Lisa menatap deka yang berdiri di atas balkon kamarnya, mungkin laki laki itu tengah merasakan udara segar di pagi hari yang memang sangat cerah hari ini. Setelah tadi lisa sudah menyuapi deka sarapan, lisa sekarang sudah berpakaian sangat rapih, ia juga berjalan mendekat ke deka dengan langkah yang ragu.
Lisa berdiri tepat di samping deka, sedangkan deka yang merasakan seseorang berdiri di dekatnya ia menoleh dan meraba untuk memastikannya.
"Lisa?". Tebak deka, karena kini deka sudah sangat hafal aroma parfum yang biasa perempuan itu pakai.
Lisa hanya tersenyum simpul, lalu ia meraih tangan deka yang masih meraba raba udara.
"Iya kak ini lisa, siapa lagi kalo bukan lisa di rumah ini? Kan cuman kita berdua di rumah ini?". Jawab lisa yang membuat deka hanya mengangguk."Ngapain lo kesini? Mau minta di elusin lagi perutnya? Bukannya gue udah bilang, cuman sekali aja kemarin gue elus perut lo itu? Masih kurang??". Tanya deka bertubi tubi.
Lisa hanya tersenyum kecut mendengarnya, deka masih sama belum ada perubahan.
"Bukan kak deka! Lisa mau ucapin terimakasih aja kok kemarin karena kak deka udah mau elusin perut lisa bahkan kak deka juga mencium perut lisa.. tapi hari ini lisa cuman…". Ucap lisa menggantung, karena ia merasa gugup dan ragu untuk mengatakan yang sebenarnya ia menemui deka.Deka menautkan kedua alisnya, masih menunggu lanjutan ucapan lisa.
"Cuman apa?". Tanya deka penasaran."Emm... gimana ya ngomongnya? Emm gini kak.. lis.. lisa sebagai istri kak deka sebenernya lisa mau minta ijin sama kak deka buat keluar sebentar!". Jawab lisa yang masih terbata bata, karena ia merasa takut mengatakannya pada deka.
"Kemana?". Dingin deka.
Lisa menghembuskan nafas panjang untuk menetralkan kegugupannya.
"Lis.. lisaa mau.. periksa kehamilan lisa kak!". Lirih lisa mencoba memberanikan dirinya ke deka. "Karena hari ini udah jadwalnya lisa periksa kehamilan!". Lanjut lisa.Deka hanya terdiam, ia justru membalikkan badannya membuat lisa semakin takut, takut jika nanti deka akan marah karena lisa akan meninggalkan deka sendirian di rumah.
"Sama siapa lo kesananya?". Nada suara deka semakin ketus.
"Sendiri kak!". Jawab lisa lagi.
Deka kembali terdiam, membuat lisa semakin tidak enak untuk meninggalkannya seorang diri.
"Tap..tapi kak deka gak usah khawatir kak deka sendirian di rumah kak, tadi lisa udah nelfon mama dara buat ke sini nemenin kak deka. Dan mama dara setuju, dan langsung akan ke sini!". Rayu lisa. "Lisa mohon kak, lisa pingin tau perkembangan anak lisa..".. rengek lisa yang dengan beraninya mengguncang lengan deka.
"Kenapa lo bilang sama mama buat nemenin gue di sini? Lo kira karena gue buta, gue gak bisa ngelakuin apa apa sendiri?". Kata deka dengan nada yang tersinggung karena lisa meminta mama mertuanya itu untuk menemani deka selama ia pergi keluar.