#LoveYouReaders
Renold sengaja memilih dare, ia sangat berharap gadis polos yang sedang ia tatap ini memberinya tantangan yang benar-benar menggelitiknya, contohnya seperti Nessa yang akan menembaknya mungkin? Siapa tau saja kepolosan cewek itu benar-benar sampai ke sana. Pikir Renold.
"Tantangannya, Bang Renold nyanyi lagu potong bebek angsa dengan konsonan 'U' semuanya!" pekik Nessa senang. Renold segera memelototkan matanya. Sungguh ini diluar ekspektasinya, bagaimana mungkin?-oh mungkin saja karna Nessa memang terlalu polos seperti anak-anak bukan seperti orang dewasa, harapanmu terlalu besar Renold.
Pray for Renold.
"Wahh mantap Sa! Harus diabadiin nih!" sahut Bryan seraya mengeluarkan handphone-nya. "Ayo nyanyi!" suruh Bryan dengan semangat. Lihat, kameranya pun sudah standby.
"Kamu serius, Sa?" tanya Renold lagi, bukan masalah suaranya, suara Renold bagus, namun masalahnya nanti bibirnya akan dimonyongkan untuk beberapa saat. Nessa mengangguk antusias, mereka hanya geleng-geleng kepala mendengar tantangan Nessa, dan terkikik geli melihat wajah Renold yang tampak malu.
'Demi cinta lo, Ren! Buktiin!' batin Renold memberi semangat. "Fine!" putus Renold dan tentu membuat mereka semua tertawa geli.
Putung bubuk ungsu musuk dukuulu
Nunu muntuk dunsu dunsu umput kulu
Surung ku kuru surung ku kunun
Lululululu~
Surung ku kuru surung ku kunun
Lululululu~'Eh ini lagunya ke kiri dulu atau ke kanan ya? Ah bodoamat.' batin Renold berucap.
Semuanya yang ada disana langsung tepuk tangan sambil tertawa, sampai-sampai mengeluarkan air mata dan memegang perut, sedangkan Renold hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Wah mantap bro!" ujar Bryan seraya memandangi handphonenya, ia melihat Renold sambil bernyanyi dalam bentuk video disana. Renold tanpa mempedulikan mereka langsung memutar botol itu, dan tutupnya mengarah pada Satya.
"Truth-"
"Iya." potong Satya cepat.
"Gue belum nanya." ujar Renold sinis. "Siapa nama orang yang lo benci, tapi lo rasa orang itu suka sama lo?" tanya Renold. Satya tampak berpikir lalu menyebut satu nama.
"Vero." jawabnya sambil tertawa ngakak. Tentu yang lain ikut tertawa mendengar jawaban Satya.
"Lo kira gue cowok apaan!" komentar Vero tak terima, ga ada akhlak emang.
"Udah syuuutt!" ujar Satya dengan kekehan pelan. Satya lalu memutar botolnya, dan tutupnya mengarah pada Aska. "Lo pasti milih truth kan?" tanya Satya langsung dan dibalas anggukan oleh Aska. "Tau kan gue?" ujar Satya penuh kebanggaan.
Yang lain hanya memutar bola mata dengan jengah. "Oke, Aska. Siapa orang lawan jenis yang sering terlintas dipikiranmu?" tanya Satya.
"Olyn." jawab Aska cepat.
"Udah ke tebak hehe." ujar Satya dengan cengiran khasnya. 'Oh jadi dia juga suka sama Olyn? Hm. Well, saingan gue emang ada dimana-mana.' batin Bryan memandang tak suka pada Aska. Olyn yang mendengar namanya disebut langsung menoleh, lagi, tatapan mereka bertemu dan saling mengunci.
'Gue juga suka sama lo, Ka. Lo juga orang yang selalu terlintas dipikiran gue, tapi keadaan berbanding terbalik, sepertinya memang kita tidak berjodoh, mengingat begitu banyaknya rintangan yang harus gue laluin, rintangan yang bahkan mengorbankan nyawa gue. Gue ga sanggup ngalamin kejadian yang buat gue trauma, Ka. Maaf.' batin Olyn berucap, tampak wajahnya dengan raut sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love? [COMPLETED]✔
Ficção Adolescente[Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri. Jadi jangan coba-coba buat kalian yang mau copas cerita dari penulis amatir ini! Tolong hargai usaha setiap orang!] [PART LENGKAP] [BELUM DI REVISI] THANK YOU AND HAPPY READING! Olyn, seorang cewek yang t...