Chapter 43

1.7K 238 63
                                    

Kalian cocok deh jadi kang tagih kayak rentenir gitu. 🤣🤣🤣 Tapi aku it's ok malah gemes sama kalian yang DM dan chat personal via WA. "Kakak kapan update?" Berasa kayak bener2 di support sama kalian. Makasih ya. 💜💜💜

____

Di rumah ini hanya ada ibu, Taehyung dan juga Yoobi. Kalau pagi hingga siang hari Taehyung tidak mendapati ayahnya ada di rumah ini karena beliau harus bekerja dan sering pulang larut malam. Semua itu tentu ada penyebabnya karena Vynix kacau secara internal. Dan ayah kembali menduduki posisi semula sebagai pemimpin perusahaan.

Sudahlah, Taehyung ikhlas. Pria itu merasa lebih baik sekarang meski tidak begitu baik. Pasalnya seminggu berlalu ia belum juga bertemu Dara. Rumah tangga mereka masih diselimuti kesalahpahaman.

Sebenarnya malam itu Dara menghubungi Taehyung. Namun Taehyung acuh bukan karena tak cinta atau tak rindu. Pria itu berada di situasi yang sulit. Seharusnya ia mendampingi Dara yang tengah mengandung.

Namun ketika mengingat betapa bodohnya ia selama ini. Betapa bersalahnya ia ketika memori tentang bagaimana ia berbohong, meninggalkan Dara di Seoul, mengunjungi Hayoung di setiap kesempatan, membuat pria itu kurang percaya diri. Apalagi sejak tahu Seokjin masih mencintai Dara.

Dalam seminggu ini kondisi fisiknya lebih baik. Meski beberapa luka memar dari perkelahiannya dengan Jungkook masih berbekas namun itu tidak masalah.

Malam ini Taehyung tidur di atas jam dua belas malam. Selama tiga hari belakangan ia menjadi sulit tidur. Terkadang ia juga memikirkan soal pilihannya yang mengabaikan Dara sebentar sebab ia butuh waktu. Aneh.

Pria ini yang bermasalah kenapa Dara yang harus menjadi korban. Mungkin jika ini sebuah drama televisi, maka para penonton sudah mengutuk dan memaki Taehyung karena sikap sok dewasa dan sok bijaksananya. Untuk apa mengabaikan Dara. Apa kata cinta yang keluar dari mulutnya hanya omong kosong belaka? Bukankah begitu? Katakanlah Taehyung itu payah.

Melihat langit-langit kamar dengan pikiran kosong, pria itu kemudian menutup mata perlahan sebab kantuk mulai menyerang. Namun saat hendak masuk ke alam mimpi. Taehyung dikejutkan oleh presensi Yoobi yang tiba-tiba saja masuk, dalam keadaan setengah sadar. Ya ampun lucu sekali. Pikirnya.

Taehyung masih berbaring tetap pada posisinya. Mungkin Yoobi juga tidak sadar bisa sampai ke kamar ayahnya. Gadis kecil itu beringsut naik ke atas tubuh Taehyung. Dan terlelap dalam sekejap di atas tubuh pria yang masih ia kenal sebagai ayah.

Senyum manis pun merekah pada permukaan wajah Taehyung. Bagaimana bisa ia percaya bahwa malaikat kecil ini bukan anaknya. Namun Taehyung tidak lupa dan sadar betul bahwa ia kehabisan cara untuk mempertahankan Yoobi. Karena cepat atau lambat gadis kecil ini akan kembali ke pelukan Jungkook.

Saat ini Taehyung hanya ingin menghabiskan waktu yang ia punya bersama Yoobi. Sebab dalam dua hari kedepan, kabarnya Jungkook akan menjemput putrinya tersebut. Pria itu bersikeras untuk membesarkan anaknya. Ya memang seperti itulah harusnya. Namun Hayoung belum mengetahui hal ini.

Taehyung membetulkan posisi tidur Yoobi tepat di sampingnya, agar Yoobi tenang dan semakin terlelap. Taehyung juga menepuk lemah lengan gadis kecil itu. Saat ia hendak terlelap, atensi Taehyung beralih ke sumber suara dimana ponselnya berdering singkat menandakan bahwa ada pesan masuk.

Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas dengan hati-hati agar Yoobi tidak terjaga. Lalu membuka layar kunci yang disana masih ada foto Dara. Taehyung membuat wallpaper ponselnya dengan foto Dara, sejak mereka bertengkar seusai Dara mengetahui hubungannya dengan Hayoung.

Taehyung tidak ragu untuk membuka pesan tersebut, namun yang menjadi pertimbangannya adalah ketika ia melihat sebagian isi pesan yang sesungguhnya tak ingin ia baca.

L'Arbre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang