Chapter 44 - Problem

87 37 19
                                    

#LoveYouReaders😂
#HappyReading✨

"Ma..." lirih Aska saat masuk ke salah satu ruangan khusus pasien RSJ. Olyn membulatkan matanya sempurna, ini mama Aska? Calon mertuanya? Pikir Olyn tanpa sadar.

"Siapa kamu?!" bentak wanita itu dengan mata tajam, Olyn mengeratkan pegangannya pada lengan Aska. Ia benar-benar takut.

"Ini Aska, Ma. Anak mama..." ujar Aska dengan suara serak.

"Tidak! Anak saya masih kecil! Namanya Azhif!"

Tes.
Satu cairan bening lolos dari pelupuk mata Aska. Olyn benar-benar khawatir dengan kondisi Aska, pasti dia sangat-sangat tertekan. Olyn berdiri di samping Aska, melepaskan pegangannya.

"Hmm, halo tante?" ujar Olyn memberanikan diri. Mama Aska—Ozha melirik ke arah Olyn, tatapannya yang tajam, kantung mata yang menghitam, bibir yang pucat, rambut acak-acakan yang mulai memutih, membuat Olyn meneguk salivanya dengan susah payah.

Tangan Ozha terulur ke depan wajah Olyn, Olyn menutup matanya dengan jantung bergemuruh. Ozha meraba-raba rambut Olyn, mengelus pipi Olyn dengan lembut.

"Nama kamu siapa?" tanya Ozha dengan suara lembut, Aska lihat, Ozha menyukai Olyn.

"S..s..sa..saya Olyn, tante," jawab Olyn gugup.

"Kamu cantik.... Andaikan Azhif sudah seumuran dengan kamu, kalian akan menjadi serasi..." lirih Ozha.

"Tante... Boleh Olyn kasih tau sesuatu?" tanya Olyn ragu. Ozha mengangguk antusias seraya tersenyum lebar.

"Ini Azhif, Tan... Azhif sudah besar... Dia tumbuh menjadi pria tampan, lihat.. Dia begitu mirip dengan Tante..." ujar Olyn lembut.

Ozha mengalihkan pandangannya pada Aska, lalu menoleh pada Olyn.

"Tidak! Dia bukan Azhif! Selama ini dia mengaku namanya Aska! Tidak! Kalian pembohong! Pergi! Pergi! Pergi!" racau Ozha keras.

Olyn menatap iba pada Aska yang berkali-kali menghapus setiap air mata yang berhasil lolos.

"Tante dengerin saya dulu..." ujar Olyn tulus. Ozha berhenti meracau, suara lembut Olyn akan menghipnotis siapapun. "Aska dan Azhif satu orang yang sama, Tan," ujar Olyn hati-hati. "Dia anak Tante, Aska Azhifka..." sambung Olyn dengan menunjuk ke arah Aska.

"Dia... Azhif? Azhif anakku? Dia sudah tumbuh besar? Menjadi pria tampan? Pria tampan ini anakku?!" histeris Ozha tak percaya. Olyn mengangguk membenarkan.

"Iya... Ini Azhif anak Tante, dia masih membutuhkan kasih sayang Tante, meskipun dia sudah tumbuh menjadi pria tampan dan dewasa..." jelas Olyn lagi.

"Dia... Masih membutuhkan kasih sayangku? Kamu... Kamu benar-benar anakku?" racau Ozha dengan airmata menggenang.

"Iya, Ma..." lirih Aska. Detik selanjutnya Ozha mendekap erat tubuh Aska, seakan tak ada hari esok untuk memeluknya lagi, Aska membalas dekapan itu dengan tangis bahagia. Setelah sekian lama ia tak merasakan kehangatan ini.

Olyn.
Wanita itu yang membuat hubungannya dengan mamanya menjadi lebih baik.
Gadis cuek, kadang-kadang menyebalkan, kadang-kadang menggemaskan, telah membantunya...

Aska terisak pelan saat mengingat kejadian lalu, dimana setiap ia kesini, mamanya selalu membentaknya, mengusirnya, bahkan jika Aska nekat, mamanya tak segan-segan untuk menamparnya.

Tanpa sadar, Olyn juga meneteskan airmatanya, tak lupa senyum haru melihat itu, ia sendiri tak percaya, ia bisa melakukan itu.

"Ma?"

Ozha melepaskan pelukannya tanpa ada tenaga, tangannya jatuh begitu saja. Aska menjauhkan tubuhnya.

"Mama lo pingsan, Ka!" panik Olyn lalu segera berdiri memanggil salah satu perawat. "Mba, tolong mama pacar saya, dia pingsan!" ujar Olyn panik, dia benar-benar tak sadar apa yang telah ia ucapkan.

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang