Chapter 34

1.7K 262 81
                                    

author alert! ■


"Sayangi aku dan karyaku."


Vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku lebih semangat update.

Dan terimakasih untuk apresiasi temen-temen di chapter sebelumnya. Aku sayang kalian 💜

_________


Langkahku terhenti. Bukan karena aku sudah tidak mencintainya lagi. Karena sesungguhnya dialah yang tak pernah datang padaku. Akulah yang datang padanya.

Dulu sekali, mata, suara, aroma tubuhnya menjadi sesuatu yang kubutuhkan setiap hari. Tapi sialnya semua yang kusebutkan tadi bukanlah milikku.

Aku tidak pernah menyesal karena telah mengenal suamiku lebih dari yang kutahu. Hanya saja yang kusesali adalah terlalu berharap padanya dan menyakiti diriku sendiri. - Ahn Dara -

___

Tangan Dara terkulai lemas jatuh ke bawah di sisi tubuhnya yang nyaris jatuh ke permukaan pasir.

Dara sadar bahwa jika ia tidak bisa mengontrol hati dan pikirannya ia bisa menangis seperti wanita paling hancur di muka bumi ini padahal memang benar, Dara sangat hancur di dalam sana.

Seokjin tak dapat menampik bahwa ia khawatir pada Dara yang nyaris ambruk ke permukaan pasir saat menemukan Taehyung tengah mengecup lembut bibir kekasihnya, Hayoung. Hati wanita mana yang tidak hancur melihat hal tersebut dengan mata kepalanya sendiri.

Kini Taehyung dan Hayoung stagnan di posisi mereka yang sudah tidak aman lagi. Merasakan dingin yang sangat amat terasa menusuk tulang juga hati mereka karena tatapan dingin melebur bersama kecewa yang teramat dalam dari Dara.

Dari kedua netranya Taehyung dapat melihat bahwa Dara berusaha sebaik mungkin untuk terlihat baik-baik saja. Persentase keberanian Dara untuk sampai ke tempat ini bergerak naik turun. Hingga akhirnya Dara berani untuk bersuara tanpa menimbulkan getaran ada setiap kata yang keluar.

"Na Hayoung, terima kasih atas hadiahnya." Dara tampak menelan salivanya. Menelan rasa sakit serta pahit itu ke dalam sana. Ia berusaha untuk tidak meluruhkan air matanya detik itu juga.

Dapat Taehyung lihat air mata Dara hanya memenuhi kedua netranya tanpa harus jatuh ke bawah melewati permukaan pipi dan menggantung di bawah dagu sebelum akhirnya melesat jatuh ke permukaan pasir.

"H-hadiah?" Taehyung tampak bingung dan menoleh ke arah Hayoung.

Hayoung hanya diam merasa terpojokkan. Ia tak berani berbicara sepatah katapun untuk membela diri. Toh mereka sudah tertangkap basah, apalagi yang mesti ditutupi.

"Tapi sebelum itu aku juga membawa hadiah untuk suamiku. Ah, tidak. Ini juga untukmu agar lebih-tahu-diri." Dara menekan lebih dalam dengan suaranya pada tiga kata terakhir lebih tahu diri. Dada Dara juga naik turun bersamaan dengan kedua tangannya yang terkepal hampir-hampir meremukkan benda pipih yang berada di tangan kanannya.

"Apa?!" Hayoung nyaris tersulut amarah. Tahu diri katamu?

"Dara-ya, mari kita bicara sebentar." Taehyung meraih pergelangan tangan Dara dengan suara yang bergetar hampir tersedak ludah sendiri.

Namun sebelum tangan Taehyung menyentuh permukaan kulit Dara, Dara lebih dulu menjauh seraya berkata "Tidak perlu."

Hayoung merasa bahwa ini tidak adil. Tahu diri katanya? Siapa yang lebih dulu bersama Taehyung? Siapa yang lebih dulu mengenal Taehyung? Mencintai Taehyung? Bahkan sampai hari dimana Dara dan Taehyung sudah menikah, lelaki tersebut masih mencintai Hayoung bahkan sampai detik ini.

L'Arbre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang