"Kak, mau ke mana?"
"Bukan urusan Lo!"
Alfa keluar dari kontrakan, seraya membanting pintu. Tidak menyangka begini kehidupannya sekarang. Menikah dengan perempuan yang sama sekali tidak ia sukai. Bahkan, terpikir untuk suka pun tidak.
Bagaimana mungkin, ia seorang idola kampus, lelaki yang bisa bebas gonta ganti pacar, karena wajahnya yang rupawan. Harus berakhir dengan perempuan tidak sedap dipandang.
Semua gara-gara teman gobloknya yang menyuruh Yani untuk datang ke kontrakannya di malam hari, dan membuat warga geger, hingga memaksa mereka menikah. Sungguh, hal yang tidak pernah terpikir di benak Alfa.
"Goblok!"
Kata-kata itu yang pertama ia ucapkan pada kawannya, saat bertemu di kantin kampus.
"Gimana, Bro. Jadi pengantin baru? Enak?"
"Mata Lo!" Alfa memutar bola mata. Ia menyulut rokok, lalu mengebuskan asapnya pelan. Kepalanya ingin pecah jika memikirkan nasibnya sekarang.
"Lo goblok, Lo tolol. Ngapain waktu itu Lo suruh Yani datang ke kontrakan gue, hah! Asli, kalau bukan temen, udah gue habisin Lo!"
Sementara, yang dicaci seolah tidak merasa bersalah. Ranu malah ngakak. Niatnya saat itu memang ingin menyuruh Yani--adik tingkatnya-- ke kontrakan Alfa untuk mengambil buku tugasnya yang tertinggal. Ia tidak menyangka jika saat itu Alfa sedang mabuk, dan hampir berbuat tidak senonoh pada Yani, yang sialnya dipergoki warga.
Dua orang itu diarak warga, dan hampir ditelanjangi. Namun, salah seorang warga usul untuk dinikahkan saja, daripada mereka nanti harus berurusan dengan hukum. Mereka dipaksa menikah, dan Sekarang hidup Alfa hancur.
Pasti sekarang mantan-mantan yang pernah ia campakkan, ngakak melihat kisah hidup Alfa. Lelaki yang selalu mengaku tampan itu, menikahi seorang Yani.
Yah, seorang Yani.
Ingin rasanya Alfa mengumpat sekeras-kerasnya.
"Udahlah, bro. Lo kan juga udah tua. Mahasiswa ngangkrak kayak Lo mah, emang udah waktunya nikah."
"Tapi, bukan sama Yani juga, tolol!" Ingin sekali Alfa meninju Ranu andai keadaan kantin tidak sedang ramai.
"Kenapa? Tu cewek kan walau mukanya standar, tapi pinter masak, bersih-bersih rumah, dan penurut!"
"Sialan, gue enggak butuh!"
"Lah, mayan kan ada yang ngurusin Lo, dan bantuin ngerjain skripsi Lo yang ngangkrak berabad-abad."
"Kenapa gak Lo aja yang nikahin?"
Ranu tertawa. "Buset, bro. Gue mah ogah banget!"
"Bangs*t!"
****
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Marriage
RomanceMenikah dengan kakak tingkatnya yang kasar hanya karena salah paham dan kena grebek warga, bukan hal yang Aryani inginkan dalam daftar hidupnya. Note; kurang cocok untuk anak dibawah umur, karena mengandung kekerasan dan banyak kata kasar. Selamat m...