Sejak ajakan Taehyung yang membuat Dara bergidik merinding. Merasa seperti bukan Taehyung yang secara tiba-tiba mengajaknya pergi jalan bersama yang mana setiap harinya Dara hanya melihat dan menerima sikap dingin Taehyung. Untung saja hal tersebut tidak membuat Dara susah tidur. Hari yang lelah bersama Namjoon kemarin nyatanya membuat Dara terbaring di atas ranjang.
"Dara-ya. Kau akan di dalam sana seharian?" Sebelum itu Taehyung mengetuk pintu kamar mandi menunggu Dara yang sudah hampir satu jam tidak menyelesaikan mandinya. "Apa aku perlu memesan kamar lain agar aku bisa mandi?" Lanjut Taehyung yang kini mengerutkan keningnya merasa kesal karena sang istri begitu lama di dalam sana.
Sebelum Taehyung melanjutkan kalimatnya, Dara menepuk kening pasalnya ia tidak ingat sudah berapa lama ia berendam di dalam sana. Tanpa ia sadari telapak tangan mungil itu mulai keriput karena terlalu lama di dalam air. Dengan degup jantung yang mulai berirama lagi, Dara buru-buru menyelesaikan mandinya kemudian mengenakan bathrobe untuk keluar dari kamar mandi.
Ah bodoh sekali. Aku hanya termenung selama 1 jam di dalam sini? Astaga Dara. Batinnya.
Ia hanya diam di dalam sana berendam sambil memikirkan sikap dan kalimat Taehyung tadi malam, membuatnya bingung juga dilema, entah Taehyung berubah menjadi pangeran berhati baik atau, ah entahlah aku tidak tahu. Monolognya.
Meski demikian terbesit rasa senang di hati Dara. Selain Taehyung yang mengobati luka di tangannya beberapa waktu lalu, kali ini adalah sikap baik ketiga Taehyung terhadap dirinya. Pertama ketika di dekat Sungai Han saat anak kecil yang bersepeda hampir menabraknya, kedua saat mengobati jarinya yang terluka, ketiga dengan berbaik hati mengajaknya jalan-jalan di Paris. Bukan dengan Namjoon, kali ini dengan suaminya sendiri Ahn Taehyung.
Bagi Dara hal baik yang langka seperti ini membuat jantungnya terpompa sepuluh kali lebih cepat. Karena itu langka. Langka sekali.
"I-iya aku sudah selesai Tae."
Taehyung menatap Dara sinis manakala kedua manik mereka bertemu. Taehyung tahu wanita punya kebiasaan dengan waktu mandi terlama namun kali ini ia tak menyangka Dara akan mandi selama itu. Padahal mereka akan pergi berjalan-jalan.
Setelah presensi Taehyung melewati tubuhnya untuk membersihkan diri, dengan air muka kesal, Dara menghela nafas panjang, "Ini masih pagi Dara. Kenapa kau selalu merusak mood Taehyung? Kenapa huh?" Begitulah monolognya tatkala ia sudah duduk di depan meja rias. Berusaha mengeringkan rambut panjangnya.
___
Galeri seni terbaik yang berada di Paris menjadi pilihan pertama Dara. Taehyung menyerahkan rute perjalanan mereka kepada Dara. Ia akan mengikutinya kemanapun asal jangan ke akhirat. Karena pria tampan itu belum berminat. Ia harus mewarisi ketampanannya terlebih dahulu. Paling tidak kepada anak laki-lakinya nanti.
Taehyung dengan topi baret berwarna hitam melangkah ke dalam galeri seni bersama Dara yang tak lupa dengan pakaian yang tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis. Karena cuaca musim semi di Paris susah ditebak. Jadi mereka berdua menggunakan pakaian yang aman dan nyaman. Jika kepanasan tinggal buka saja jaketnya.
Dara takjub karena begitu banyak lukisan yang memiliki makna begitu dalam. Kedua maniknya menangkap pesan cinta, duka, juga bahagia di sana.
Lelaki dengan topi baret itupun sama. Takjub namun dengan ekspresi yang datar-datar saja. Tidak seperti Dara yang terus berkata wah membuat rahangnya merosot takjub.
Di pojok sebelah kiri ia menemukan sebuah lukisan yang selama ini ia cari. Kedua manik Dara menatap lukisan itu lekat. Dengan netra yang sedikit berkaca-kaca tak menyangka ia bisa melihatnya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'Arbre ✔️
Fanfic[COMPLETED] Aku pikir hujan selalu bersama kita. Seperti pertemuanku denganmu untuk pertama kali dimana kurasa dunia tidak memihakku, hari itu kau datang dengan payung transparan lalu melindungi tubuhku yang sudah terlanjur basah. Dan kini setelah...