Chapter 43 - RSJ

96 39 18
                                    

#LoveYouReaders💗
#HappyReading☺

"Kenapa sih? Kenapa nasib orang jomblo itu harus ditinggalin? Ga ada yang kasian sama gue gitu? Gue tau gue ganteng, gue sadar 1000‰, tapi kenapa ga ada cewek yang nyangkut dihati gue?"

"..."

Hening.
Yaiyalah, orang Vero sendiri di rumah. Vero benar-benar gabut sekarang, mau nonton tv, tapi merasa tidak ada siaran menarik menurutnya. Di tangannya ada 2 handphone, yang satu berlogo apel setengah gigitan, yang satu lagi bermerk vivo.

Vivo itu bukan handphone-nya, itu punya Nessa, mungkin saja Nessa tidak sadar handphonenya ketinggalan. Vero iseng membuka handphone Nessa, ia mengacak-acak isinya, namun percuma, tidak ada notif apapun yang masuk kecuali dari grup kelas.

Hah—nasib jomblo memang seperti itu. Vero iseng membuka google, ia akan mengutak-atik handphone Nessa. Vero mencoba menekan tombol 'home' lama-lama hingga keluar tulisan google disana. Ia mengajak google tersebut berbicara, hmm—saking gabutnya.

 Ia mengajak google tersebut berbicara, hmm—saking gabutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huh—google bodoh!" gumam Vero. "Padahal ga ada lho yang bisa nolak pesona gue, ini kenapa google nolak gue! Hmm bagus deh, yakali gue pacaran sama google, masa ganteng-ganteng gila, kan ga lucu."

"Eh gue ke toilet bentar deh."

Drrrtt!
Vero mendengar IPhone-nya bergetar setelah kembali dari toilet, "siapa ya? Tumben ada yang nelpon? Jangan bilang itu dari Nessa! Karna handphone-nya ketinggalan, atau dari Satya? Karna dia tiba-tiba pingsan liat orang pacaran, atau dari Olyn? Karna Aska ga becus jagainnya?!" ujar Vero lagi.

Tangannya meraih iPhone itu, dan terlihat senyum lebar yang sangat dipaksakan. "Gue kira dari siapa, pikiran gue bisa kemana-mana, raga gue ga bisa kemana-mana," Vero langsung menggeser tombol warna hijau.

"Halo, den?" sapa pria paruh baya seberang sana, itu adalah satpam di rumah Vero, setelah beberapa hari cuti, satpam tersebut kembali menjalankan tugasnya.

"Kenapa, pak?"

"Aden pesan go food ya?"

"Hah? Engga pak."

"Kata ojolnya, ini ada makanan untuk den Vero."

"Izinin masuk pak, suruh dia antar ke depan pintu ya, pak."

"Baik den."

Tut.

Tok! Tok! Tok!
Vero melangkah mendekati pintu dengan banyak tanda tanya di kepalanya.

"Atas nama Vero?"

"Iya saya sendiri."

"Ini martabaknya," ujar ojol tersebut seraya menyodorkan martabak itu.

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang