Chapter 32 - Menjauh

105 37 12
                                    

#LoveYouReaders

Sekarang adalah waktunya mereka pulang setelah berada selama tiga hari di hutan ini. Olyn meregangkan otot-ototnya setelah berkemas. Sekarang mereka memasuki bus yang baru saja sampai ke lokasi mereka saat ini.

Olyn dengan cepat memasuki bus, ia tak ingin lagi berada di dekat Aska. Nessa lalu masuk bus dan langsung duduk disamping Olyn. Tak lama setelah itu, bus itu pun jalan menuju BHS.

"Olyn ga dibelakang aja kita dekat Aska sama Alva?" tanya Nessa yang melihat Olyn memejamkan matanya dengan earphone yang bertengger di telinganya.

"Kalo lo mau pindah, silahkan." jawab Olyn masih dengan mata terpejam.

"Maksud Olyn Echa ganti tempat sama Aska?" tanya Nessa polos. Olyn langsung memelototkan matanya dan menatap tajam pada Nessa.

"Ck. Lo diem disini. Kalo lo bantah gue, jangan harap lo bisa bicara lagi sama gue." Ancam Olyn lalu kembali memejamkan matanya. Nessa langsung terdiam, ia seperti membangunkan macan tidur.

"Oly—nn," cicit Nessa dengan nada pelan.

"Hm." jawab Olyn cuek.

"Echa mau nanya, sekali ini aja..." ujar Nessa takut-takut. Mau tak mau Olyn membuka matanya dan menatap intens pada Nessa."Ekhem itu... Anu.. Emm—"

"Ngomong yang jelas!" ketus Olyn.

"I..iya Olyn natapnya biasa aja dong." cicit Nessa lagi, detik selanjutnya Olyn menatap Olyn dengan tatapan teduh, dan tak lupa senyum tipisnya. "Olyn nangis ya semalam?" tanya Nessa setelah Olyn merubah ekspresinya.

Olyn terkejut, tapi ia sebisa mungkin seperti tak terlihat terkejut. "Kenapa lo nanya itu?" tanya Olyn dengan raut wajah datar.

"Soalnya pas bangun tidur Echa liat mata Olyn sembab." jawab Nessa.

"Oh, semalam gue baca wattpad yang sad banget, makanya gue ikut nangis." jawab Olyn berbohong. "Ada lagi?" tanya Olyn dan dibalas gelengan oleh Nessa. "Gue mau tidur, jangan ganggu." Nessa mengangguk mengerti.

📜📜📜

"Hoaammm..." Olyn merentangkan tangannya, meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Semenjak pulang dari acara kemah kemarin, badannya terasa lelah padahal ia tak melakukan apapun, menjelajah pun tidak, walau sempat lari-lari di tengah malam.

Ia akan melanjutkan aktivitasnya kembali ke sekolah, berjalan ke kamar mandi tanpa ada niat, namun mau tak mau ia harus mandi untuk menyegarkan badannya.

"Selamat pagi eperybadeh!" sapa Satya begitu melihat sepupunya sedang sarapan. Sapaan nya itu hanya dianggap angin lalu oleh sepupunya. "Tega lo semua." ujar Satya dengan nada sok dramatis.

'Apaan sih ini Bang Sat, ganggu konsentrasi gue aja.' batin Olyn jengkel.

"Gue doain yang ngomongin gue dalam hati mudah-mudahan kena sial." ujar Satya seraya melahap sarapannya. 'Eh buset.' batin Olyn seraya mendelik ke arah Satya.

"Untung gue enggak." ujar Vero seraya mengusap dadanya. "Lo ada Cha? Lyn?" tanya Vero setelahnya. Nessa hanya menggeleng sebagai jawaban, ada apa dengan gadis polos dan cerewet itu sekarang? Oh kemungkinan dia sedang datang bulan. "Lyn! Woy lu ada dongkol dalam hati ga?" tanya Vero dengan nada setengah berteriak.

"Ada." jawab Olyn dingin. "Lagian kenapa sih? Belum tentu doa Satya terkabul, orang dia sibuk main game, shalat aja engga." sambung Olyn.

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang