Aku pikir inilah akhirnya. Kita berakhir tanpa aku yang meminta. Jika sekiranya kau membutuhkanku, maka percayalah bahwa aku yang lebih membutuhkanmu alih-alih pergi menjauh dari tempat ini. - Choi Dara -
___
Berjalan mantap dengan langkah tegak juga rasa percaya diri yang tinggi. Hari ini Jungkook datang ke rumah sakit dimana Dara dirawat.
Ia datang dengan satu buket *bunga mawar merah, sebelum pergi ke aula presentasi Vynix Group.
(*bunga mawar merah menjadi sangat cocok jika diberikan kepada orang sakit agar orang tersebut menjadi terhibur dengan keindahannya.)
Jungkook menggeser pintu kamar, membuat Dara menoleh saat ia baru saja selesai menelpon ibunya yang berada di Daegu."Kak Jungkook?"
Jungkook tersenyum sembari melangkah mendekat dan memberi satu buket bunga tersebut pada Dara.
"Ibu hamil tidak alergi bunga 'kan?"
"Siapa bilang?"
Jungkook sedikit terkejut, "Benarkah? Apa kau tidak suka bunganya?"
"Sedikit,"
"Kalau begitu kita singkirkan saja." Jungkook berusaha meraih kembali satu buket bunga tadi dari Dara.
"Ehey... aku hanya bercanda. Aku suka bunganya. Terima kasih Kak Jung."
"Kook," imbuh Jungkook. "Aku tidak suka dipanggil setengah-setengah."
"Ck, padahal kemarin aku sering memanggilmu Kak Jung, Kak Jung. Kenapa sekarang tidak suka. Hm... bagaimanapun baiklah Jungkook-ssi." Goda Dara.
"Anggap saja kemarin itu aku tidak dengar."
Mereka pun tertawa bersama. Lalu Dara kembali bertanya pada Jungkook. "Bagaimana Kak Jungkook tahu aku ada disini?"
Jungkook pun meraih kursi yang tak jauh dari brankar, lalu duduk tepat di sisi sebelah kanan Dara. "Bibi Wonhee, kemarin beliau datang ke rumah untuk bertemu ibuku lalu menceritakan semua yang terjadi padamu."
Dara pun mengangguk sebanyak tiga kali setelah mendengar penjelasan Jungkook.
"Jangan sakit.." Kini Jungkook menatap Dara lebih intens dari sebelumnya.
Tatapan mereka terkunci selama tiga detik lalu Dara lebih dulu membuang tatapan tersebut sembari berujar pelan, "Bagaimana bisa?"
"Tidakkah kau memikirkan calon bayimu? Dia merasakan apa yang kau rasa. Jagalah dengan baik, kau, juga anakmu." Ucap Jungkook perhatian, membuat Dara berpikir bahwa Jungkook cukup sulit ditebak.
"Ini aneh,"
"Apa?"
"Tempo lalu Kak Jungkook tidak seperti ini padaku, aku jadi merinding. Taehyung bahkan sampai kesal padamu."
"Kenapa? Padahal dari dulu aku selalu baik padamu."
"Maksudku kau jadi sangat perhatian, meski sebelumnya kau baik padaku. Kali ini Kak Jungkook beda dari biasanya. Tapi terima kasih."
Jungkook lantas terkekeh tipis, entah menertawakan Dara atau dirinya yang sebenarnya lebih tahu maksud dari apa yang baru saja ia ucapkan.
Lalu Jungkook melirik jam tangan yang jarumnya hampir mendekati waktu presentasi Taehyung. "Aku harus pergi, lekas membaik." Ucapnya sembari tersenyum dan beranjak menjauh dari kursi juga Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'Arbre ✔️
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Aku pikir hujan selalu bersama kita. Seperti pertemuanku denganmu untuk pertama kali dimana kurasa dunia tidak memihakku, hari itu kau datang dengan payung transparan lalu melindungi tubuhku yang sudah terlanjur basah. Dan kini setelah...