itu.

"Iya mas!". Bapak penjual itu mengangguk. "Tunggu sebentar ya mas! Saya kupas dulu pepayanya!". Lanjut bapak itu.

"Oh iya gak papa! Saya duduk di sini!"  Ucap laki-laki itu ramah ia pun duduk di samping lisa yang masih asyik menikmati rujaknya.

Setelah selesai mengupas pepaya yang di minta laki-laki tadi, bapak penjual rujak itu pun langsung memberikannya pada pembelinya itu.
"Mas ini sudah di kupas!". Kata baoak itu.

"Ah iya pak makasih ya!". Ucap laki-laki itu lagi dan langsung memakannya.

"Mbanya hamil berapa bulan mas?". Tanya bapak itu pada laki-laki yang tengah menikmati buah pepaya itu, namun tangannya menunjuk lisa.

Terlihat dahi laki-laki itu dan lisa bergelombang dengan pertanyaan bapak  penjual rujak itu.

"Maksudnya pak?". Tanya mereka kompak, dan kaget hingga mereka saling memandang satu sama lain.

"Ya maksud saya mas sama mba ini suami istri kan? Dan sepertinya mba ini sedang hamil muda makanya suka banget sama mangga muda?". Jelas bapaknya.

Lisa membulatkan matanya, di lihatnya perutnya yang belum terlihat buncit tapi mengapa bapak penjual rujak itu bisa tau kalo dia tengah berbadan dua?, ah dari cara makannya saja sudah sangat terlihat jika dia sedang mengidam mungkin itu jawabannya.

"Maaf pak tapi dia bukan istri saya!". Kata laki-laki itu menyanggah ucapan bapak penjual rujak.

Lisa tersenyum dan mengangguk kaku.
"Iya pak saya bukan istrinya!". Timpal lisa malu dan mengusap perutnya.

"Ehh saya kira kalian suami istri! Ternyata bukan ya? Haduh maaf ya mba mas! Saya tidak tau.. hehe..". Nyengir bapak itu malu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Haha.. tidak apa apa pak!". Sahut laki-laki itu lagi sambil tertawa sedangkan lisa hanya menundukkan kepalanya.

"Ehh kayanya kita pernah ketemu ya?". Tanya laki-laki menatap lisa.

Lisa mendongak, dan di amatinya wajah laki-laki itu dengan teliti, ia juga merasa seperti pernah melihat laki-laki itu tapi dimana? Ia mencoba untuk mengingat.

Pregnant (Donglis) [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang