1 bulan kemudian..
"Huekkkkk!!".
"Huekkkkkk!!"..
Kata-kata itu yang terus muncul di pagi hari yang sedikit mendung, seperti cuaca yang ikut mendukung bagaimana nasib wanita yang kini tengah berdiri di depan wastafel kamar mandi kamarnya, tak lupa dengan kepala yang ia tundukan dan cairan yang terus keluar dari mulutnya.
"Ahhh kenapa perut ku mual sekali?". Gumamnya di sela sela ia membersihkan mulutnya dengan air yang mengucur dari keran wastafel, kemudian ia mengusap bibirnya dengan tisu kering yang berada di samping wastafel itu.
"Aku harus mengeceknya!". Katanya lagi, kemudian ia bergegas lari untuk keluar dari kamarnya.
"Lisa!!". Suara itu mendadak membuat gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang dan mendapati sesosok laki-laki paruh baya yang tengah menikmati sarapannya.
Lisa senyum balik ke arah laki-laki itu berjalan dan kemudian memeluk laki-laki itu dengan sayang.
"Selamat pagi ayah!". Sapanya pada laki-laki itu dan memberi kiss morning di pipinya."Selamat pagi juga sayang! Ayok sarapan dulu!". Kata ayah membalas sapaan anak gadisnya ini.
Lisa tersenyum, lalu ia menggelengkan kepalanya membuat sang ayah mengerutkan dahinya kebingungan.
"Ada apa?". Tanya ayah ke lisa yang masih terus berdiri dan tersenyum ke arahnya."Hari ini lisa gak bisa sarapan bareng sama ayah! Soalnya lisa buru-buru mau ke apotik yah!".
"Apotik?". Tanya ayahnya yang heran.
Lisa spontan terkejut dengan ucapannya barusan, ia segera menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya.
"Kok bisa keceplosan gini sih?". Batinnya ngedumel meruntuki ucapannya sendiri."Kamu ngapain ke apotik sih? Kamu sakit? Kalo kamu sakit biar ayah priksa sini? Kan ayah dokter nak!". Tanya ayah lagi menarik tangan sang anak agar duduk di sampingnya.
"A...a... i...itu yah! Ma..maksud aku! Aku mau ke kampus! I..iya ke kampus! Dan.. dan masalah tadi aku ngomong mau ke apotik! Aku mau anter Jennie! Iya jennie sakit yah, tadi wa aku katanya di suruh mampir dulu ke apotik beli obat.. hehe!!". Nyengir lisa memberi alasan pada sang ayah.
Ayah mengangguk paham, kemudian ia pun mengusap lembut rambut putri semata wayangnya, karena hanya lisa yang ia punya sekarang. Ibu lisa meninggal, ketika beliau berjuang untuk melahirkan lisa. Dan maka dari itu, dia sangat begitu menyanyangi Lisa, karena takut ia akan kehilangan wanita kedua setelah istrinya.
"Yah lisa pergi dulu ya!". Pamit lisa yang memang terburu-buru.
"Ehh di minum dulu ini susunya!!". Cegah ayah agar lisa meminum susu yang sudah ia sengaja buatkan untuknya.
Lisa mengangguk, kemudian ia langsung meneguk segelas susu itu dengan cepat membuat ayah menggelengkan kepalanya heran, dengan tingkah putrinya itu.
Setelah meneguk habis susu itu, lisa dengan gerakan cepatnya ia segera berlari keluar dari rumahnya dan menyetop taksi untuk segera melaju pergi.
🍒
"Bobby!!". Panggil lisa sambil menepuk pundak laki-laki yang di panggilnya tadi ketika laki-laki itu tengah asyik mengobrol dengan teman-teman lainnnya.
Bobby ini adalah teman sekaligus sahabat lisa sedari kecil, ayah lisa juga sangat kenal benad dengan bobby karena di samping lisa dan bobby bersahabat, ayah lisa juga berkawan baik dengan orang tua bobby.
"Heh lisa!!!". Sapa balik bobby merangkul pundak lisa, namun segera lisa tepis.
Bobby menautkan kedua alisnya.
"Heyy kenapa sih?". Tanya bobby dengan heran.Lisa menatap tajam bobby, kemudian ia pun segera menarik bobby agar sedikit menjauh dari teman-temanya.
"Ehh ada apa sih lis lo narik-narik gue?". Tanya bobby lagi dengan maksud lisa.
"Bob apa yang lo lakuin ke gue?". Tanya lisa tajam sembari mendelik ke arah bobby.
Bobby semakin kebingungan.
"Maksudnya?".Lisa menghembuskan nafasnya kasar.
"Apa yang lo lakuin ke gue bob malam itu? Lo gak usah pura-pura deh! Karena malam itu cuman lo yang ngajak gue keluar buat hadirin pesta ulang tahun temen lo itu! Dan lo tau apa yang sekarang terjadi sama gue?".Bobby tak menjawab, ia hanya menggelengkan kepalanya saja sebagai jawaban.
"Gue hamil!!". Cicit lisa sangat pelan agar tak ada orang yang mendengarnya, namun terasa sangat jelas oleh bobby mendengarnya.
Bobby membulatkan matanya tak percaya.
"APA? lo ham~". Lisa segera menutup bibir bobby dengan telapak tangannya, ia takut jika teman-temannya yang lain tau."Jangan keras-keras!". Bisik lisa melepas tangannya dari bobby.
"Tapi sumpah demi apapun gue gak ngelakuin itu sama lo lis! Gue berani sumpah apa aja deh gue gak ngelakuin itu sama lo!!". Jelas Bobby pada lisa.
"Terus siapa kalo bukan lo bob? Kan gue perginya sama lo malam itu?". Gelisah lisa menggigit bibir bawahnya.
"Sumpah lis!! Gue gak ngelakuin itu!! Lo sahabat gue! Mana berani gue ngelakuin itu ke lo!! Gila aja gue kali ya gue berbuat hal kaya gitu ke sahabat sendiri!! Lo kan liat sendiri malam itu gue sama jisoo terus! Gue ngajak lo juga kan biar jisoo percaya kalo gue perginya sama lo gak sama cewek lain!! Dan soal orang yang ngehamilin lo, sumpah gue gak tau sama sekali waktu itu!! Malam itu gue mabuk, dan gue juga di anter pulang sama jisoo dan gue gak tau lo pulangnya sama siapa? Sumpah gue gak inget waktu itu!!".
"Kalo bukan lo? Terus siapa yang hamilin gue?". Cicit lisa meneteskan air matanya di pipinya.
Bobby merasa iba, ia mengusap punggung lisa berulang-ulang.
"Lo tenang aja gue bakalan rahasiain masalah ini! Dan gue juga akan cari tau siapa laki-laki yang berani hamilin lo lis!". Kata bobby menenangkan lisa."Tapi ayah....?".
"A...". Bobby tak dapat meneruskan ucapannya, ia juga ikut bingung bagaimana kalo ayah lisa tau apa yang terjadi pada anak semata wayangnya. Lisa hamil, di luar pernikahan dan yang lebih parahnya lagi, lisa tidak tau siapa laki-laki yang berani menumpahkan air maninya di dalam rahim lisa.
🍒🍒🍒
Tbc!.
Pendek dulu ya😆