CHOI DARA
Namaku Choi Dara aku seorang gadis yang berasal dari Daegu, usiaku saat ini menginjak 23 Tahun. Aku seorang anak dari keluarga sederhana, tidak begitu kaya namun semua kebutuhanku terpenuhi. Sebagai anak sulung aku melewati banyak hal dalam hidup, tak semua hal bisa sesuai dengan keinginanku.
Sangat berat untuk menghadapi kenyataan bahwa aku akan menikah dengan seseorang yang sangat sulit ditebak sifat maupun karakter aslinya. Saat mengetahui orang tuaku akan menikahkanku dengan anak tunggal dari salah satu sahabat mereka dulu saat SMA, lebih tepatnya sahabat ayahku. Aku kehilangan semua harapanku tentang mimpi ataupun menjadi wanita karier yang sukses yang mampu melakukan banyak hal sesuai dengan keinginanku.
Ada alasan yang sangat diluar akal sehatku, alasan kenapa aku harus menikah dengan lelaki pilihan orang tuaku adalah karena mereka menginginkan cucu. Sangat lucu bukan? Aku ingin mengatakannya sekali lagi bahwa ini bukanlah perjodohan. Hanya alasan konyol tersebut yang mengantarkan ku pada pernikahan yang tidak kuinginkan ini. Karena mereka menginginkan cucu, dan secara kebetulan orang tua kami bertemu. Maka terjadilah kesepakatan ini, untuk menikahkanku dengan putra dari sahabat ayahku tersebut. Aku sungguh tidak ingin menikah dengannya.
"Batalkan saja Ayah, aku tidak ingin menikah dengannya." Aku memohon pada ayahku yang saat ini tepat berada di depanku.
"Beri Ayah alasan yang tepat mengapa kau tidak ingin menikah dengannya?" Tanya ayahku.
"Usiaku masih 23 Tahun, aku tidak menulis pernikahan di daftar keinginanku saat ini. Mengertilah Ayah, bahwa aku belum siap." Pintaku memohon.
Disaat yang bersamaan ibuku menyahut.
"Dara-ya, kau belum bertemu dengannya. Kita coba saja dulu, Ibu yakin kau akan jatuh cinta pada pandangan pertama."
Aku tidak peduli.
Begitulah perdebatan malam itu yang tak berujung kemenangan untukku.
Seminggu sudah keputusan itu dibuat tanpa persetujuanku. Akhirnya aku benar-benar ke Seoul untuk melakukan pendekatan dengan lelaki tersebut. Tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, aku benar-benar tidak bisa berpikir untuk saat ini.
Aku meninggalkan kota kelahiranku Daegu, karena ibu dari lelaki tersebut menjemputku dengan mobil mewahnya. Aku merasa ini sangat keterlaluan, tapi aku tidak bisa menolak.
___
Aku melihat ke seluruh sudut rumah mewah ini, sangat mewah. Terdapat banyak ukiran di dalamnya, tiang-tiang di dalam rumah ini pun terukir dengan baik dan juga ada beberapa patung dan lukisan para dewa mitologi yunani. Kurasa mereka semua memiliki selera yang sama. Namun jika dilihat kembali patung-patung ini cukup menyeramkan untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'Arbre ✔️
Fanfic[COMPLETED] Aku pikir hujan selalu bersama kita. Seperti pertemuanku denganmu untuk pertama kali dimana kurasa dunia tidak memihakku, hari itu kau datang dengan payung transparan lalu melindungi tubuhku yang sudah terlanjur basah. Dan kini setelah...