Chapter 42 - Harapan

95 35 18
                                    

#LoveYouReaders💗
#HappyReading😁

19.07
Malam minggu.

"Lo mau kemana, Sat?" pertanyaan itu meluncur dari mulut Vero yang sedang ngemil di ruang keluarga. Ia yakin Satya itu jomblo, jadi buat apa dia malmingan?

"Cuci mata."

"Dimana?"

"Cafe."

"Cuci mata?" beo Nessa yang memang duduk di samping Vero. "Kenapa harus di cafe? Kenapa ga di dalem aja? Di rumah ini masih ada air kan? Bang Ver tadi ke kamar mandi, masih ada kan airnya?" tanya Nessa dengan mata berpaling ke arah Vero.

"Echaa polooss," ujar Satya gemas.

"Iya kenapa Bang Sat?" tanya Nessa lagi.

"Hadehh, lo jelasin deh, Ver."

"Satya bilang dia pengen cuci mata, liat cewek-cewek cantik di cafe, siapa tau ada yang mau diajak kenalan, maybe," jelas Vero acuh.

"That's right!" sahut Satya dengan satu kedipan mata.

"Echa mau ikut, bang..." rengek Nessa pada Satya.

"Big no!" ujar Satya seraya menggeleng. Echa memanyunkan bibirnya kesal.

"Lagian kenapa Echa ga boleh ikut sih? Lo ga ngenes apa liat orang-orang pacaran? And see, you alone and naturally feel lonely, huh-sadboy."

"Iri bilang boss," cibir Satya.

"Buat apa iri? Gue cuman mau bilang, mending lo di rumah aja kalo lo ga ngajak Echa. Buat apa lo macetin jalan? Mending lo kek jomblo pada umumnya, yang doain malming hujan."

"Lo ngina jomblo? Lo ga sadar kalo lo juga jomblo?" sinis Satya.

"Gue sadar 100% kalo gue jomblo. But, seenggaknya gue ga cari perempuan buat pelampiasan. Lo kira gue ga tau kalo lo sering nangis malam-malam karna mikirin mantan lo itu? Lo nangis karna headphone dari dia hilang? Tinggal beli apa susahnya? Trus apa sekarang? Lo cari pelarian? Pelampiasan? Lo mau mainin hati cewek? Lo cari cewek itu cuman untuk lupain mantan laknat lo itu kan?"

Benar.

Memang benar Satya menangis setiap malam, karna ia tak sengaja melihat postingan mantannya dengan pacar barunya. Tidak sampai disana, Satya juga men-dm mantannya itu, dan dibalas, "who are you? have we met before?"

Entahlah.

Kata-kata sederhana itu mampu membuat dada Satya sesak. Semudah itu Jane melupakannya? Bahkan sampai sekarang ia belum mampu move on dari Jane. Oh ayolah, 3 tahun bukan waktu yang singkat.

Bahkan barang-barang dari Jane masih saja ia simpan dan dijaga dengan baik. Apakah barang dari Satya juga dijaga? Atau bahkan malah dibuang dengan kejam?

"Bengong aja lo!" sembur Vero dan itu langsung membuat Satya kaget. Detik kemudian ia mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar.

"Lo siap-siap, Cha. Gue tunggu di mobil."

"Yeay! Echa jadi malmingan! Dah Bang Ver! Echa siap-siap dulu," ujar Nessa lalu berlari ke kamarnya.

"Nasib orang jomblo ya gini, ditinggal mulu," miris Vero.

"Lo mau kemana, Cha?" tanya Olyn saat Nessa menuruni tangga. Nessa menoleh kebelakang lalu tersenyum lebar.

"Echa mau malmingan sama Bang Sat, Lyn!" seru Nessa bersemangat. Olyn beroh ria seraya mengangguk. "Echa pergi dulu Bang Ver!"

"Hati-hati! Jangan lupa bawa cemilan!" sorak Vero yang entah didengar Nessa atau tidak.

"Cemilan mulu otak lo," sindir Olyn sambil menari-narikan tangannya di layar IPhone-nya

What Is Love? [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang