Cahaya matahari mengintip dari balik tirai gorden yang tersingkap sedikit tepat dari jendela kamar adik perempuan Namjoon.
Ya sepasang suami istri itu tengah tidur terlelap dengan saling berpagutan, dan Dara yang kini tengah berbaring menghadap Taehyung menyimpan wajahnya di dada bidang suaminya tersebut.
Dengan pasti diketahui bahwa ia sama sekali tidak sadar akan presensi Taehyung yang tidak menciptakan sekat di antara keduanya. Hingga akhirnya Dara terbangun, dan dalam beberapa sekon dia memekik sebab syok lantaran Taehyung tengah memeluknya tanpa tenaga. Membuat gadis itu terperanjat hingga membangunkan Taehyung yang juga tidak sadar bahwa ia ikut terlelap bersama istrinya.
Dara yang terkejut akan hal itu langsung duduk di atas ranjang. Menyorot tidak percaya dengan rahang merosot. "A-apa yang kau lakukan?!"
"Bisa tidak jangan memekik seperti itu. Responmu seperti akan diperkosa saja." Celetuk Taehyung cuma-cuma. Ia sedikit merasa kesal lantaran juga terkejut akan pekikan istrinya.
Dara mengerjap cepat mencoba berpikir jernih atas sikap Taehyung yang aneh. Sebab tumben sekali pria itu mau tidur dengan jarak yang berdekatan seperti tadi.
Lama termenung hingga akhirnya Dara memutuskan untuk turun dari ranjang tunggal milik adik Namjoon.
Namun untuk beberapa waktu yang krusial, ia malah diam tak melanjutkan langkah tatkala Taehyung menarik pergelangan tangannya. "Mau kemana?"
"Aku haus." Dengan cepat Dara melepas tangan Taehyung. Ah ternyata dia hanya tengah berhalusinasi saat genggaman tersebut tak benar-benar terlepas.
"Bisa berbaring lagi? Apa kau sungguh akan tidur dengan pria lain?"
Dara tertawa miris menyugar surai dengan iris yang menatap Taehyung lekat. Sebelum akhirnya Taehyung kembali berujar "Kemarilah. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." Ia berusaha sebaik mungkin agar Dara mempercayai sikap baiknya, membuat Dara yang untuk beberapa detik kemudian, turut berbaring di samping Taehyung. Menengadah menatap langit-langit kamar.
"Aku minta maaf."
Permintaan maaf itu keluar begitu saja dari si pemilik senyum kotak. Ia tak hanya berucap dengan tulus. Taehyung bahkan menatap Dara yang kini tengah menghindari mata mereka untuk besirobok.
"Kau dengar tidak?" Taehyung mulai kesal lantaran Dara hanya diam, yang tengah berpikir atau memasang telinga dengan baik bahwa ia tidak salah dengar.
"I-iya aku dengar Tae..."
"Lalu kenapa diam saja?"
"Aku hanya baik-baik saja." Gadis itu mulai berani menatap Taehyung ikut memiringkan tubuhnya seperti yang dilakukan sang suami, lalu terdiam untuk beberapa sekon.
Taehyung menumpu kepalanya dengan satu tangan dan siku sebagai tumpuan. "Kau dengar apa yang kukatakan saat aku masuk ke kamarmu?"
Mengerutkan kening Dara lantas berpikir juga mengingat dengan baik. Apa yang bisa ia tangkap saat tidur sebelum akhirnya Taehyung menginterupsi.
"Kalau begitu lupakan." Kemudian pria itu beranjak dari tempat tidur guna bersiap untuk kembali ke penginapan mereka.
"Tae.." Dara masih duduk di tepi ranjang menunggu respon dari si pemilik nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'Arbre ✔️
Фанфик[COMPLETED] Aku pikir hujan selalu bersama kita. Seperti pertemuanku denganmu untuk pertama kali dimana kurasa dunia tidak memihakku, hari itu kau datang dengan payung transparan lalu melindungi tubuhku yang sudah terlanjur basah. Dan kini setelah...