#LoveYouReaders
Saat ini Olyn dan Nessa berjalan menuju kantin sekolah. Tentu dengan niat ingin bertemu dengan Aska.
"Yang mana sih Lyn orangnya?" tanya Nessa seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. "Yang mana Lyn? Kok Echa ga liat? Kok orang semua sih disini? Ga ada manusia es muka datar seperti yang Olyn maksud." sahut Nessa polos.
"Eh gebleg!" sahut Olyn seraya menjitak kepala Nessa. "Yakali ada manusia es, lo polos banget sih? Gue bilang manusia es itu orang yang sifatnya dingin! Bukan—ah udah lah!" kesal Olyn pada Nessa yang polosnya sampe ke ubun-ubun.
"Oo gitu, kan jelas Lyn, kalo gitu Echa baru ngerti hehe." ujar Nessa dengan cengiran khasnya.
"Semerdeka lo." ujar Olyn seraya memutar bola matanya jengah.
Deg.
Mata Olyn langsung menatap Aska dari samping. Aska sedang berbicara dengan teman-temannya, tapi bukan—ia hanya menanggapi temannya sesekali, terlihat dari mulutnya yang sesekali bergerak singkat."Wey!" sorak Nessa dengan menjentikkan jarinya di depan muka Olyn, Olyn tersadar lalu menatap tajam ke arah Nessa. Nessa hanya mengangkat jarinya membentuk tanda 'peace'.
"Itu dia, yang ituu." tunjuk Olyn.
"Yang mana sih?" tanya Nessa.
"Itu yang itu!!" geram Olyn.
"Ha yang—"
"Ikut gue. Nanti lo bakalan tau, daritadi gue nunjuk yang mana lo liat kemana. Dasar mata liar!" umpat Olyn dengan memelankan suaranya di akhir kalimat.
"Apa Lyn? Tanah liat? Kok tanah liat sih? Disini itu kan—"
"Yang pertama, telinga lo budeg, yang kedua, bacot lo ga berfaedah." sahut Olyn memotong ucapan Nessa yang ngelantur. Olyn berhenti sejenak lalu menatap ke arah Nessa.
"Olyn kenapa berhenti?" tanya Nessa heran.
"Gue udah rapi belum?" tanya Olyn dengan membenarkan rambut dan seragamnya. Lalu berdehem untuk mengatasi rasa gugupnya. Beruntunglah karna Nessa tidak tau kalau Olyn sedang gugup saat ini.
"Udah kok, tapi—"
"Tapi apa Cha??" tanya Olyn heran, ia melihat lagi bagaimana penampilannya, 'biasa aja kok' batin Olyn. "Tapi apa, Cha? Jangan bikin kepo deh." sahut Olyn.
"Tapi masih rapiin Echa pokoknya, Olyn rapi yang kedua, Echa yang pertama, oke?" ujar Nessa polos. 'Olyn sabar. Echa itu masih kecil, ga tau apa-apa, jadi Olyn ga boleh marah ya, nanti cantik Olyn hilang lho' batin Olyn menenangkan seraya menghembuskan napasnya perlahan.
"Yaudah, ikut gue." jawab Olyn seraya berjalan ke arah Aska. "Ha-hai? Aska?" sapa Olyn sedikit gugup. Aska yang merasa namanya dipanggil menoleh ke arah Olyn lalu mengangkat sebelah alisnya. "Lo masih ingat gue kan?" tanya Olyn. 'Aahh gila, gue ngomong apaan sih?' batin Olyn, karna jujur baru sekarang ia mengajak cowok kenalan.
"Masih." jawab Aska.
"Wahh lo udah punya gebetan aja, Ka. Btw, lo ketemu dimana sih?" tanya seorang cowok yang belum dikenali Olyn.
"Dia cewek ceroboh." jawab Aska singkat. 'Eeh somplak! Enak aja bilang gue ceroboh.' batin Olyn tak terima. Semuanya menatap heran pada Aska. "Karna setiap kali gue ketemu dia, gue selalu nolongin dia." jawab Aska.
'Wahh ni cowok bisa ngomong panjang lebar juga ya, tapi wait wait dia bilang selalu nolongin gue? Ah ya! Gue ingat waktu dia nolong gue pas bola basket hampir kena kepala gue, dan—tadi pas gue jatuh disenggol cowok, dia nolong ngapain tadi? Dia cuman bantuin ambil buku gue yang terakhir trus pergi, itu nolongin namanya??arrgg!!' batin Olyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love? [COMPLETED]✔
Teen Fiction[Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri. Jadi jangan coba-coba buat kalian yang mau copas cerita dari penulis amatir ini! Tolong hargai usaha setiap orang!] [PART LENGKAP] [BELUM DI REVISI] THANK YOU AND HAPPY READING! Olyn, seorang cewek yang t...