#LoveYouReaders🍭
#HappyReading📌Bryan melepas foto itu dengan kasar. "Siapa yang lakuin ini, ha! Jawab gue!" bentak Bryan entah ke siapa. Mereka yang berada di sekitar mading hanya menunduk takut dan ada juga yang bisik-bisik.
"Kalian dengerin gue! Ini semua gak bener! Olyn di jebak!" teriak Bryan, namun tidak ada yang merespon. "Arghh! Bangsat lo semua!" Bryan menarik paksa tangan Olyn menjauhi kerumunan itu.
"Olyn! Maksud lo apa nampar Zora?!" Aska baru saja datang, namun saat melihat siluet Olyn, ia langsung menghampirinya. Bryan menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Olyn.
"Maksud lo apa, Ka?" tanya Olyn dengan suara serak.
"Ck." Aska berdecak lalu memberi handphone-nya pada Olyn. Disana ada video dirinya sedang menampar Zora, Zora terlihat seolah-olah sedang tersakiti, lalu video berikutnya, dimana ia berteriak pada Zora lalu mendorongnya hingga terjatuh.
"Aska percaya sama gue, gak gitu kejadian sebenernya," lirih Olyn menatap sendu mata hitam legam itu.
"Air mata buaya tau nggak. Ini adalah bukti." Setelah mengucapkan itu, Aska lalu berjalan menjauhi kerumunan. Ya, tentu saja mereka sudah di kelilingi anak-anak yang memiliki rasa kepo tingkat akut.
"Lo—" ucapan Bryan terpotong oleh sebuah suara.
"Ooh! Jadi ini alasan kamu mutusin aku? Iya?!" Rhisa datang bersama Zora, mendekati Bryan dan Olyn.
"Lo! Apa gak cukup buat lo si Aska itu?! Trus lo embat juga si Ryo! Sekarang? Cowok gue juga lo embat? Woi buat kalian yang punya cowok disini hati-hati, ya! Jangan sampai cowok kalian ke makan omongan cewek murah—"
Plak.
Bryan menampar pipi Rhisa. Dia sedari tadi sudah menahan emosinya, namun mantan kekasihnya itu makin menjadi.
"Jangan sangkut-pautkan masalah hubungan lo sama gue, ya! Gue mutusin lo karena lo sendiri yang hilang kabar! Lo yang mulai ini semua duluan, Rhisa!"
Rhisa menangis sejadi-jadinya, "jangan harap gue bakal kasian liat lo! Yang ada gue pengen ancurin wajah lo!" geram Bryan. Zora membawa Rhisa pergi dari sana. Bryan memandangi punggung Rhisa dengan tatapan benci.
"Olyn, kita pergi, yuk? Malu diliatin orang," bujuk Bryan.
Olyn mendongak, masih dengan air mata yang bercucuran. "Apa ada lagi yang mau nyakitin gue? Sini maju! Selagi gue ga ada tenaga buat balas dendam! Sini maju! Selagi gue dalam keadaan terpuruk! Jangan tunggu gue bahagia baru kalian nyakitin gue lagi, bangsatt!!" racau Olyn dengan menatap sekeliling, mengeluarkan semua unek-uneknya.
Bryan menangkap tubuh Olyn. Iya, Olyn pingsan, panas badannya cukup tinggi sekarang. Bryan langsung membawa Olyn ke rumah sakit.
🦋🦋🦋
"Bang? Gue di rumah sakit ya?"Bryan yang sedang main mobile legends langsung mematikan handphone-nya. Baginya, Olyn nomor satu saat ini. "Iya, Lyn. Apa ada yang sakit?" ujar Bryan lembut.
Olyn menggeleng, "Bang Iyan lebay, masa Olyn di bawa ke rumah sakit? Di UKS aja udah cukup kali, bang."
Bryan menggeleng cepat, "di UKS pasti ada Rhisa, lagian gue nggak mau ada orang yang nyakitin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love? [COMPLETED]✔
Ficção Adolescente[Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri. Jadi jangan coba-coba buat kalian yang mau copas cerita dari penulis amatir ini! Tolong hargai usaha setiap orang!] [PART LENGKAP] [BELUM DI REVISI] THANK YOU AND HAPPY READING! Olyn, seorang cewek yang t...